SJ 01

92 4 3
                                    

Happy reading😊


****

Orang itu berjalan menyusuri lorong dengan membawa plastik makanan merk terkenal dengan santai, dia tersenyum cerah mengalahkan mentari pagi ini. Dia mengeluarkan kartu pass untuk kamar nomor 103 itu. Tinunit..cklek, pintu terbuka dia masuk dan meletakkan plastik di meja. Berjalan menuju kasur untuk membangunkan kesayangannya yang bernama Ai’un.
“Un, ayo bangun kamu ada kelas pagi.” Ucap dia
“5 menit lagi.” Sahut kesayangannya malas.
“5 menit untukmu itu 1 jam Un.” Balas dia,sambil berlalu ke kamar mandi untuk mengambil handuk.
“iya-iya.” Balas Ai’un sambil berdiri dan mengambil handuk dari dia,lalu menuju kamar mandi.
Selagi kesayangannya mandi,Kong kekasih Ai’un itu menyiapkan sarapan yang sudah dibelinya itu untuk mereka berdua.
        

Ai’un Pradipta adalah senior di kampus Kong, Universitas Sky(US). Ai’un berada di semester 4, di jurusan teknik. Sedangkan Kong Prachaya adalah mahasiswa jurusan yang sama, bedanya ia masih semester 2. Perbedaan usia dan karakter tidak berarti apa-apa untuk mereka,asal komitmen dan kesetiaan masih terus dipegang. Apakah akan selamanya?.
       

Awal hubungan mereka dimulai saat Ai’un menjabat ketua ospek jurusan saat semester 3,dan Kong adalah maba. Kong yang seorang pemberani selalu melawan Ai’un yang dinilai terlalu keras pada anak baru. Ai’un yang memang memiliki sikap keras, merasa tidak terima pada perlawanan Kong yang dinilai tidak menghormatinya sebagai senior. Perlawanan Kong berimbas pada dirinya yang selalu diberi hukuman oleh kakak seniornya,yaitu Ai’un. Lama-lama Kong merasa tertarik pada Ai’un, dan berusaha  mendekatinya dengan membuatnya kesal. Lama-lama Ai’un luluh dan hubungan mereka sudah berjalan 1 tahun, baru sebentar memang. Tapi mereka cukup menikmatinya, walaupun sama-sama sibuk.
     

Kembali ke Ai’un yang sedang meminum nomyen atau orang-orang biasa menyebutnya susu pink, itu minuman favorit Ai’un, garang garang sepertinya sebenarnya lembut, kata Kong. Sedangkan Kong  memakan omletnya dengan nikmat,sambil bertanya pada kakak kesayangannya.
“Un, nanti pulang jam berapa?” Tanya Kong,sambil meminum air.
“Nanti aku mau konsultasi dengan teman dulu kongya, kamu duluan saja.” Kongya nama panggilan kesayangan dari Ai’un untuk Kong.
“Konsultasi dengan siapa? Dimana? Kapan?.” Tanya kong dengan beruntun.

Kong memang possesive dengan Ai’un,dan Ai’un tidak menyukai itu, dia merasa terkekang.
“Kong, kamu mulai lagi.” Jawab Ai’un sambil menatapnya lelah.
“Aku hanya tanya Un, supaya aku tau kabarmu dan tidak khawatir.” Balas kong yang membalas tatapan lelah Ai’un dengan teduh berusaha menenangkan.
“Oke, konsultasi dengan teman,di kafe EXO, nanti selesai kelas.” Balas Ai’un seadanya.
“Teman itu siapa? Kak Shine,kak Gun,kak Yuwiii atau siapa? Kenapa dirahasiakan?” Balas kong dengan sabar.
“Dengan Gun,puas!!?”. Jawab Ai’un nyolot,dan bergegas berdiri mengambil tasnya untuk segera berangkat.
“Un, tunggu!” Teriak Kong yang tertinggal di belakang Un yang telah lebih dulu meninggalkannya,setelah dia mengunci apart Un dia bergegas menyusul Un ke basement apart.

Didalam mobil, suasana hening menjurus canggung sangat mempengaruhi suasana mobil sport hitam itu, dikarenakan dua insan itu benar-benar diam dengan alasan yang berbeda. Kong diam karena dia sibuk menyetir, dia tidak akan membiarkan kesayangannya kenapa-napa walau penyebabnya itu dia sekalipun,dia akan menghukum dirinya sendiri jika dia melukai Un kesayangngannya. Terserah jika kata orang dia itu possesive, dia hanya menjaga kesayangannya dari apapun yang mengganggunya.

Dari hal kecil sedikitpun, sampah tidak penting memang harus disingkirkan kan?. Sedangkan Ai’un dia diam karena dia merasa bersalah pada kekasihnya, tidak seharusnya dia membentaknya padahal niat kekasihnya itu baik, melindungi dirinya. Ai’un cukup tau kalau kekasihnya itu possesive parah, sangat mengatur apapun dalam hidupnya, hal kecil misalnya, makanan, dia harus makan makanan yang dibelikan kekasihnya atau paling tidak harus mendapat persetujuan dari Kongya. Jika tidak, habis kau dihukum, Kongya tidak pernah kasar, tapi cara menghukummnya benar-benar membuat Ai’un jera, bagaimana tidak? Kong mendiaminya. Garis miring, garis bawah mendiaminya. Oke Kong memang pendiam, tapi dia tidak pendiam untuk Ai’un, dia selalu cerewet mengatur ini itu tidak boleh ini tidak boleh itu bla bla bla.





Sorry for typo
Jangan lupa tinggalkan jejak^_-

Vote and coment^_^

Senior Junior (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang