00

19 3 0
                                    


Jakarta, 02 Februari 2038

Dua orang bayi perempuan telah lahir di sebuah Rumah Sakit yang ada di Seoul.
Mereka lahir dengan normal. Bayi kembar itu sangat lucu.

Saudara kembar, sama perempuan memang, namun wajahnya sama sekali tidak identik. Mereka sangat berbeda.

Ibunya menggendong satu anaknya, dan ayahnya menggendong yang satunya lagi.

Namun, kebahagiaan mereka berakhir disitu, saat sang ibu memutuskan untuk
berpisah tanpa perceraian.

Sebelum tuntutan pisah tanpa perceraian dari sang istri dilontarkan, sang Ayah
berkata : “aku akan memberi nama anak ini Febry, dan anak itu bernama Saffa..”

Sang Ayah tersenyum, begitu pula sang ibu.
“Nama yang bagus. Tapi maaf, Lee Yoon Hee-ssi, kau ingat janji kita dulu bukan? Setelah anak ini lahir, kita akan segera berpisah..”

Omongan dari sang istri, membuat pria tinggi itu tercekat, nyaris hampir berteriak,
namun tidak jadi karena ia sadar bahwa ia sedang menggendong seorang bayi.

“Dan kau bawalah Febry bersamamu, lalu Saffa akan kubawa bersamaku... kita akan berpisah di 2 negara. Mereka lahir di Indonesia, namun aku akan membawa Saffa ke Korea, tempat dimana keluargaku berada. Kau tenang saja, aku tidak akan meminta cerai. Hanya saja, kita harus memisahkan diri. Karena dari dulu keluargaku memang tidak merestui hubungan kita... maafkan aku..” jelas wanita itu
sembari menyeka air matanya.

“Tapi—”

“Bawa Febry dan jagalah dia baik-baik... mungkin suatu saat anak kita akan bertemu..” omongan sang suami dipotong segera oleh sang istri yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa.

Pria tinggi itu menghela nafas.

“Baiklah, semoga kau dan keluargamu bahagia..” ujar sang suami.

Ia membawa bayi yang telah ia beri nama Febry itu, keluar dari ruangan bersalin sang istri.

Sang istri hanya menangis, ia belum siap untuk tidak melihat anaknya yang satunya lagi, tapi ini harus tetap ia lakukan.

Mulai dari saat itu... mereka sudah tidak pernah bertemu dan saling menghubungi
satu sama lain.

17 years later—

Namaku Febry Veneza Warren. Lahir di Indonesia, dan dibawa ke Amerika oleh Ayahku saat aku baru lahir.

Ayahku memiliki perusahaan besar di Amerika, sehingga kebutuhan kami tercukupi. Jika kau bertanya dimana Ibuku, sumpah aku sama sekali tidak tahu.

Ayah ku berkata, Ibuku berkerja diluar Amerika. Dan tidak perlu kucari. Padahal dari lahir, aku sama sekali belum melihat wajah Ibuku.

Di Amerika, aku bersekolah di AS Ellite Senior High School. Sekolah ini adalah tempat dimana anak-anak holkay bersekolah.

Jika tidak mempunyai uang atau kemampuan prestasi yang bagus, maka kau tidak akan diterima di sekolah ini.

Tapi untungnya aku diterima lewat test Fisik dan beasiswa di Junior High School.

Asalkan kau tau, jaman sekarang, masuk SMA sudah tidak pakai penilaian di raportmu semasa SMP. Raport itu hanyamenjadi pajangan.

Aku mempunyai banyak teman disana, tapi aku hanya akrab dengan seorang anak laki-laki yang dari sekolah dasar, memang sudah selalu bersamaku. Bisa dibilang kami sahabat dari kecil.

Namanya Na Jaemin. Ia lahir di Seoul, pada tanggal 13 Januari 2038. Dari kecil, Jaemin kupanggil Nana.

 Dari kecil, Jaemin kupanggil Nana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REVENGE ETERNITY | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang