Matahari hampir lagi terbenam, aku masih terduduk di teras rumah dengan secangkir cokelat hangat yang semakin lama semakin hambar.
Sore itu langit kembali bercerita tentangmu.
Tentang gelak, tawa, serta berjuta ekspresi lainnya yang masih terekam dibenakku.
Bertahun berlalu ya? Apa kabarmu sore ini?
Apakah kau masih suka membaca ramalan rasi bintang yang sering kali aku tertawakan?
Atau kau masih penasaran dengan dunia yang aku tinggali?
Ahh.. Lama sekali rasanya aku tidak mendengar suaramu.
Benarkan kataku dulu?
Aku masih saja hanyut dalam bayangan kelabumu.
Ari, terimakasih sudah pernah ada dan membantuku mengenali diriku dengan baik.
Jangan bersedih, kita sudah pernah berjanji untuk akan saling merelakan dan selalu mendoakan satu sama lain kan?
Ari, sudah 10 tahun sejak pertama kali kau dan aku saling memadukan pandangan.
Mari kita rayakan, mari aku rayakan.
Hari dimana kita sedang melawan semesta karena satu permintaan sederhana, bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
10:10
Teen Fiction10:10 Kyera kembali memejamkan mata. Mulai menghitung mundur dengan rasa senang memenuhi dadanya. 10..9..8..7..6..5..4..3..2..1.. Disana, berdiri seorang pria dengan senyuman hangat. Cinta terbesar dalam hidup Kyera. Ari.