~

4.3K 200 2
                                    

Please don't go far

Sakura menunggui Sasuke di tenda. Perang telah usai. Yah, perang besar telah usai. Dan kini Sasuke yang dulu jadi rekan se-timnya –sekaligus cinta pertamanya- tergolek lemah dan pingsan setelah mati-matian bertarung membantu Naruto melawan Madara Uchiha.

Sakura terus menungguinya sejak fajar ketika perang akhirnya usai hingga saat ini. Hari mulai berganti gelap. Sakura memandangi wajah Sasuke, "team tujuh," desisnya perlahan.

Seseorang membuka pintu tenda, membuat angin yang cukup menusuk tulang menyeruak masuk ke dalam tenda, "Sakura-chan,"

"ah, kak Shizune," balas Sakura.

Shizune mendekat perlahan dan duduk di sampingnya, "Naruto tidak kemari?" tanyanya lagi.

Sakura menoleh sebentar lalu menunduk dan tersenyum miris. Ada sesuatu yang mengganjal perasaannya, "Naruto sudah kemari, hanya sebentar, lalu pergi, mungkin menemui Kakashi-senpai," jawab Sakura pelan. Ia lalu menghela napas panjang.

"ada apa Sakura?" tanya Shizune heran. "apa kau baik-baik saja?" tanyanya lagi. Nampaknya ia mulai cemas.

Sakura hanya menggelang pelan. Ia lalu memandangi wajah Sasuke lagi yang masih belum sadar.

"cinta...pertamamu?" kata Shizune tiba-tiba. Sakura hanya diam dan tetap memandang Sasuke. Shizune menarik napas panjang. "maafkan aku Sakura kalau menanyakan hal ini," kata Shizune lagi. Sakura mulai menanggapi kalimatnya. Ia menoleh pada Shizune.

"ya?" tanya Sakura penasaran.

"dulu.. saat Sai memberitahu tentang… perasaan Naruto padamu.." Shizune mulai berbicara, "kau menangis, …apa yang membuatmu menangis Sakura?"

Sakura tersentak sesaat setelah mendengarnya. Sakura nampak memutar kembali memori otaknya. Ia berpikir sebentar lalu tersenyum kecil, "mungkin rasa bersalah," jawab Sakura. "dan mungkin ternyata aku sadar, bahwa pada akhirnya, aku selalu bergantung pada Naruto,"

Shizune menatap mata Sakura lekat-lekat. "dan aku takut, kalau-kalau harus berhadapan dengan kenyataan bahwa aku akan terus bersandar pada Naruto, seumur hidupku,"

"Sakura…" kata Shizune. Ia terlihat simpati pada Sakura.

Sakura mulai tersenyum lagi, "tapi itu hanya ketakutanku," imbuhnya lagi. Sakura lalu tertawa kecil.

Shizune mulai tersenyum, "hei, tadi kulihat Naruto ada di luar, setahuku tadi dia ngobrol dengan Sai, sebaiknya kau menghampirinya, bukankah tidak ada ninja medis yang sanggup mengobatinya selain kau, Sakura?"

Sakura tersenyum mendengarnya. Ia lalu bangkit berdiri dan keluar meninggalkan tenda. Ia melihat Naruto sedang bersama Sai. Sakura diam sebentar.

Ia melihat Sai berjalan menjauh dan meninggalkan Naruto sendirian. Sakura baru saja akan menghampirinya ketika akhirnya Naruto berbalik dan melihat Sakura berdiri memperhatikannya. Ia terlihat kaget.

Naruto juga tak bergerak. Langkahnya terhenti. Keduanya saling berpandangan sebentar. Naruto menghela napas pelan lalu melambaikan tangannya, "Yoo, Sakura," sapanya riang.

"Naruto," kata Sakura. Ia melangkahkan kakinya mendekat ke tempat Naruto berdiri, "kau tadi sebentar sekali menjenguk Sasuke,"

Naruto melihat sekeliling lalu mengacak-acak rambutnya sendiri. Ia tertawa kecil, "bukannya sudah ada kau yang menjaganya, Sakura-chan?"

Sakura langsung speechless. Memang nada bicara Naruto setengah bercanda. Tapi rasanya ada yang menusuk jantungnya. Ada rasa sakit yang menjalar di dadanya, "a..apa maksudmu, Naruto?" tanya Sakura gugup.

Naruto melirik ke arah Sakura lalu memalingkan wajahnya. "hei, Sakura, sahabatmu ini sudah berhasil membawa Sasuke kembali kan?" ucap Naruto datar. Kata 'sahabatmu' yang diucapkan Naruto barusan tertanam jelas di pikiran Sakura. "jangan sampai dia pergi lagi," imbuh Naruto.

Naruto berbalik dan bersiap melangkah pergi. Sakura menatap punggungnya kemudian secara tiba-tiba Sakura menahan langkahnya. Sakura memegangi lengan Naruto tanpa berbicara apapun. Naruto menarik lengannya perlahan. Melepaskannya dari pegangan tangan Sakura.

"ke..kenapa aku merasa kau akan pergi, Naruto?" tanya Sakura pelan.

Naruto tersenyum sebentar lalu tertawa kecil seperti biasanya, "pergi kemana maksudmu? Aku masih tetap di Konoha kok," candanya. Keduanya saling memandang dengan tatapan yang berbeda dari biasanya. Rasanya ada sesuatu yang ingin diucapkan satu sama lain, tapi tertahan di tenggorokan masing-masing.

"aku…" Naruto mulai bicara lagi, "aku hanya ingin menyerah,"

"menyerah?" tanya Sakura heran.

Please Don't Go Far by Masahiro 'Night' SeiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang