Matahari sudah menyembul keluar memancarkan sinarnya yang terang. Tetapi, Vinza masih belum juga bangun. Godzilla a.k.a ibunya sudah meneriakinya dari tadi, tapi tidak dia hiraukan sama sekali. Prinsip nya memang sangat kuat, "Kasur itu pacarku-!" Ya begitulah. Setelah kesal dibangunkan beberapa kali. Vinza pun bersiap-siap karena dia harus sekolah."AARGHHH.....KENAPA SIH HARI INI HARUS TELAT?!! PADAHAL AKU MAU NGESTALK KAK CHRIST PAGI-PAGI", gerutu pemuda bermuka mirip tupai itu sambil berlari. Dia mengecek jam di tangannya.
"Astaga, 10 menit lagi bel nya bunyi. Sial-!", gerutunya lagi. Dia mempercepat larinya, sambil terus melihat ke arah jam tangannya.
Tiba-tiba...BRRUUK
"Kan ada aja masalah nya kalo udah te- eh m-maaf kak, t-tadi saya tidak melihat ke depan. M-maafkan saya", Vinza baru saja menabrak seorang pemuda yang tak lain adalah, Christian Gyofano. Anak paling populer di sekolah Vinza, hampir semua murid naksir sama dia termasuk Vinza.
Vinza yang melihat orang yang dia taksir pun salah tingkah dan berlari melewati pemuda itu. Tetapi larinya terhenti karena Christ memegang lengannya."E-eh, kak kita sebentar lagi telat. Kakak biasanya datengnya awal kok sekarang telat?",
Vinza menatap nya polos.
Manis ,batin Christ.
"Eh, iya tadi gw kesiangan jadi telat. Yawdah ayo buru bentar lagi masuk.", kata Christ sambil menarik tangan Vinza untuk ikut berlari.Sesampainya di sekolah
"Kalian kenapa terlambat?!, dasar tidak disiplin. Kalian harus saya hukum", ujar Pak Renza, guru piket. Dan berujung pada Vinza dan Christ dihukum untuk membersihkan toilet yang sepertinya bisa membuat semua orang modar.
"Hey, adik manis-!", panggil Christ kepada juniornya yang tak lain adalah Vinza.
"Siapa yang kakak panggil manis?!", ucap Vinza sambil menatap tajam kepada Christ, yang ditatap hanya terkekeh karena merasa gemas.
"Ya-! Aku kan belum mengetahui namamu, dan aku melihatmu begitu manis jadi...siapa namamu?", tanya Christ.
"Aku Vinza, kakak Christ kan?", tanya Vinza balik.
"Kurasa semua sudah mengenalku", Christ tertawa pelan."Dan aku ingin bertanya kepadamu, za"
"Silahkan"
"Mau jadi pacarku?"
"K-kak, tanya apa tadi?"
"Aku tanya mau jadi pacarku?", tanya Christ lebih tegas lagi, dan reflek memojokan Vinza di tembok kamar mandi. Mengunci pergerakannya dengan tangannya.Vinza syok bukan main. Ya secara Christ kan anak populer dan banyak juga yang naksir sama dia, Vinza takut dikeroyok penggemar Christ.
"E-eh kak...tapi kan masih banyak yang naksir sama kakak, k-kenapa malah nembak aku?", tanya Vinza dengan gugup.
"Emang kenapa kalo aku nembak kamu? Itu kan hak ku, jadi jawabannya?", Christ mendekatkan wajahnya kepada Vinza."A-aku mau kak"
TBC
Aku baru pertama bikin kek ginian jadi maklumin ye..hehe

KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER || MINSUNG
Roman d'amour"Mau jadi pacarku?" "A-aku mau" WARNING-! BXB YAOI