Insan Adiwarna☆

109 14 1
                                    

Biru berubah paras menjadi jingga secara perlahan lalu memerah dengan indahnya. Banyak variasi warna. Walaupun jingga adalah warna dasarmu, aku tak pernah bosan menikmatimu dari awal hingga akhir.

Hei, apakah kau yang bernama senja? Entah perasaanku saja tapi kulihat kau sama indahnya dengan favoritku.

Mulai terajut ketertarikan padamu dengan senyumku yang terpancar tanpa komando. Aku suka.

Karna entah kenapa kau mengajarkan rasa pada insan ini. Memberikan kehangatan yang tulus. Tersenyum manis yang Indah. Kala bendungan itu bocor, khawatirku mengalir, paranoid merajalela.

Senja. Aku tak tau apa yang membuat parasmu itu Indah dimataku. Pandangan tiap orang tentu beda memandangmu. Tapi entah kenapa berlabuh padamu adalah tujuan yang selalu kucari detik demi detik tanpa henti.

Andai waktu bisa kuhentikan kala kita bersama. Aku ingin bersenda gurau didekatmu. Memanjakan diri dalam pelukkan yang selalu kuimpikan. Tanpa ada kesedihan yang terpendam, kita menikmatinya dengan hati yang ringan dan membuat senyum terlukis. Memuaskan rindu yang sudah tak tertahan. Sungguh, impian yang Indah.

Hei senja. Kata apa yang cocok untuk mendeskripsikan dirimu? Cantik? Indah? Nyaman? Teduh? Aku tak tau kata yang tepat padamu yang aku sukai.

Walaupun senja adalah tanda datangnya gelap malam. Menantimu datang dilain waktu sungguh membuatku bergejolak tanpa henti.

Salam rinduku, untukmu senja.

Aku ingin bertemu.

<3 u
Jan 2020
dharmacahyana

Kataka'taTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang