Part 1

77 6 0
                                    


~Karna mu aku bertahan, karena mu aku juga terjebak dalam masa lampau~

Please vote and coment:D

🍃🍃🍃

Jika dirimu kehilangan seseorang yang kau cintai, Mungkin itu akan membuat dirimu terjebak dalam setiap kisah indah bersamanya.

Hal yang paling aku pegang dalam hati adalah seseorang bisa meninggalkan kita begitu saja dengan lalu lalang tak sopan. Tapi Allah, iya Allah lah yang sangat mencintai kita tanpa kata tapi.

Masa putih abu-abu itu terlihat begitu indah, bersamanya aku tidak akan bisa memahami apa itu Persahabatan.

Awal mula masa putih abu-abu memang indah, namun seterusnya kau akan merasakan arti sebuah ke ikhlasan, dan kesabaran.

"Umi apaan sih" ucap Khadijah merasa malu setelah mendengar ucapan Uminya

"Tapi kamu mau kan?"Tutur uminya

"Si manis Kamu malu Naufal" Canda uminya Naufal

"Nanti kalau udah halal pasti gak malu mi tenang aja"Dengan pedenya Naufal berucap sehingga membuat Khadijah tertunduk menyembunyikan semburat merah di wajah putih nya

"Makanya cepetan halalin"Ujar Umi tertawa

"Umi, Naufal.."Khadijah tersenyum malu

Senyuman itu yang selalu membuat Naufal teringat akan dirinya. Naufal memberikan julukan Kepada Khadijah Si Manis.

"Si Manis, senyumannya manis"Naufal semakin berucap seperti itu

"Si Sholeh"ujar Khadijah tiba-tiba dan setelah itu langsung beranjak pergi meninggalkan Naufal karena dirinya tak tahan menahan rasa gugupnya.

"Fal" Panggil Fauzan

"Fal"Ujar Fauzan lagi

"MUHAMMAD NAUFAL..."Teriak Fauzan dan berhasil membuat Naufal buyar lamunannya

"Astaghfirullah Kamu ya Zan ngagetin aja"Naufal yang merasa kaget mengelus dadanya

"Maaf deh, lagian kamu kenapa melamun?" Tanya Fauzan. Naufal tak merespon ucapan Fauzan

"Khadijah lagi?"tanya Fauzan menebak

"Hmm"

"Ya Allah Fal Move on dong, ingat zina pikiran" Fauzan mengingatkan Naufal

"Astaghfirullah iya Zan" Naufal ber istighfar

Naufal kembali melamun lagi, mengingat sejarah itu kembali.

"Zan ingat ga?"

Naufal mulai bercerita tentang Khadijah kepada Fauzan.

Bunga akan terlihat lebih cantik jika kamu selalu menjaganya. Namun, akan terlihat tidak indah jika kamu enggan untuk menjaganya.

Seperti itu lah aku menjaga dirimu, menjaga dirimu lewat doa, melihat dari kejauhan, dan sekilas bercanda nan amat singkat.

"Masya Allah tadi suara kamu indah Dijah" Jujur Naufal

"Tak ada yang lebih indah dari suara Nabi Daud, Naufal"Ujar Khadijah jujur

"Iya siap, pasti kamu menang"Naufal tersenyum yakin

"Si manis pasti menang"Samber Fauzan

"Fauzan itu kan"Naufal mengingatkan

"Aamiin"ucap Khadijah

Begitu merdu alunan Al-Qur'an yang di bawakan Khadijah, sehingga mampu membuat Naufal merasakan tenang nya hati.

"Udah deh Fal itu kan masa lalu, kamu tau gak fal, ternyata yang akan mewakili sekolah kita di perlombaan Qoriah itu Ukhti Zihan, anak baru yang baru masuk sekarang ini. Tapi entah kenapa dia terpilih, katanya sih dia itu suaranya merdu bacaan nya juga bagus, terus cantik Sholehah lagi"Fauzan tanpa ia sadari sedang memuji Zihan

"Zihan?" Tanya Naufal

"Iya"

Apakah itu kamu?(Batin Naufal)

🍃🍃🍃

Naufal kini menginjak ke sekolah menengah kelas 12 Di MAN Swasta.
Sejak kepergian seseorang yang sangat ia kagumi, bahkan orang tua wanita itu sudah sangat dekat dengannya tapi wanita itu menghilang tanpa kabar.

Di koridor sekolah Naufal berjalan menuju perpustakaan untuk membaca buku.
Di sana banyak buku yang sudah siap untuk di baca.

Iqra bacalah!!
Disepanjang koridor Banyak siswa yang mengobrol dan melihat dirinya dengan kagum.
Naufal adalah salah satu murid yang Sholeh di sekolah, Naufal yang mempunyai paras tampan, tinggi, putih, dan prestasi nya juga sudah menggunung.

"Ehh Astaghfirullah" Ucap seorang wanita yang bukunya tiba-tiba jatuh karena tak sengaja tersenggol oleh Naufal

"Maaf" Ujar Naufal tak enak hati

"Na'am" ucap wanita yang sedang membereskan bukunya yang jatuh

"Kamu Zihan?" Tanya Naufal dengan hati-hati

"Na'am" Ucap Zihan

Naufal yang melihat mata Zihan menyipit, Naufal menebak pasti Zihan sedang tersenyum.
Zihan adalah seorang perempuan yang menggunakan Cadar.

Naufal yang melihatnya membatin (Pasti Manis).

"Maaf kamu kenapa?" Tanya Zihan yany melihat Naufal memperhatikan matanya

"Nggak papa, aku permisi dulu" Naufal beranjak pergi

"Wa'alaikumussalam" sela Khadijah

"Maaf, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Naufal yang sudah berada di perpustakaan entah kenapa dirinya mengingat kejadian tadi.

Kenapa kamu bercadar?
Apakah kamu Si Manis, Khadijah?
(Gumam Naufal)

Berharap kepada mahluk Allah itu sangat menyiksa hati. Sedangkan berharap kepada Allah akan menenangkan hati.

✏️TBC

🍃🍃🍃

Jangan lupa coment and tinggalkan jejak:)
Maaf jika ceritanya tak seindah yang dibayangkan:)
Salam manis dari Aku Ningsi/Vidya♥️

Tunggu part selanjutnya 🎉

Cerminan kasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang