4. Cabut

15 3 0
                                    

'Ada orangnya ngeselin, gk ada orangnya nyusahin'

-Revina Anastasya-
'_'
_______________________________

Bel masuk berbunyi.

Semua siswa berhamburan ke dalam kelas, kecuali Givan dan kedua temennya yaitu Rezky dan Dito. mereka malah memilih keluar dari kelas menuju ke rooftop.

Revina yang melihatnya memilih diam daripada harus bertanya kepadanya,dan lagian siapa ia sampe ia harus perduli,pikirnya.

"Pagi semua" ucap guru Ekonomi,pak nyoman.

"Pagi pak" jawab serentak.

Pak nyoman yang menyadari ada 3 bangku kosong menanyakan ke ketua kelas nya.

"Ketua kelas mana?" Tanya nya.

"Lagi ke kantor pak td ada pemanggilan ketua kelas" ucapnya farah.

"Wakilnya?" Tanya lagi.

"Tuhh" ucap serentak dengan berubah pandangan ke Revina dan menunjukkan dengan jari telunjuk.

Sungguh memalukan,batin revina.

"Kamu tau kenapa 3 bangku itu kosong?"tanya nya.

"Td saya liat mereka pergi" ucapnya singkat.

"Yaudah kamu panggil,suruh anaknya kesini kalo kamu tdk berhasil kamu juga akan ikut terkena hukuman" ucapnya.

"Hah?ko gitu sih pak?kenapa harus saya juga?" Matanya terbelakak tidak percaya,ia kira tidak seribet ini ternyata ribet juga kalo ada yang cabut pelajaran.

"Iyalah kamu,masa setan?! Lagian kamu jd wakil ketua kelas kalo tau mereka pergi seharusnya peringatin" ucapnya tegas.

"I-iya" Revina meninggalkan kelas dengan muka di tekuk.
Bagaimana bisa ia yg seharusnya duduk santai kini diribetkan dengan harus mencari cowok sok kegantengan itu dan kedua temannya.

Sungguh menyusahkan,batinnya.

Revina menelusuri dari Koridor,kamar mandi,lapangan hingga ke Kantin. Tetapi tidak kunjung menemukan hidung batang pria itu.

Hingga ia kepikiran knp ia tidak mencarinya ke rooftop? Padahal ia tau kalo anak-anak suka cabut ke rooftop.

Sungguh bego sekali tidak kepikiran sejak tadi,batinnya.

₩₩₩₩

Givan sedang asik memainkan ponselnya di sofa, Rezky sedang asik makan, sedangkan Dito sedang asik bermain Game Mobile legend.

Mereka kini berada di rooftop di sebuah bangunan kecil yang cukup nyaman. Disana tersedia sofa,karpet dan kipas angin yang cukup menyejukan di cuaca panas seperti ini.

Givan,Rezky dan Dito merupakan cicit dari pemilik sekolah itu, Jadi wajar saja bisa masuk ke ruangan terkunci itu dan memakai fasilitas dengan santai.

Revina yang baru saja sampai ia masih belum melihatnya, hingga ia menemukan satu bangunan kecil karena penasaran ia perlahan melangkah kan kakinya masuk sedikit demi sedikit.

Benar saja bola matanya memutar malas ketika melihat 3 cowok yang sekarang sedang asik dengan dunia nya sendiri. Tapi bagaimana bisa tanpa rasa takut mereka cabut dan bisa memasuki ruangan yang bahkan dikunci,pkirny sndiri yg bingung.

Between Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang