-romawi dua-

402 18 0
                                    

"Sayang kenapa lama sekali?" ucap wanita itu sambil membuka pintu mobil tanpa permisi.

"Iya maaf sayang, aku tadi masih harus bertemu klien dulu sebentar.." jelasku singkat.

"Baiklaah kalau begitu... joon, makan yuk!" pinta wanita itu padaku, aku hanya mengangguk singkat.

"Kita makannya di resto seafood yang sering kita datangi aja.." wanita itu terus mengoceh tentang semua kegiatan yang dia lakukan, sesungguhnya aku tak menyukainya.

"Hmmm..." aku membalasnya hanya dengan deheman singkat, berusaha sesingkat mungkin agar ia cepat-cepat diam.

"Kim Namjoon! Aku berbicara padamu!" kali ini nada suaranya meninggi sambil menatapku tajam, aku yang kesal akhirnya menginjak rem langsung.

"Min Hyuna! Aku sedang menyetir dan kau terus saja mengoceh... apa maumu?" suaraku juga ikut meninggi, aku tak suka caranya membentakku.

"Kenapa kau hanya menanggapi semua ceritaku hanya dengan berdehem? Kau tidak seperti biasanya!" balas Hyuna padaku, matanya keliatan sedikit berkaca-kaca.

Akhirnya sambil menghela nafas aku berusaha memberikan alasan padanya ,"Aku sedang menyetir, Hyuna sayang. lagipula aku sedang memikirkan perusahaan yang sedang sibuk akhir-akhir ini.. mohon mengerti ya.." jelasku sambil mengelus surai pirang Hyuna.

Hyuna hanya diam dan menatap kedepan, akhirnya.

"Maaf ya joon, aku pasti terlalu cerewet yaaa..?" ujarnya sambil menunduk dan memainkan jari-jarinya.

Entah kenapa, kalau sedang seperti ini Hyuna terlihat menggemaskan. Terkadang aku berpikir kenapa aku tak bisa mencintai wanita ini padahal ia begitu manis, baik, dan lucu.

"Lain kali, kalau mau cerita.. liat akunya dulu ya.. moodnya lagi baik atau engga, jangan marah kalau aku hanya berdehem. Tandanya aku lagi pusing.. ngerti?" kataku sambil langsung mengecup singkat keningnya.

"B-baiklah.." akhirnya ia menatapku dan membalas kecupan ku, tapi bukan di kening. ia mengecupku dibibir.

Aku mengerjap, baru kali ini setelah 6 bulan kami berhubungan dan dia mengecupku dibibir. Biasanya ia hanya akan mencolok-colok lesung pipitku saja sambil tertawa.

Aku meskipun tak mencintainya, aku tetap tak tahan dengan kecantikan yang Hyuna miliki. Lagipula, kapan lagi aku mempunyai wanita yang sayang padaku? Makanya kadang aku masih tetap menciumnya, tetapi atas dasar gemas saja dan bukan cinta.

Hyuna pun kembali tenang dan aku kembali menjalankan mobil menuju tempat makan kami.

Selama perjalanan, aku terus memikirkan Yoona. Entah kenapa wanita itu sangat cerdas dari kelihatannya, dia juga cantik. Tak kalah dari Hyuna, aku suka caranya menggigit bibir saat dilift tadi.

"Joon? Kenapa kamu senyum-senyum sendiri sambil gigit bibir?" ucap Hyuna padaku.

Duh! Celaka 12.

"Ahhh tidak, bibirku kering ini.. lagi basahin bibir aja hehehe" aku berpura-pura menjilat bibirku sendiri.

"Awas ya kalo mikirin yang aneh-aneh!" ancam Hyuna padaku.

"Iya-iya sayangku iyaaaa..." balasku padanya.

--------

KIM PABO

Kim Pabo
Noona...
Woi
P
P
Samlekooommm!

You
Apa seeehhhh
Dasar adik paling pabo!

Kim Pabo
Ehehehe
Gimana testnya?
Lancar?
Pulang bawain kimbap dong
Lasparello nich

Favorite Sin - Kim NamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang