02. | Sampai kapan?

4 1 0
                                    

Angga,

Laki-laki itu sedang berjalan sambil mendengarkan lagu lewat earphone nya. Ia berjalan menuju ke lantai dua dimana kelas Salsha--- pacarnya berada. Angga berhenti berjalan saat melihat Salsha sedang duduk sambil membaca buku di tangannya.

Tanpa permisi, Angga masuk ke dalam kelas itu. Lalu duduk di depan gadis itu, gadis berambut hitam tergerai yang membuat kesan manis padanya.

"Ya ampun Angga! kamu suka banget sih bikin orang kaget"

Angga justru terkekeh melihat Salsha yang kesal seperti itu. "yuk makan dulu Sal,baca nya dilanjut nanti aja ya" pinta Angga,dan Salsha pun mengangguk sebagai jawaban.

Keduanya berjalan ke kantin,lalu duduk di meja paling pojok dekat penjual minuman.

Mereka menghabiskan waktu istirahat berdua.Seperti rutinitas,saat akan istirahat Angga selalu pergi ke kelas Salsha menjemputnya lalu makan dikantin seperti saat ini. Seperti pasangan baru yang masih dimabuk asmara katanya, namun kenyataanya mereka pacaran sudah hampir dua tahun ini.

....

Untuk beberapa detik Raya mematung di tempatnya sebelum menjauh dari kantin dan pergi ke kelasnya.Sedari tadi ia terus mengumpat dalam hati, SMA Bina Nusa seluas ini tapi kenapa ia harus bertemu dengan Angga dan Salsha seperti tadi. Menyebalkan.

Sesampainya dikelas, Dania yang melihat perubahan raut wajah Raya lantas bertanya "Kenapa lagi sih Ray?"

"Kak Angga" Raya tidak melanjutkan ucapan nya, ia tahu Dania sudah mengerti apa yang terjadi.

"Mau sampai kapan sih Ray?" Tanya Dania

Itu juga pertanyaan yang setiap hari ia tanyakan pada dirinya sendiri.

Mau sampai kapan?
Mau sampai kapan menyakiti hati sendiri? Mau sampai kapan menunggu? Mau sampai kapan bertahan? Mau sampai kapan menjalani kisahnya ini?

Raya tersenyum sekilas lalu berbisik kepada Dania "lo juga mau sampe kapan berjuang sendirian?"

M

endengar itu Dania tersenyum kecut,ia memilih tak menanggapi Raya yang sekarang sedang sibuk sendiri dengan fikirannya.

....

"Halo?" Suara Raya membuka obrolan via telephone itu. Baru saja gadis itu akan istirahat,tapi suara ponsel itu membuat Raya mengurungkann niatannya. "Iya aku dirumah" sambungnya.

Kurang dari lima menit, terdengar suara ketukan di jendela kamarnya.

"Ray"

Raya melihat ke sumber suara, Angga kini berjalan mendekat ke arahnya.
Mendaratkan kecupan di puncak kepalanya lalu duduk tepat disamping Raya.

"Nagapain bawa tas segala?" tanya Raya "nonton yuk,aku bawa laptop sama Pocky coklat yang kemaren kamu minta" jawab Angga seraya mengeluarkan laptop serta beberapa snack lain dari dalam tasnya.

Raya tersenyum sumringah mendengar jawaban Angga.
Rasa kesal Raya menguap begitu saja. Entah sihir apa yang di pakai laki-laki itu hingga Raya semakin jatuh padanya.

Ternyata untuk membuatnya bahagia sesederhana ini.

.....

CIRCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang