Happy reading!
"Enaknya ngapain ya?" Tanya Stephanie ke dirinya sendiri.
Saat ini stephanie sedang rebahan di kamarnya.
"Gabut banget nih gue" gerutunya. "Mandi aja deh" lanjutnya. Dia bergerak menuju kamar mandi.
Tak butuh waktu lama, Stephanie sudah bersiap siap.
"Ah segernya" ucap Stephanie.
"Eitt tapi gua mau kemana ya rapi begini?" Bingung sendiri dah tuh:v
"Au ah mendingan jalan aja" putusnya. Lalu, Stephanie menuju garasi pribadinya. Disana koleksi kendaraan mewah milik Stephanie. Mulai dari mobil dan motor termahal sampai harga paling murah.
Stephanie menjalankan motor ninja berwarna hitam merah. Ia tak tau mau pergi kemana, yang penting jalan.
Saat diperjalanan, ia tak sengaja hampir menabrak anak kucing. Stephanie turun dari motornya lalu menghampiri anak kucing tersebut.
"Lucu banget sih. Gue bawa pulang aja deh, lagipula ga ada pemiliknya nih" ucapnya setelah melihat anak kucing yang lucu. Walaupun agak kotor, tapi kalau di urus pasti lebih lucu lagi.
Tanpa banyak bicara lagi, Stephanie melajukan motornya menuju tempat pemandian kucing.
________________________________'Yang ini kali pegawainya' Batinnya saat melihat wanita dihadapannya.
"Permisi mba, saya mau memandikan kucing saya" ucap Stephanie formal.
"Oh iya, mari ikut saya" ucapnya ramah. Stephanie mengikuti langkah pegawai tersebut.
Setelah memberikan kucing kepada pegawai yang lain, Stephanie duduk sambil menunggu kucingnya dimandikan.
"Mbak!" Panggil Stephanie ke pegawai yang lewat dihadapannya.
"Iya? Ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya.
"Eumm, kira kira memandikan kucingnya lama gak?" Tanya balik Stephanie.
"Sekitar 1 jam. Kalo boleh saya bisa mengantarkan anda ke toko peralatan hewan" mendengar hal itu, Stephanie mengangguk antusias.
Setelah sampai di toko, pegawai itu mempersilahkan Stephanie untuk masuk.
Stephanie POV.
Gue masuk ke toko tersebut, dan memilih tempat buat tidur, terus tempat Buang air besarnya, tempat makannya, makanan kucing, kalung warna abu, dan peralatan lainnya.
Gue menuju kasir dan membayarnya. Setelah itu gue punya keluar.
"Tunggu dulu, terus gimana gue bawanya! Kan gue bawa motor. Aahh bego banget si"
Gue berpikir, gimana caranya buat nganterin ini barang barang.
"Oiya, kenapa gak gue telepon orang rumah biar bisa bawa mobil gue"
Gue pun ambil hp gue yg ada disaku dan menelepon orang rumah.
Tak lama kemudian, datang orang yang gue suruh dan turun dari mobil.
Dia menghampiri gue. "Ini kunci mobilnya non" ucapnya sambil memberikan kunci mobilnya. Gue suruh untuk bawa barang barangnya kedalam bagasi dan dia mengangguk. Lalu dia pun mengerjakan apa yang gue suruh.
"Makasih. Lu pulangnya pake motor yang tadi gue bawa. Nih kuncinya" gue memberikan kunci motornya dan dia pamit pergi.
Setelah menunggu lama. Akhirnya, kucing gue udah selesai. Gue membayar biaya pemandian kucing gue dan menuju mobil.
________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are The Fake Nerd
Teen FictionKarena bosan, Stephanie ingin sekolah lagi dan parahnya lagi jadi NERD! Ia tahu memang tidak mudah menjadi Nerd, menjadi nerd itu harus menerima bully-an, cacian, hinaan, dan masih banyak lagi tantangannya. Tapi, dia ingin mencari pengalaman yang mu...