SJ 03

44 4 0
                                    

Happy reading😊


****


Diparkiran mobil Kong bergegas memasuki mobil sport hitamnya yang kemudian segera melaju kafe EXO tempat yang ‘katanya’ tempat bertemu Ai’un dengan kak ‘Gun’. Setelah sampai ditempat Kong berusaha tidak emosi setelah melihat ‘pacarnya’ yang katanya bertemu dengan kak Gun ternyata berbohong padanya. Ai’un bukan betemu dengan kak Gun, tetapi bertemu dengan Alice, sial batin Kong. Setelah agak tenang, Kong memutuskan menghampiri pacarnya itu.
“Hai kak Alice sedang apa disini? Bukannya pacarku ingin bertemu dengan kak Gun? Tanya Kong datar.
“Eh Kong, Gun? Daritadi aku disini tidak ada Gun.” Balas Alice yang kebingungan.
“Hm, jadi pacarku berbohong kak? Mana mungkin pacarku berbohong. Yakan Un? Tanya Kong dengan sarkatis.
“Kongya, aku bisa jelaskan.” Jawab Ai’un ketakutan. Walaupun dia sering menentang Kong, tapi dia masih ketakutan jika Kong sudah marah seperti ini.
“Memang harus sayang. Jadi ayo pergi sekarang, kamu tahu aku seperti apa kan? Tanya Kong tetap datar.
“T...api bagaimana tugasku?” Balas Ai’un yang bingung.
“Oh, kita bisa bertemu lain kali lagi Un, tenang saja. Aku pergi dulu ya.” Jawab Alice sambil berdiri dan segera menyingkir dari pasangan kekasih yang sepertinya akan bertengkar itu. Hii Kong memang possesive batinnya.
“Dia memanggilmu Un, wow sedekat apa kalian? Tanya Kong sambil berlalu kemobil.
“Hanya senior dan junior Kong, kenapa kamu kenak-kanakan sekali, cobalah mengerti aku!” Balas Ai’un dengan suara bergetar.
“Hm, kurang apa aku untukmu kak.” Balas Kong sambil memasuki mobil.
“Ayo, bahas saja dirumah. Nurut atau..” Perintah Kong yang mulai emosi.
“iya, nih aku masuk, puas!” Balas Ai’un yang mulai kesal sambil menutup pintu mobil keras-keras.

Kong mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, walaupun sedang emosi, Kong tidak mau kesayangannya kenapa-napa sedikitpun. Baginya menyelesaikan masalah dengan menyetir bukan solusi yang baik, ia pun berusaha mengendalikan emosinya yang meletup-letup itu,ia tidak ingin membentak sang ‘kakak’ walau dalam keadaan marah sekalipun. Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, mereka telah tiba di apart, Apart Kong tepatnya, apartemen Kong memang tempat mereka biasa menyelesaikan masalah seperti ini, karena tempatnya tenang, maklum holkay. Sedangkan apart Ai’un kan apart dari univ, sudah pasti ramai. Kebetulan satu orang memang satu kamar. Jadi Ai’un bisa lebih merasa privasi. Tapi tetap saja tidak kedap suara,dan setiap siang pasti ramai dan berisik.
     

Kembali ke Kong dan Ai’un.
“Ayo turun, bahas di apart saja.” Ajak Kong dengan datar.
“Hm” Balas Ai’un.
“Eh, aku ditinggal? Cepat sekali dia perginya? aku gimana?” Gumam Ai’un sambil menuju kamar Kong.
“Mana ya...” Gumam Ai’un sambil melihat-lihat nomor kamar apart Kong.
“Ini dia!” Seru Ai’un semangat. Kamar nomor 625 memang kamar Kong yang berada di lantai 25. Apartemen ini memang apartemen mewah di kota ini.

Ai’un memasukkan password, tinunit..cklek. apartnya masih memiliki aroma yang sama, posisi barang yang sama, warna yang sama, tidak berubah, padahal dia baru kesini 2 hari lalu, lagaknya sudah seperti bertahun-tahun. Dasar Ai’un.
“Sudah datang, apa apartku di Amerika? Tanya si pemilik apart dengan sindiran.
“Hm, aku sampai harus naik angkot untuk keisni.” Balas Ai’un mencoba sabar.
“Yang benar saja, jadi?” Tanya Kong yang sudah duduk di sofa ruang tamu dangan nyamannya.
“Kau tidak membiarkan aku duduk dulu?” Tanya Ai’un dengan memelas, sudah naik sendiri kesini, tidak diberi duduk, melas kali nasib Ai’un ini bung.
“Hm, duduklah. Aku tidak menyuruhmu terus berdiri kan? Seperti tidak mengenalku saja.” Balas Kong sambil menyesap eskopinya.
“Okey, aku akan menjelaskan semuanya.” Balas Ai’un sambil mencari posisi nyamannya di sofa.
“Itu yang kutunggu dari tadi.” Balas Kong sambil tersenyum,senyum simpul yang tidak sampai dimatanya.
“Jadi aku memang ada janji dengan kak Alice, dia membantuku mengerjakan tugas yang di beri dosen. Tugasnya benar-benar susah aku sudah memikirkan ini berminggu-minggu sedangkan deadlinenya mepet Kongya,jadi aku meminta bantuan senior yang lebih paham. Ata saja juga tidak bisa, dia meminta bantuan Offa. Jadi aku tidak salah kan?” Jelas Ai’un mencoba tenang.
“Oke, untuk alasanmu bisa diterima, tapi yang aku heran kenapa kamu berbohong Un?. Jika kamu memang ada keperluan dengan siapapun aku tidak pernah melarangkan!!?” Tanya Kong dengan nada sedikit meninggi.
“Tidak pernah melarang kamu bilang!? Waktu itu aku mau main dengan kak Bumi saja kamu melarang, alasannya ini lah itu lah. Sampai capek aku mendengarnya. Dan kamu bilang kamu tidak pernah melarang? Ingin kubelikan kaca Kongya?” Balas Ai’un dengan sarkas.
“Itu demi kebaikan kamu Un, kamu tau sendiri kak Bumi seperti apa? Dia mesum, aku tidak ingin nanti kamu jadi korban kemesumannya itu. Aku ngelarang kamu kan demi kebaikan kamu juga, yang bagus apa pernah aku larang? Nggak kan? Kamu selalu saja ambil sisi negatif dari laranganku.” Balas Kong mencoba memberi pengertian dengan lembut
“Memang sih, kak Bumi mesum. Oke contoh lainnya...”
“Sudah kenapa jadi mengungkit masalah kita yang lama, sekarang maumu apa?” Tanya Kong memotong ucapan Ai’un yang belum selesai.
“Aku minta maaf Kong sudah bohong sama kamu, dan berucap sarkas sama kamu. Aku tidak bermaksud tadi, aku sedang emosi. Maaf yaaaa” Balas Ai’un dengan manja.
“Hm,tapi jika ingin pergi dengan orang lain, sebut saja namanya. Aku akan mengizinkanmu, asal kamu jujur. Un kerjakan sendiri tugas itu, sebagai hukuman dariku. Paham!” Jawab Kong tegas.
“Siap Kong!! Tapi aku tidak bisa Kong, makanya aku minta bantuan.” Balas Ai’un sambil cemberut.
“Punya pacar pintar untuk apa?” Balas Kong sambil mengedip.
“Memang kamu bisa?” Tanya Ai’un.
“Meremehkanku?” Balas Kong angkuh.
“Sudah aku lapar, ayo pergi ke warung mie ayam dekat kampus, baru nanti mengerjakan.” Tawar Ai’un.
“Hm, kamu yang nyetir?” Balas Kong sambil menuju pintu.
“Kalau mau nabrak, ayo saja.” Balas Ai’un yang sudah menutup pintu dari luar.
   

Cklek, tertutupnya pintu apart Kong, berarti tertutup pula cerita ini. Alias tamat.
Intinya saling jujur pada pasangan itu perlu. Walaupun pasangan kalian se possesive Kong, pasti dia akan memberikan kalian solusi lain jika dia tidak meingizinkan. Jadi  jujurlah dulu untuk menghindari prasangka buruk dari pasangan.

END





Sorry for typo
Jangan lupa tingglakqn jejak^_-

Vote and coment^_^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senior Junior (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang