Pagi hari itu terang
Malam hari itu gelap
Hari ini aku pulang lebih larut daripada hari biasanya
Setelah meninggalkan pemberhentian bus terdekat, aku melanjutkan perjalanan pulang dengan berjalan kaki
Perjalanan ini tak terlalu jauh, karena aku melewati jalur alternatif
Jalur yang jarang dilalui oleh orang kebanyakan
Karena jalur ini harus melewati gang-gang sempit, berlumut dan kumuh terlebih dahulu
Pencahayaannya pun kurang
Hanya ada sebuah lampu dimulut gang
Selebihnya hanya mengandalkan cahaya dari bulan
Akupun memilih melewati jalur ini karena terpaksa, ini adalah pilihan terakhirku
Jalur terdekat, walaupun harus melewati gang-gang menyeramkan ini lebih baik daripada aku harus melewati jalan utama yang jauhnya berlipat-lipat ganda
Bila biasanya aku melewati gang-gang sempit ini dengan langkah lebar nan senandung riang di pagi hari, sekarang rasanya berbeda
Kegelapan malam menambah kesan menyeramkan
Aku merasa ketakutan
Aku juga merasakan seperti ada ribuan pasang mata yang mengintai disetiap langkah yang kuambil
Mereka menatapku dengan tajam, seakan-akan aku adalah penggangu
Tapi, saat kualihkan pandangan kearah itu, hanya kegelapan yang kulihat
Aku tak dapat melihat 'mereka'
Tak ada seseorang pun kecuali aku, disini
Gang ini sangat gelap dan sepi
Tentu saja aku merasa was-was dan khawatir
Banyak sekelebat bayangan yang melintas
Tapi, aku mencoba untuk merasa biasa saja
Seakan tidak ada apapun yang mengganggu pikiranku
Langkah demi langkah yang kubuat, semakin menjerumuskanku masuk lebih dalam pada kegelapan ini
Kegelapan gang yang penuh hawa kurang menggenakkan
Ditemani oleh seberkas cahaya bulan aku terus melangkah
Tiba-tiba aku mendengar suara seseorang merintih dan meminta pertolongan
Suara itu berasal dari bagian tergelap dari yang tergelap di kegelapan gang ini
Bagian yang tak tertimpa cahaya bulan dan tertutup oleh bayang-bayang dari bagunan yang mengelilinginya
Aku bimbang, apakah harus menghampirinya atau berpura-pura tak mendengar apapun
Saat aku berfikir, perasaanku mengambil rasionalku
Kakiku seakan bergerak dengan sendirinya
Keingintahuanku lebih besar daripada ketakutanku
Aku melangkah semakin mendekat ke sumber bunyi itu
Kegelapan ini seakan menarikku, menenggelamkanku dalam kubangan hitam pekat tanpa setitik cahaya sekalipun
Aku sangat ketakutan
Beberapa kali aku tersandung sesuatu
Seperti ada batu dimana-mana tempatku berpijak
Ku raba dinding disekitar gang ini, agar mempermudah dalam setiap langkah yang kuambil
Aku yakin jalan yang kuambil tak salah
Karena pendengaranku semakin jelas, tapi penglihatanku semakin menghilang digantikan oleh kelamnya hitam
Aku semakin mendekat
Sangat-sangat dekat
Aku tak bisa melihat apapun, selain kegelapan
Kuambil telepon genggamku
Menyalahkan lampu flash
Lalu aku menyorot sekitar
Brgh!
Ku jatuhkan telepon genggamku
Karena ketakutan semakin menguasai
Sorotan lampu flash ini tak terlalu terang sebenarnya, tapi mampu membuatku melihat objek yang mengeluarkan suara merintih meminta tolong tersebut
Aku melihat sesosok wanita berpakaian serba putih dengan banyak darah yang menempel
Bau anyir menyeruak
Aku sangat ketakutan
Bukan, bukan karena wanita itu merupakan sesosok hantu
Aku yakin dia masih hidup
Tapi tak tau, kalau sebentar lagi
Ya, mungkin menurutku sebentar lagi dia akan mati
Bukan hanya sesosok wanita tersebut
Aku pun juga akan mati
***
True fact
Karena sebenarnya yang kulihat dan kutakuti lebih besar daripada kegelapan malam ini adalah sesosok lainnya yang sedang bersama dengan wanita tersebut, dialah sesosok bayangan hitam pekat yang sedang memegangi rantai besi berkarat yang mengikat wanita itu dan ada sebuah palu martil melayang, yang sedang menghancurkan kepala sesosok wanita tersebut
Dan giliranku akan tiba
***
De skaden
KAMU SEDANG MEMBACA
De Skaden
Paranormalketika kau tak akan tau apa yang sebenarnya ada didunia ini *** Yang tak terlihat akan selalu ada didekatmu Bisa didepan, disamping, dibelakang, diatas, bahkan dibawah sekalipun Karena dunia bukan cuma milik manusia Tapi, juga milik makhluk tak kasa...