'' Apalagi sekarang?'' suara teriakan kembali terdengar dari ruang makan. sudah menjadi hal yang biasa jika saat sarapan pagi selalu saja ada kejadian yang berujung dengan pertengkaran keluarga.Bagi para pelayan, hal ini sudah biasa. bahkan para pelayan sudah bisa menebak, apa yang terjadi setelah suara teriakan itu berlangsung.seorang pemuda, duduk dibangkunya, hanya mendesah kasar sambil sesekali memutar matanya jengah. merasa malas dengan kondisi pagi yang selalu sama setiap harinya.
''dasar, anak tidak tau diuntung!'' seorang pria paruh baya itu kembali berteriak dengan tangan yang menunjuk kearah si pemuda tadi. disebelahnya ada seorang pemuda lain yang berdiri, mengelus lengan pria tersebut sambil mengucap kata penenang bagi pria paruh baya.
''sudahlah appa'' itulah yang diucapkan oleh si pemuda yang mengelus lengan ayahnya. sedangkan pemuda satunya, hanya menyandarkan punggungnya pada bahu kursi dengan malas, diikuti dengan tatapan malas kepada sosok pemuda yang berdiri disebelah ayahnya.
''apakah drama kalian sudah selesai? Jika sudah, aku akan pergi sekarang, aku capek jika datang terlambat terus'' ucapan itu meluncur dari pemuda mungil yang duduk dikursi. dia raih tas yang sebelumnya dia sampirkan pada bahu kursi, kemudian pergi meninggalkan ruang makan.
''appa, belum selesai bicara!'' si pria kembali berteriak kepada pemuda mungil yang hampir menghilang dari balik tembok ruangan.
''appa, sudah'' pria paruh baya itu duduk kembali ke kursinya sambil mengurut pelipisnya. ''astaga, aku akan cepat tua jika begini terus'' katanya pada pemuda yang masih berdiri disebelahnya.
pemuda, atau lebih tepatnya anak sulungnya, mengusap bahu sang ayah dengan lembut. ''appa jangan terlalu keras pada Yoongi, bagaimanapun juga Yoongi juga anak appa, sama sepertiku'' .
sang ayah mengangkat wajahnya menatap sang anak. ''Baekhyun, appa hanya tidak mau dia bertingkah seperti itu. setiap hari dia selalu membawa surat peringatan dari sekolahan, appa malu nak. appa hanya ingin adikmu itu disiplin dan menurut seperti dirimu, tidak lebih'' jawab ayah dengan suara sedih.
Baekhyun tersenyum. ''iya baekhyun paham, tapi tidak dengan cara begini appa, cobalah appa mengerti perasaan yoongi, jangan terlalu menuntutnya, kasihan.'' Entah mengapa jawaban si sulung malah membuat kerutan pada kening sang ayah.
''aku tidak menuntut lebih pada adikmu Baek''.
''iya, baekhyun tau, tapi ayah harus tau cara memperlakukan Yoongi berbeda dengan cara memperlakukan aku ayah, Yoongi hanya ingin dimengerti, itu saja'' .
''kenapa lagi ini? masih pagi udah kusut aja kayak panci dirumah gue'' .seorang namja berparas cantik dengan body ramping berseru didepan tempat duduk Yoongi.Namja lain yang duduk disebelah Yoongi mengangguk. ''iya nih, kebiasaan deh Yoongi hyung . sukanya manyuuuunn teruuuuss. Awas, ntar jelek baru tau rasa''. sindirnya.
''BERISIK KALIAN!'' seru Yoongi yang merasa terganggu oleh sindiran dua sahabatnya.
''ye, gitu aja ngambek!'' Yoongi menoleh kearah si penegur.
''ganggu banget sih!''. seruan itu diiringi dengan bangkitnya yoongi dari atas kursinya.
''lah beneran ngambek dong?''.
''hooh, kenapa lagi dia?'' si cantik berseru, tanpa ada niat mengikuti Yoongi yang meninggalkan kelas.
''mana ku tau'' jawab temannya yang sebelumnya duduk disebelah Yoongi.
........................................................................
BRUGHHHHHH..........................
"AISHHHHH F**K". umpat si pucat dengan wajah tertekuk kesal jatuh terduduk dengan tidak elitnya.
"upssss" si penabrak hanya memandangnya dengan cengiran kotak, andalan agar tidak dimarahi. biasanya sih beberapa mangsanya bakalan balik senyum balik. tapi sedikit berbeda dengan makhluk didepannya ini, wajahnya merengut kesal dengan muka putih lebih kepucet jadi jatohnya unyuk bukan malah nyeremin.
"APA LIHA-LIHAT". sentaknyaa
kembali senyum kotak itu terukir kali ini lebih lebar. "GILA LOH". Teriaknya sembari jalan menjauh setelah bangkit dari acara duduknya.
"lucu juga".
"Tumbenan senyum-senyum gak jelas loh". sindir Namjoon namja pintar yang ikut gabung geng hanya karena alasan biar terkenal. halah alasan klasik untuk anak orang kaya yang kelewat pintar tapi nol dalam pergaulan.
"mungkin dapet arisan yah loe Tae". sahut namja mirip kue mochi.
yang ditanya hanya memandang sekilas tanpa minat untuk menjawab.
"gimana bang Ceye, sukseskan untuk launchingnya". pengalihan topik dari Namjoon malah membuat Taehyung semakin enggan untuk menjawab.
"Kudengar abang loe mau lamaran ya Tae". Jimin dengan tampang tidak tahunya malah asik menambahi api-api kepanasan.
"iya wajarlah kalo mereka berdua tunangan, secara kan udah kenal lumayan lama". tanpa sadar Namjoon juga ikut mengomentari.
"kenapa si loe Tae, jangan bilang loe masih marah sama abang loe gara-gara Sunny". Jimin memutar bola matanya malas.
"sumpah loe harusnya move on, kakak loe aja udah move on masak loe masih kekeh gini-gini aja". lagi Jimin ngotot dengan songongnya.
"gue cari'in mau". tawarnya lagi.
"boleh tuh Jim, biar dia gak galau aja". tawar sahabatnya yang lain yang baru nongol.
"apaan sih gum, dateng-dateng sirik ae". si pelaku dapet toyoran kepala main-main.
"etdah,,, galau sih boleh, jangan nimpuk bisa kan?". protesnya dihadiahi tertawaan anggota lain.
end of this part ......................................
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW
RomanceDicap sebagai pribadi biang onar, tukang rusuh dan banyak hal buruk lainnya sudah mendarah daging bagi pria mungil yang sebenarnya imut jika tak banyak tingkah. Min Yoongi namanya, putra kedua dari Min Siwon . seberkah perasaan iri ketika ia meliha...