Insiden

191 17 0
                                    

Takut hanya untuk orang orang lemah yang tidak yakin bahwa ada Allah yang selalu melindunginya.

Happy Reading Guys

Ckelk

Nada membuka kulkasnya dan melihat isinya.

"Yah, gak ada minuman" Nada menatap lesu kedepan, kemudian menutup kulkasnya dan berbalik menatap rak rak yang biasanya ia jadikan sebagai tempat cemilannya.

"Mana cemilan juga udah habis" Nada mendesah kesal.

"Terpaksa dah gue harus keluar malam" putusnya, dan segera beranjak meninggalkan tempatnya menuju kamarnya untuk bersiap siap.

Ten minutes past

Nada sudah berada di luar rumahnya. Iya menggunakan oversize sweater berwarna pink dan hot pants, tak lupa ia membawa sebuah tas kecil untuk melengkapi stylenya dan menggunakan sneakers berwarna putih.

Nada berjalan keluar dari pekarangan apartementnya.

Mini market tidak terlalu jauh dari rumahnya, hanya butuh satu jam untuk sampai kesana dengan menggunakan kendaraan. Dan jika berjalan kaki, butuh waktu yang lumayan lama. Bercanda.

Jarak mini market dari rumah Nada tidak terlalu jauh, hanya perlu melawati satu belokan didekat rumahnya dan tepat disamping jalanan dekat gang ke rumahnya disitulah letak mini market itu berada. Bercanda lagi.

Jalanan di jam jam sekarang lumayan sepi, tapi bukan berarti tidak ada orang.

Tak selang satu jam, 30 menit, bahkan 20 menit tidak cukup. Dan sekarang Nada sudah masuk kedalam mini market itu dan mulai mendatangi rak rak khusus makanan berada, namun sebelumnya, Nada mengambil keranjang.

Nada mengambil beberapa macam kerupuk dan juga makanan manis. Tak lupa Nada juga mengambil beberapa minuman non alkohol dan bersoda. Hanya minuman manis biasa yang sering dijumpai selain dimini market.

"Kayaknya ini udah banyak" ucap Nada saat melihat keranjang belanjaannya yang sudah dipenuhi makanan makanan. Nada kemudian berjalan ke kasir, tapi saat berjalan didekat area rak lauk pauk ia berhenti sejenak dan mulai berpikir.

"Stok makanan pokok dirumah masih banyak. Gak usah deh" Nada menngingat bahwa stok lauk pauk dirumahnya masih banyak.

Nada melanjutkan kembali langkahnya yang sempat tertundah.

Setibanya dikasir, Nada mengangkat keranjangnya keatas dan memberikannya kepada mbak yang bertugas disana.

Mbak kasir mulai menghitung belanjaan Nada dan memasukkannya didalam kantung plastik.

"Totalnya 320 ribu dek" ucap si mbak kasir kepada Nada.

Nada kemudian membuka tasnya dan mengambil dompetnya kemudian mengeluarkan tiga lembar uang merah dan satu lembar uang berwarna hijau.

Nada kemudian memberikan uangnya dan mengambil kantungan plastik yang berisikan makanannya.

"Makasih mbak" Nada, kemudian berbalik arah dan berjalan keluar meninggalkan mini market tersebut.

Jalanan makin sepi, sudah tidak ada lagi orang yang berlalu lalang dijalan. Kecuali pengendara kendaraan yang masih saja terus berangsur angsur.

Namun saat berbelok ke gang arah rumahnya, jalanan sudah sangat gelap, dan tak ada satupun orang kecuali dirinya yang berjalan melintasi jalanan itu.

Nada menyalahkan lampu handphonenya sebagai penerang jalan.

"Jalanan kok cepat banget sepinya. Biasa juga gak secepat ini" gumam Nada yang terus berjalan melintasi jalanan sepi.

ALANADA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang