Hari-hari kembali merangkul hampa
berat itu ketika pagi dan menyadari engkau telah tiada
tak ada yang tersisasifat abadi semesta menyatukan lalu kembali ia pisahkan ?
seolah-olah siang dan malam, selalu terpisahkan
bedanya siang dan malam di pertemukan di satu titik. senja, yang berujung keindahan
namun hamba ?pikir ku cukup dengan luka untuk melupa
ternyata melupa lah yg menggiring nestapa#catatanDOMA