Selamat membaca!✔
Tekan Vote dlu:)
.
.
.
.
.
.
.Pagi yang cerah Vitaloka sudah berada di sekolah dengan membawa kotak bekal yang ingin ia taro di loker Alfin,dengan mengendap-endap seperti maling agar tidak ada yang mengetahui tindakan kekonyolan dia.
Jangan kalian tanya apakah Vitaloka menyerah atas tindakan Alfin kemarin?tentu tidak,dia memanglah keras kepala.
"Lo ngapain Vit ngendap-endap gitu kaya maling"ujar Vesta yang melihat kelakuan temannya yang tidak jelas ini.
"Sstt..Jangan berisik dong"ujar Vitaloka dengan suara pelan sambil meletakkan jari telunjuknya didepan bibirnya.
Vesta geleng-geleng melihat kelakuan temannya ini"Lo ngapain sih naro kotak makan ke loker Alfin si?gaada kapok-kapoknya ya lo Vit."
"Ini tuh namanya perjuangan ta"ujar Vitaloka sambil melangkahkan kakinya menuju tempat berdirinya Vesta.
"Perjuangan macam apa coba ihh"ujar Vesta sambil mengibas-kibaskan tangannya di udara.
"Orang yang pernah jatuh cinta itu butuh merjuangin cintanya taa"
"Udahlah yuk masuk kelas,udah mulai rame nih"ajak Vitaloka sambil menarik salah satu tangan Vesta untuj mengikuti arahnya,sedangkan Vesta sedang menahan kesal mati-matian karna ucapan Vitaloka yang menyindirnya.
******
Ketiga laki-laki tampan sedang melewati koridor dengan muka yang berbeda beda ,siapa lagi kalo bukan ketiga Most Wanted Boy sekolah ini.Yaitu Yang paling depan dengan wajah datar dan dinginnya ,Alfin Adithama Wijaya si pangeran es.Sedangkan yang dibelakang Alfin ada dua orang laki-laki yaitu Reyhan Khrol Gtsy dengan wajah bad boy nya,dan yang terakhir adalah Rivaldo Dishty dengan wajah senyum-senyum menggoda kaum hawa yang mati-matian menahan agar tidak teriak melihat Rivaldo senyum.
"Lebay banget"ujar Alfin dengan wajah datarnya yang membuat Reyhan menatap Alfin lalu geleng-geleng.
"Kalian duluan,gua mau ke loker dulu ngambil topi buat upacara"ujar Alfin lalu melangkah pergi ke arah tempat loker Ipa XII.
Ketika Alfin membuka loker dahinya berkerut melihat kotak makan berwarna biru di lokernya.Ketika dia tidak merasa bahwa itu miliknya dia mengambil kotak makan tersebut lalu membuangnya ke dalam sampah.Bukan,bukannya kenapa Alfin tidak suka ketika perempuan mengejar dia apalagi semacam pengagum rahasia.Tanpa ia sadari,Alfin sudah menghacurkan hati seseorang.Tanpa ia perdulikan ia melangkahkan kakinya menuju kelas ketika sudah mendapatkan apa yang ia cari.
*******
"Gimana vit?di terima gak?"tanya Vesta ketika melihat Vitaloka masuk ke dalam kelas tapi sepertinya situasinya tidak baik jadi dia diam saja."Gak,malahan di buang langsung ke tong sampah"ujarnya melemas menduduki tempat bangku yang di sebelah Vesta.
Brakk...
"Kurang ajar,gatau diri banget tuh cowo"ujar Vesta setelah menggebrak meja cukup keras membuat Vitaloka harus meminta maaf atas tindakan sahabatnya.
"Udah gapapa,ini kan"belum sempat Vitaloka melanjutkan ucapannya sudah di potong oleh Vesta.
"Perjuangan"
"Sampe kapan si lu jadi bego kaya gini Vit cuma gara gara satu cowo,open your eyes vit banyak laki laki yang lebih baik dari dia"ujar Vesta menasihati teman keras kepala satu ini."Kalo gua mau nya cuma Alfin gimana ta?lagian tuh Alfin cowo paling langka di dunia,cuma ada 1 "ujar Vitaloka sambil memegang tangannya lalu melamuni wajah tampan bak pangeran es milik Alfin.
"Bodo dah,serah lu vit.Gua cape nasehatin lu mulu"putus Vesta menyerah dengan temannya ini.
"Nah gitu dong"ujar Vitaloka sambil ingin menyium pipi Vesta tapi sudah di pelototi oleh Vesta.
"Lo kaya lesbi tau gak euwhh"ujar Vesta dengan muka jijiknya dan mengibas-kibaskan tangannya di udara yang membuat Vitaloka tertawa.
Kringg....
"Udah bel,ayok ke lapangan buat upacara"ajak Vesta kepada Vitaloka yang kini sibuk menyari topi upacaranya.
"Lo duluan aja deh,gua mau ke loker dulu nyari topi"pinta Vitaloka yang membuat Vesta mengangguk.
"Ihh kemana si tuh topi,nyelip nih gua yakin.Nah ini dia"ujar Vitaloka saat sudah ketemu topi upacaranya.Saat Vitaloka melewati kelas XII IPA 1,dia melihat Alfin berbicara dengan seorang perempuan yang tidak dia kenali.Tapi seperti dari wajahnya Alfin sedang marah atas ucapan wanita tersebut.Tanpa ingin tahu lebih lama,ia langsung memutuskan berjalan ke arah lapangan.
"Lu kemana aja si?lama banget nyari topinya"bisik Vesta ketika dia melihat Vitaloka masuk barisan.
"Iya,tadi topinya nyelip jadi lama nyarinya"bisik Vitaloka pelan.
*****
Setelah selesai upacara Vitaloka dan Vesta berjalan menuju kantin untuk membeli minuman dingin karna cuaca panas.Saat matanya menyapu tempat kantin,matanya berhenti di salah satu meja yang berisikan 3 Most wanted boy dengan 1 perempuan.What perempuan?ada hubungan apakah dia?
"Kita duduk sana aja yuk"ajak Vesta menunjuk salah satu meja yang dekat dengan meja teman teman Alfin.
"Yaudah,ayok udah haus ni aku"ujar Vitaloka,lalu berjalan duluan menuju meja tersebut tanpa mengajak Vesta berjalan di sampingnya.
"Ehh aku udah jadian dong sama Alfin"ujar perempuan yang tidak aku ketahui namanya sambil menggelayutkan tanganya ke lengan Alfin.
"Wahh selamat ya Rina,akhirnya temen gua yang satu ini punya pacar juga"ujar Reyhan sambil terkikik.
"Apakah benar dia pacaran dengan perempuan yang bernama Rina itu?kenapa bisa? Kenapa sesakit ini ketika melihat dia jadian dengan yang lain"batin Vitaloka meronta.
"Yang sabar ya Vit,gua tau lu kuat"batin Vesta yang juga mendengar obrolan perempuan tersebut dengan Reyhan.
"Ehh,ke kelas yuk.Udah pengen bel nih"ajak Vesta sambil menarik tangan Vitaloka untuk mengikuti arahnya yang membuat Vitaloka menghela napas lega.
Jika dia gak keluar dari kantin dan terus mendengar obrolan perempuan tadi pasti akan membuat hati Vitaloka tersakiti,sungguh.
Update lagi nih setelah sekian lama gak update.Ada yang kangen gak sama Vitaloka?pasti gaada ya heheh.
Gimana kalo 5 vote dulu targetnya baru aku bakal update?setuju gak?
Kira-kira bener gak ya Alfin pacaran sama Rina?kalo bener gimana Vitaloka ?tunggu aku update makanya:).Jadi readers setia aku ya:v wkwk.
Jakarta,29 Februari 2020
Pukul 20.13 WIB
SAMPAI JUMPA DI CHAPTER SELANJUTNYA!🦄👌❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Vitaloka
Teen FictionKisah seorang gadis berambut pirang yang mengejar laki - laki yang sudah lama ia sukai sejak smp sampai kini. Bagaimana rasanya mengejar cinta Alfi? Bagaimana perjuangan Vitaloka? Apakah ada rintangannya? Temukan pertanyaan itu dengan membaca cerita...