SJ 02

44 3 0
                                    

Happy reading😊

****

Kalau Kong sudah mendiaminya tanda bahaya siaga 1 untuk Un, dia harus membujuk segala cara agar kekasihnya tidak jadi marah, karena apa? Karena Kong nanti tidak akan membelikan Ai’un makanan, dan makanan adalah hidupnya, kalian bisa bayangkan sendiri. Kalian bertanya kenapa Un tidak beli sendiri, mengatai-ngatainya pelit bla bla bla, oke kalian belum tau satu hal Un termasuk keluarga berada,dia selalu diberi uang oleh ayahnya di atm, tapi dia malas membeli makanan sendiri saat sudah berpacaran dengan Kong. Karena apa, Kong terlalu memanjakannya, menuruti kemauannya selalu, yang tidak pernah disadari Un. Un selalu merasa Kong selalu melarangnya.
        

Diparkiran kampus sudah ramai, karena mereka datang memang agak mendekati kelas Un.
“Kongya, aku minta maaf.” Ai’un memulai percakapan dengan suara mencicit.
“Hm its oke Un, aku sudah hafal sikapmu.” Balas yang lebih muda dengan senyum teduhnya.
“Okew.” Balas Ai’un sambil melepas sabuk pengamannya.
“Ayo turun, kamu ada kelas.” Balas Kong.
“Kamu mau kemana?” Tanya Ai’un.
“kantin, kelasku mulainya siang.” Balas Kong.
“Oke, aku duluan ya.” Sambil membuka pintu mobil Ai’un melihat kekasihnya sedang menatapnya.
“Belajar yang rajin” Balas Kong sambil mengusak-usak rambut hitam Un dengan sayang.
“Pai-pai Kongyaaaa.” Jerit Ai’un sambil berlari menjauhi mobil kekasihnya dengan rona merah dipipi.
“Jangan lari, nanti jatuh Un.” Balas Kong memperingati kekasihnya.
           

Kong keluar mobil, menuju kantin untuk bertemu teman-temannya yang sudah menunggunya. Sampai kantin keadaan tidak terlalu ramai karena masih pagi.
“Kong!!.” Panggil salah satu temannya yang berkulit tan, namanya Tay. Dengan keras.
Kong  menuju mereka dengan santai, tangan dimasukkan kedalam saku celana dengan lengan kemeja yang sudah digulung sampai ke siku, menambah kesan cool pada dirinya.
“Tumben kalian sudah datang?.” Tanya Kong yang baru saja duduk setelah memesan Americano panas.
“Ata ada kelas sama dengan Ai’un, jadi aku ikut datang pagi.” Jawab laki-laki berkulit putih bermata sipit itu dengan nada datar.

Namanya Offa, jurusan teknik semester 3, karena dia temannya Ai’un jadi Kong juga akrab dengannya.
“Kalau aku....”
“Aku tidak tanya padamu, jadi diam ya.” Balas Kong datar, memotong ucapan Tay yang belum selesai.
“Kau memang kejam” Balas Tay
“Memang.” Balas Kong enteng.
“Kenapa Ai’un mau denganmu?” Tanya Tay.
“Karena cinta.” Balas Kong sambil memainkan game diponselnya.
“Ayo mabar!, kelasku masing siang nanti jam 10,sekarang masih jam 8” Ajak Kong.
“Hm, ayo”  Balas Offa.
“Oke, siapa takut.” Tantang Tay.

Disisi lain Ai’un sudah duduk dengan Ata dibarisan depan.
“Ai’un nanti kamu jadi konsultasi sama kak Alice?.” Tanya Ata.
“Jadi, tapi kamu nanti jangan bilang Kong.” Jawab Ai’un sambil bisik-bisik lirih.
“Kenapa? Kamu belum bilang Kong?.” Tanya Ata dengan penasaran.
“Aku sudah bilang, tapi aku bilangnya akan bertemu dengan kak Gun.” Jawab Ai’un.
“Kenapa? Kong kan benci dibohongi, kenapa kamu nekat?” Tanya Ata
“Kong pasti melarangku bertemu kak Alice, padahal kan kak Alice susah ditemui karena dia sekarang semester akhir, lagian aku hanya tanya tugas, tidak ada apa-apa.” Balas Ai’un sambil cemberut.
“Justru itu, jika tidak ada apa-apa bilang saja, masalah kecil yang disembunyikan akan menjadi besar jika kamu menyepelekannya.” Jawab Ata memberi pengertian pada temannya yang lebih muda beberapa bulan darinya itu.
“Sudahlah, aku sudah terlanjur berbohong. Semoga dia tidak tahu.” Balas Ai’un mencoba tenang.
“Oke, aku sudah mengingatkan ya.” Balas Ata sambil mengambil ponselnya di tas.
“Hm”. Balas Ai’un dengan lemas.
Selesai kelas.
“Aku duluan Un”. Teriak Ata yang mulai menjauhi ruangan bersama pacarnya, Offa.
“Oke” Balas Ai’un sambil membuka handphone.

Dari arah lorong belokan kelas, Kong datang membawa susu pink favorit Ai’un sambil membalas pesan.
“Un mau langsung pergi?ini kubawakan susu pink dari kantin. Minum dulu.” Kata Kong sambil menyerahkan susu pinknya.
“Makasih Kong, iya aku sudah ditunggu. Aku berangkat ya.” Balas Ai’un setelah meminum susu pink dari Kong.
“Yasudah, mau kuantar?.” Tanya Kong menawari. “Kelasku masih 1 jam lagi.” Lanjut Kong.
“Eung.. tidak usah Kong, lagian kan dekat. Sudah ya, aku pergi dulu.” Balas Ai’un.
“Hm, ya sudah kalau itu maumu, hati-hati jalanan ramai. Kamu naik apa? Tanya Kong.
“Naik taxi.” Balas Ai’un sambil terus melihat jam di handphone.
“Kong, aku sudah telat. Aku pergi dulu ya.” Lanjut Ai’un sambil mengusap bahu tegap Kong yang diapisi kemeja.
“Hm, nanti kujemput selesai kelas ya, tunggu sana dulu.” Perintah Kong.
“Oke. Pai-paii”. Sahut Ai’un yang berlalu sambil meminum susu pinknya.

Setelah itu Kong berlalu menuju perpustakaan sambil memainkan handphone. Sampai perpustakaan dia mencari tempat tenang untuk mengerjakan tugasnya. Setelah Kong duduk dengan nyaman, datang seonggok manusia tukang rusuh yaitu Tay. Darimana orang itu datang Kong pun tidak tahu.
“Yo Kong, kenapa kau disini? Kukira kau yang tadi mengantar kak Ai’un? Tanya Tay sambil membuka tasnya.
“Hm, apa maksutmu? Siapa yang mengantar Ai’un? Tanya Kong sambil membuka handphonenya.
“Tidak tahu, kukira itu kamu. Karena kalau taxi, mana ada yang sebagus itu? Jawab Tay santai.
“Apa mobilnya? Tanya Kong yang mulai emosi.
“Mobilnya mini cooper merah seri terbaru bro, wuah keren banget. Kaya punyanya Alice tu lho!” Kata Tay mulai excited, tidak meyadari sampingnya, Kong yang hampir meledak.
“Alice, semester akhir itu?” Tanya Kong, sambil berusaha menghubungi Un.
“Panggil dengan kak Kong, nggak sopan sekali kamu. Tapi memang Alice yang itu. Kenapa? Jawab Tay sambil tebar pesona pada mahasiswi di perpustakaan, sok ganteng sekali dia memang.
“Tapi tadi Ai’un bilang akan naik taxi.” Jawab Kong berusaha tenang.
“Mungkin tujuan mereka sama, makanya bareng. Hilangkan fikiran negatifmu itu.” Balas Tay yang mulai serius.
“Kenapa dia tidak mengabariku apa-apa.” Balas Kong.
“Mungkin baterainya Low. Sudahlah, ayo kerjakan tugas.” Jawab Tay.
“Tidak, aku harus memastikan sesuatu. Aku duluan” Balas Kong sambil berlari menjauhi Tay.





Sorry for typo
Jangan lupa tinggalkan jejak^_-

Vote and coment^_^

Senior Junior (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang