3

6 1 0
                                    

Jam masih menunjukan pukul 5 pagi karna ini musim dingin jadi matahari masih malu untuk menampakan dirinya pada bumi sehingga suasana malam masih terasa. Fikiran chia kosong ia tak ingin seperti ini tapi egonya terlalu tinggi dia tak bisa melepaskan mark dengan semudah itu. Anak laki-laki ini terus melayangkan panggilan pada nomor chia. Chia tahu kemarin Dia mengatakan untuk bersedia di hubungi mark kapapun tapi untuk saat ini sepertinya tidak.

Chia yang mulai kedinginan pergi ke Ruang tv apart nya meminum segelas wine, semalam juga chia minum tapi kesadaran nya masih Ada, sehingga dia tak mabuk. dia ingin mabuk mabuk berat tolong.

Dia perlu menghilangkan fikiran. Semua fikiran tentang mark tepat nya sehingga dia tak terjebak dalam rasa aneh ini.

Bell apart chia berbunyi, mungkin jungkook tadi malam pasti Dia khawatir karna chia pulang sendiri. tak mengangkat telfone Dan juga membalas pesan darinya, dengan segala energi yang tersisa chia menuju pintu Itu beberapa kali menyeka rambut yang mencoba menghalangi pandangannya baju chia sudah tak serapi dia meninggalkan apart nya dengan wajah seperti orang sekarat chia membuka pintu.

Seorang pria dengan masker topi kaos Dan celana hitam kini berada Di hadapan chia, chia tak memakai lens kontak jadi penglihtannya kabur. Chia tahu betul siapa orang Itu jadi chia langsung menariknya ke dalam mengunci pintu dan berjalan pergi namun dengan cekatan pria ini langsung menarik tubuh chia Dan menguncinya di kedua tangan Itu. Menyudutkan chia ke ujung pintu ber cat putih yang kini menjadi jalan buntu untuk melarikan diri.

"noona kau tak menjawab telefon ku,semalam kau bilang akan selalu ada untuk ku, apa kau mencoba menipu? Kau tahu aku tak suka hal konyol seperti Itu Kan?" mark Dia membuka masker nya matanya membuat chia kembali tenggelam dalam pesona ini. Tak ada yang bisa chia lakukan dia pasrah, hatinya tak bisa menolak mark berada Di sini.

"apa kau bodoh?" chia menunjuk kening mark dengan jarinya " kau sudah banyak membawa kekacauan, kenapa datang! Aku akan menjawab telefon mu nanti jika aku sudah merasa baikan oke?" Chia tak benar-benar mabuk ini sebagian dari daramanya untuk memperlihatkan seberapa Gila Dia karna mark.

"noona berhenti ber-akting, aku bukan aktor tapi idol" mark memegang dagu chia yang sebelumnya memalingkan ke kanan.

"yah kau benar, kau idol yang bodoh sangat bo..." mark langsung melumat bibir chia kasar tapi perlahan melembut membuat chia mengikuti permainnya. Kini ciuman Itu beralih ke leher jenjang chia, tak ada tanda yang membuat chia menjadi milik Mark, hatinya benar-benar  kacau otak nya seperti berhenti bekerja.
.
.
.
.
.
Bodoh.bukan main-main. Khayalan? Tentu tidak. Kini mark memeluk tubuh chia di balik selimut putih Itu sangat erat sampai-sampai chia tak bisa bergerak sedikit pun tapi chia menyukainya bersetubuh dengan pria yang ia gilai adalah hal yang tak bisa di tolak bukan?.

"apa sekarang aku bisa mendengar berita Itu langsung?" ucap chia setelah menghela nafas berat, suara serak kehabisan nafas Karna terus mengucapkan Kata-kata bodoh selama permainannya, ia ingin tahu. masih tak percaya dengan berita Itu.

"percayalah padaku noona, jangan bicarakan hal bodoh ini Lagi hm?" mark mencium pundak chia menghembuskan nafas berat yang chia tahu sebab mark tak suka Di Tanya seperti Itu.
.
.
.
.
.
.
Mark sudah pergi Dia tak mau tertangkap paparazzi Lagi, berkencan dengan orang lain Dan bertemu chia Di apart nya? Benar-benar kelewat konyol. Jadi Mark pergi lebih cepat langit masih sedikit gelap. Chia yang masih lelah merebahkan tubuhnya di sofa setelah mark pergi. Kini menatap layar Ponsel yang mencantumkan beberapa panggilan dari mark Dan tentu jungkook, panggilan telefon masuk lagi tertera nama manager nya itu dengan cepat jari chia langsung mengarahkan untuk menjawab panggilan Itu.

"chia apa mark sudah pulang?" pertanyaan di luar dugaan langsung Di tembakan ke telinga chia, karna tak mau membuat percakapan ini lama dengan penuh drama chia langsung mengiyakan. "aku akan ke atas" panggilan Di matikan beberapa menit kemudian bell pun berbunyi kini chia sangat percaya yang datang adalah jungkook.
.
.
.
Jungkook masuk dengan tas selempang hitamnya rambut Itu masih sedikit basah mungkin setelah mandi Dia langsung kesini karna tidak Ada tanda-tanda hujan suara gemercik nya apalagi.

"kau kenapa datang? Kau bilang sudah tak ada jadwal yang perlu Di datangi" ucap chia langsung. Ia kembali melempar tubuhnya pada sofa lebar merah itu.

"yah memang tidak Ada, aku hanya ingin men-cek keadaan mu, setelah mark pergi"

"aku baik-baik Saja aku hanya perlu istirahat, Dan kau yang menganguku"chia memijat keningnya jungkook mendudukan bokongnya Di lantai tepat di depan sofa yang chia tiduri.

"lihat" ucap Jungkook yang memperlihatkan layar ponselnya pada chia, satu senyuman terukir Di bibir chia tapi chia ragu, Hidupnya penuh keraguan terkecuali tentang perasaan nya pada mark.

"mark sudah memutuskan hubungannya ku rasa dia mulai menyukai mu".
.
.
.
.
.
.
........
.
.........

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

contract Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang