Keping 1-Pak Ali

180 6 0
                                    

"GITAAAAAAA"

Teriak seroang gadis sambil berkacak pinggang yang sudah memakai pakaian putih abu.

Menggoyang-goyangkan tubuh sahabat nya yang masih terlelap di dalam mimpi indah. Gita Masi berada di pulau kapuk.

Gita mendengar tetapi,enggan untuk membuka kedua mata nya,dia hanya melempar guling ke arah sahabat nya. Sahabat nya berhasil menangkap bantal itu,ya..lumayan sahabat Gita ini atlet basball.

"DIEMMMM!!!!!!,Satu jengkal lagi gue mau ciuman sama Younghoon tauuu Lo mah ganggu kenikmatan orang aja!!!!SEMALEM GUE CUMA TIDUR DUA JAM!!!"cerocos Gita kepada Windha sahabat karib nya. Mengetahui segala hal tentang Gita ,semua Gita ceritakan kepada Windha tapi ada satu yang tidak akan pernah dia ceritakan yaitu ketika Gita sering pipis di celana,didorong hingga masuk got tetangga karena,dulu dia adalah anak cupu,suka sekali dibully tapi Gita dulu adalah anak yang sangat pintar. Gita tidak mau menceritakan cerita kelam nya karena,dia tidak mau Windha menjauhi nya apalagi teman-teman lain yang super julid dan nauzubillah Lambe nya.

Gita menarik kembali selimut yang baru saja ditarik oleh Windha. Hari ini hari Senin,jam 7 mereka berdua harus sudah stay di lapangan karena yang akan upacara seperti biasa apalagi yang Windha tau pembina nya adalah Pak Ali guru muda yang killer dan paling ditakuti oleh para murid seantero sekolah Edelweis . Tetapi,guru itu menjadi salah satu dari rentetan artis sosial media,seperti contoh nya Instagram, Twitter bahkan Tantan . Tidak bukan yang terakhir hanya candaan Gita dan teman-teman nya karena,pak Ali sampai sekarang masih nyaman dengan gelar nya jomblo.

Dua puluh menit lagi jam menunjukkan pukul 7 sedangkan Gita masih saja berbalut selimut Micky mouse milik nya yang dibelikan oleh mamah Ofi.

"GITA SUMPAH LU KEBO BANGET!!!..gw foto aja nih dan gue kasi Maikel yahh!!"ancam Windha sambil berancang-ancang siap mengambil gambar Gita yang masi tidur. Gita tergelak mendengar nya ,langsung bangun dan mengibrit ke kamar mandi.

Lima menit kemudian akhir nya Gita keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah berganti menjadi rapih.

Mereka berdua bergegas menuju sekolah,tak lupa membawa tugas-tugas yang banyak. Bukan mereka lebih tepat nya,hanya Windha yang membawa buku makalah yang dua tumpuk dengan halaman yang berpuluh-puluh lebih. Gita hanya menggembol tas kecil dan beberapa kertas HVS yang dia pegang .

***

"Huh huh huh huh...pak pak Ali udah na-naikk ke-kemimbar la-gi.."ucap Gita dengan terbata-bata,nafas yang belum stabil membuat oksigen terasa sudah semakin menipis.

Ini pertama kali mereka presentasi dengan bimbingan pak Ali ditambah ulangan harian yang diawasi beliau juga. "Lo si lama tadi dandan nya!!"grutu Windha sambil mengelap keringat yang ada di dahi nya sesekali.

Gita membalas dengan menatap Windha jengah. "Huft" ujar Gita mengelus dada nya menetralkan nafas dan mental untuk menghadapi pak Ali sang guru tampan namun tanpa pasangan.

Upacara telah dilaksanakan dengan khidmat,petugas yang memakai rok dan celana serba putih menjadikan suasana semakin senyap dan khusyu.

Toa besar berbunyi menginformasikan bahwa yang telat silakan berkumpul di lapangan tidak boleh kembali ke kelas.

Murid-murid yang biasa nya telat menjadi berkurang populasi nya,sial nya hanya Gita dan Windha saja yang terlambat.

Ya Gusti maapin hamba,ya Gusti nu Angung-batin Windha

"Eum-ma-ma-maapin kita pak,ta-tadi macet"ujar Gita dengan gugup dan berusaha mencari alasan yang lebih logis.

Pak Ali yang masi berada di atas mimbar singgah sana nya berdecak pelan menopang dagu nya dengan tangan yang dia lipat sesekali menggeleng sejenak.

"Jika kamu tahu akan macet,kenapa tidak datang lebih awal?,jangan terus mencari alasan,apalagi macet,itu adalah alasan klasik"jawab pak Ali dengan rahang yang kuat.

"Ma-ma-maaf pak"tutur Gita dengan terbata-bata.

Pak Ali melanjutkan aktivitasnya Gita dan Windha pun terus mengekori pak Ali melangkah mengikuti kemana pak Ali akan melangkah.

Pak Ali melangkah menuju perpustakaan,menuju lubang hitam.

Sialan kenapa ke perpustakaan si!!-grutu batin Gita.

Pak Ali berhenti melangkah sekarang sedang di ambang pintu besar yang sudah terbuka lebar. Nafas Gita semakin menderu hebat,menggapai inheler milik nya,namun itu tidak membatu,perut Gita semakin mual melihat tumpukan di rak buku dari luar menunjukan kesan yang pahit dan mual menjalar di sekujur tubuh Gita. Keringat semakin menetes ke seluruh badan nya mata Gita yang memerah.

"UWEKKKKK....."Gita muntah tanpa aba-aba hingga mengenai belakang baju pak Ali.

Ya Gusti Gitaaaaaaa -sungut Windha.

"Gi-gita!!!!,apa yang kamu lakukan?"dengan cepat pak Ali membalikan badan menghadap Gita yang sudah lemas,kaki yang sudah mati rasa,tulang kaki yang seperti nya sudah mau copot satu persatu.

BUKKK

Gita pingsan seketika di hadapan pak Ali yang sudah terbelalak mata nya melihat keadaan Gita.

"Pak tolong bantu,Gita punya readphobia,tolong bantu bawa ke rumah sakit PAKK!!"ujar Windha dengan panik.

Pak Ali langsung membopong Gita menuju mobil nya tak menghiraukan tatapan para murid lain nya.

Beruntung pak Ali sedang membawa mobil ke sekolah kalau tidak Gita akan dibawa ke rumah sakit menggunakan angkot atau bis.

Sesampai nya di rumah sakit Gita langsung dilarikan ke UGD dan segera ditangani oleh dokter.

Pak Ali dan Windha menunggu di depan pintu UGD dengan khawatir,bukan,hanya Windha tidak dengan pak Ali.

"Read phobia?"mengucapkan dua kata yang memecah keheningan di antara mereka.

"Iya pak,Gita punya read phobia"jawab Windha dengan air mata yang sudah jatuh.

Ini kesekian kali nya Gita masuk UGD karena read phobia yang dia miliki.

"Saya tidak mengerti"gumam pak Ali dengan menggeleng-gelengkan kepala.

"Dia akan mual,asma atau juga pingsan seperti sekarang jika melihat banyak buku dan membaca buku setebal kuku ya..sekitar 2-3 halaman"jelas Windha.

Pak Ali mendengarnya terkesan aneh sekali,baru pertama kali dia mendengar ada phobia seperti itu.

"Trus bagaimana dia belajar?"tanya nya lagi.

"Dia dulu nya berprestasi pak tapi semenjak dia punya read phobia jadi dia turun karena gak bisa belajar lewat baca buku,dia belajar kalo ulangan saja,itu juga melihat Vidio di YouTube atau media lain nya"

"Eum..pasti ada penyebab nya kan?"pertanyaan yang ketiga,kepo ternyata pak Ali ini.

Windha tidak menjawab hanya mengangkat kedua bahu nya karena,Windha pun tidak tahu penyebab Gita mengidap read phobia itu dan sejak kapan read phobia itu mengalir di sekujur tubuh Gita.

🧁TBC🧁
Heheheh....maapin ya saya ngaret:))
Semangat kalian:)
.
.
.
.
.
Masi belum temen-temen
Kasian ya Gita belajar cuma lewat nonton Vidio dari YouTube.

18-01-2020

ReadPhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang