tadi, nana dan yuqi sudah sedikit berbincang. mengenai bagaimana yuqi memutuskan menjadikan mark sebagai pelabuhan sementaranya.
ternyata, sukanya cuma sebentar.
kalah sama bagaimana sukanya yuqi ke changbin yang sudah bertahan sampai 10 tahun. lalu, nana dengan mudahnya bilang gapapa.
sebenarnya, ada banyak unek-unek yang sudah dikatakan nana kepada yuqi tadi. tentang keselnya nana sama yuqi waktu gadis itu membagikan gambar lelakinya.
tapi, yuqi cuma ketawa.
nana tahu betul yuqi bilang dia bercanda walau tak ada sedikitpun kata darinya yang menjelaskan begitu. yuqi dan nana sama-sama memainkan perasaan, dan gerakan tubuh tanpa kata, dalam bincang kecil mereka tadi.
klop banget.
"terus sekarang, clear nih?"
"ya kalo lo masih pura-pura gak kenal sama gue juga gak masalah," disusul tawa kecil.
kalau ada yang mendengar, pasti ini terdengar sarkas. yang aslinya padahal nana cuma bercanda. dianggap begitu pula oleh yuqi. "ah tadi aja gue post foto gue sama changbin tahun lalu,"
"yang mana?"
"yang gue jadi duta sekolah sama dia,"
"gue hajar lo."
"aw yuqi gemes banget cemburunya," ujar nana, ketawa. yuqi mendengus.
"anyway, thevera has a good posture,"
"that's why i really like to hug him,"
"envy me."
"changbin gaenak dipeluk apa? parah lo, posturnya gak bagus apa? WAAAAH,"
"GAK GITU tapi ya, changbin lucu. gemes," ujar yuqi. malu-malu dia. nana jadi gak kuat nahan senyuman.
"ah anget banget lu bedua baru jadian," perkataan nana dibales kekehan, "how's your feeling?"
"its great. i mean, yeah i cant even describe it, just a happy me,"
"kenapa gue baru sadar lo lucu banget be my girlfriend pls?" yuqi tambah ketawa. ngawur banget pacarnya mark emang.
"dah sampe tuh, sana masuk lu."
"iyeeeeee, kalo lu mau curhat juga boleh tapi bayar ye," masih sempet bercanda.
"pelit cina,"
"ngaca bangsat."
yuqi ketawa lagi. lalu gadis itu berlalu dari pintu kelas nana. lega banget udah kelar masalahnya.
"hey," sapa mark saat nana memasuki kelas. dia duduk di meja depan. duduk di meja beneran.
"hey, disana ada kursi."
"dah pw."
nana berdecak, menarik ujung baju mark dari sana dan membawanya ke tempat duduk mereka. mark merengek minta dilepas. tapi nana enggan.
"aku baru ngomong sama yuqi,"
mark menoleh, dia lagi main game onlinenya, "oh? ngobrol apa?"
"yaaa masalah kemaren sih? semacam klarifikasi kalo bahasa gaulnya,"
si cowok ketawa.
"terus, aku tetep ditanganmu 'kan?"
"emang kamu barang?"
"bukan sih. tapi ya hebat juga kamu gak kelepasan aku, aku 'kan banyak yang mau," ujar mark menyombongkan diri.
"awas beneran."
"IH NGGAK sumpah aku jadi takut dideketin cewek lagi. padahal gadisku galak, apa mereka gak sadar,"
"gadismu emang? aku 'kan gadis mamaku," nana berujar.
mark cemberut.
"gadis kita semuaaaaaa."
nana gemes. pipi mark dicubit kemudian. "plis kamu gemes banget aku cubit aja salting sih??!!??!!"
mark tambah salting.
KAMU SEDANG MEMBACA
sampai jadi debu。
Fanfic❛ MARK LEE written in bahasa / sudah selesai. kata pacar tuh lebih enak didenger dari kata temen gak sih? moomarks © 2O18