Bagian 14 Competitors Who Surrender

18 0 0
                                    

Entah sudah berapa menit berlalu, Min Jee masih diam terpaku matanya disuguhkan pemandangan Sosok Kyung Ho yang sedang berbicara melalui ponselnya. Terkadang Kyung Ho mengembangkan senyum tipisnya, lalu Dia tertawa ringan, dan bahkan sempat mengerutkan keningnya di sela-sela pembicaraanya.

"Dengan siapa Dia berbicara?Apa yang Dia bicarakan sampai bisa membuatnya tersenyum seperti itu?Apa Dia sedang mendengarkan lelucon dari orang yang diajaknya bicara?Apa ada sesuatu yang tidak beres sehingga Dia berekspresi seperti itu?", sungguh Min Jee benar-benar tak kuasa menahan rasa penasaran dengan hal-hal yang di buat oleh Kyung Ho.

Min Jee juga tak bisa mengabaikan beberapa pasang mata pegawai wanita yang tertarik pada Kyung Ho, sebagian dari mereka hanya berbisik dengan rekan lainnya, sebagian lagi ada yang terang-terangan menggoda Kyung Ho dengan tersenyum, mengedipkan mata saat Kyung Ho secara kebetulan melihat kearahnya, atau terang-terangan melambaikan tangan yang hanya di balas dengan anggukan dan senyum yang dipaksakan oleh Kyung Ho.

Ada rasa bangga tersendiri dalam diri Min Jee, meyakini bahwa laki-laki yang membuat para wanita itu tergila-gila kini selalu ada disampingnya. Kyung Ho tetap terlihat maskulin walau zirah setelan jas hitam dan kemeja putih yang selalu Dia kenakan saat menjadi pengawal pribadi Min Jee Dia tanggalkan.

Hari ini Dia mengenakan Tshirt lengan panjang model Turtelneck berwarna Abu. Ukurannya yang pas di badan mencetak lekukan otot mengagumkan sekitar bahu, dada, dan lengan atasnya, tubuh profesionalnya tak lenyap hanya karna Dia mengenakan zoot suit berwarna coklat yang kini tergeletak tak jauh di sampingnya.

"Apa Kau begitu menyukainya?"tanya Joon Ji yang sebenarnya nyaris seperti berbisik di telinga Min Jee. "Eemmm...", Min Jee sama sekali tak memperhatikan keterpautan jarak antara dirinya dengan Joon Ji, bisa dibilang hal itu diluar kesadarannya.

"Apa Kau mencintainya?", Joon Ji kembali berbisik di telinga Min Jee. "Mungkin",jawab Min Jee enteng. "Maka Aku akan merelakan mu", Joon Ji menghembuskan nafas kasarnya dan menerpa telinga Min Jee, mata Min Jee membulat, kini Dia menoleh dengan cepat ke arah Joon Ji. Min Jee terperanjat mendapati dirinya begitu dekat dengan Joon Ji, kakinya bergetar dan membuat Heels yang menopang tubuhnya oleng.

Dengan sigap Joon Ji mengulurkan tangannya menopang punggung Min Jee dan mengabaikan berkas-berkas yang sebelumnya Dia bawa. Kegaduhan akibat beberapa file folder yang berjatuhan membentur lantai menarik perhatian beberapa orang yang berada di sekitar Min Jee dan Joon Ji tak terkecuali Kyung Ho yang baru saja mematikan sambungan teleponnya.

Kyung Ho panik dan segera berlari ke arah Min Jee. Kyung Ho mendapati tangan Joon Ji tengah menopang punggung Min Jee, kertas-kertas berserakan di lantai. Seketika itu emosi Kyung Ho meluap, namun keselamatan Min Jee lebih penting dari itu semua hal itu jugalah yang mampu membuat Kyung Ho meredam emosinya.

Kyung Ho sadar sejak awal Min Jee sudah mengirimkan sinyal ketidak tertarikannya pada Joon Ji hanya saja satu hal yang membuat Kyung Ho sedikit khawatir adalah kenyataan bahwa Joon Ji buka tipe pria yang gampang menyerah.

"Kau tidak apa-apa???" Kyung Ho membantu Min Jee berdiri dengan tegak. "Aku tidak apa-apa", jawab Min Jee sambil melingkarkan tangannya di pinggang Kyung Ho. Kyung Ho tak tinggal diam, Dia membawa Min Jee ke sofa dimana Dia duduk sebelumnya, Kyung Ho menutupi kaki jenjang Min Jee yang terekspos dengan zoot suitnya karena hari ini Min Jee menggunakan Skirt suit bewarna hitam dengan belahan satu jengkal diatas lutut pada kedua sisinya.

Kyung Ho melepaskah Heels yang di kenakan Min Jee perlahan, dengan terampil mulai memijat punggung kaki Min Jee yang terkilir. Sungguh pemandangan yang membuat patah hati para wanita yang awalnya terpesona dan berharap pada Kyung Ho.

Who is My Bodyguard ?Where stories live. Discover now