09

197 34 14
                                    

YOONBIN POV.

"Lu pasti mau ke rumahnya kan?."

Gue hanya ngangguk buat jawab pertanyaan gapenting Jeno.

Soalnya waktu itu dia jalannya cepet, otomatis gw juga ikutan jalan cepet.

Untungnya langkah dia berhenti
dihadapan sebuah rumah. Yang gue lihat pas dia mau masuk pintu
dibuka sama dia, terus dia masuk dan pintu kembali dihempas kuat.

Jadi, memang ini lah rumah dia.

"Anjay lur creepy la weh. Lu pergi sendiri ajadeh."

Tangan Jeno langsung menekan bel. Mukanya biasa saja, tak ada perasaan 'creepy' yang dia sebutkan itu...
Tch.

Aku mulai keluar. Mendekat
pagar rumah gadis yang aku cari
selama ini. Lonceng aku tekan beberapa
kali.

Tak lama kemudian, keluar seorang
wanita yang agak berumur, tersenyum manis kearah aku.

"Annyeong.'"
Aku menunduk hormat kearahnya.
"Ya? Cari siapa?."

Tanya dia. Mukanya masih dihiasi
dengan senyuman manis dan lebar itu.

"Apa betul ini rumahnya Shin Ryujin?."

Soal gue. Secara tiba tiba senyumannya yang lebar tadi mengendur. Apa gue salah tanya?

"Ya... kenapa ya nak? Saya ni ibundanya."

dompet milik Shin Ryujin itu. Aku
hulurkan pada ibu ini.

"Inii dompet anak ibu. Saya tidak sengaja menabrak anak anda saat di Airport tempo hari. Saya juga bertemu dia beberapa kali tapi dia selalu lari."

Aku meletakkan dompet itu diatas
tangannya. Tetapi secara tiba tiba, dia
menggenggam kedua dua tangan aku.
Tangannya yang sejuk membuatku terkejut.

"Tapi... R-ryujjin. sudah m-meninggal
dunia dua tahun yang lalu. D-dia kecelakaan di jalan raya. Bagaimana
kamu bisa berjumpa dengan anak
saya?."











































Dan seketika bahu ku terasa seperti
dinaiki sesuatu yang berat.

wallet. / hayoonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang