Happy Reading!
Stephanie turun dari pesawat pribadinya. Seketika orang orang menoleh kepada dirinya, karena kecantikan yang dimiliki oleh Stephanie.
"STEPAAAA!" Stephanie menoleh, dan ternyata mereka adalah bestfriendnya dari mereka orok:D.
Mereka berlari dan berpelukan layaknya teletubies dan hal itu tak luput dari pandangan orang orang yang sedari tadi memperhatikannya.
"Aaaa gue kangen banget sama lu" ucap Oliv.
"Gue juga kangen banget sama kalian" ucap Stephanie.
"Mampir ke cafe dulu yuk" lanjutnya. Mereka semua menganggukkan kepalanya, menyetujui ajakan Stephanie.
Dicafe, mereka memilih tempat paling pojok dekat jendela.
"Permisi, mau pesan apa?" Tanya pelayan.
"Oreo cake dan matcha latte" -Agatha
"Cheese cake dan milkshake" -Darra
"Red velvet cake dan ice chocolate" -Oliv
"Tiramisu dan Vanilla latte" -Stephanie.
"Ada tambahan?" Tanya pelayan itu lagi. Mereka menggeleng.
"Baiklah, tunggu sebentar ya" setelah mengatakan itu, pelayan pergi.
"Eh Step? Lo gak bawa oleh oleh gitu buat kita?" Tanya Agatha.
"Yee si geblek orang Stephanie baru balik malah lo tanyain oleh oleh" ucap Darra.
"Biarin lah gue ini"
"Oiya gue lupa, ada kok bentar ya. Nih buat kalian" Stephanie membuka koper dan memberikan oleh oleh yang sudah ia beli waktu di Spanyol.
"Woaa ini tas yang gue incar. Akhirnya dapet juga, gratis lagi" ucap antusias Darra.
"Dih tadi aja omelin gue sekarang malah kek gitu, dasar"
Stephanie dan Oliv hanya tersenyum melihat mereka.
"Ini pesanannya" pelayan datang membawa pesanan mereka. Mereka mulai memakannya.
Pada saat makan, tiba tiba ada yang menepuk bahu Stephanie. Stephanie berbalik dan melihat sosok didepannya ini.
"Hai dek!" Sapa orang itu, Stephanie langsung berhambur memeluk orang itu yang tak lain adalah kakaknya.
"Abanggg, gue kangen" ucap Stephanie dalam pelukan Steven -kakaknya Stephanie-
"Gue juga kangen sama lo dek" sambil membalas pelukan adik tersayangnya itu."Ekhem" dehem Agatha.
"Lo ganggu suasana aja sih Gat"
"Bodo"
Olivia terkekeh melihat pertengkaran antara kedua sahabatnya itu.
"Eh, gue pulang duluan ya" pamit Stephanie.
"Pulang sama siapa Step?" Tanya Darra. Stephanie menunjuk ke arah abangnya yang sedang fokus dengan handphone nya. Darra hanya ber 'o' ria.
"Hati hati dijalan ya Step" ucap Oliv. Memang diantara mereka, Oliv lah yang paling dewasa.
"Iya, bye" Stephanie dan Steven keluar dari cafe. "Yok dek" ajak Steven.
Mereka memasuki mobil sport milik Steven dan berjalan menuju mansion. Sesampainya di mansion, Stephanie dan Steven langsung masuk.
"ASSALAMUALAIKUM, STEPA PULANG DENGAN KEADAAN SEHAT WALAFIAT. BLACK CARPETNYA MANA NIH" Teriak Stephanie saat memasuki mansion, Steven yang berada disisinya reflek menutup telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are The Fake Nerd
Teen FictionKarena bosan, Stephanie ingin sekolah lagi dan parahnya lagi jadi NERD! Ia tahu memang tidak mudah menjadi Nerd, menjadi nerd itu harus menerima bully-an, cacian, hinaan, dan masih banyak lagi tantangannya. Tapi, dia ingin mencari pengalaman yang mu...