|The Story Has Started|

653 58 26
                                    

WARN : KATA, KALIMAT TIDAK BAKU

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

" Aku apa Tsukasa-kun? "

" AKU SUKA BANGET SAMA BUBBLE TEA! "

Apa? Jangan bilang dia membawa ku jauh-jauh ke sini hanya untuk itu?!

" Onee-sama? "

" Aku mau pulang "

Entah apa yang sudah aku harapkan dari seorang Suou Tsukasa, tapi aku sangat marah dan tidak ingin melihat wajahnya untuk sementara, mungkin untuk waktu yang agak lama.

Esoknya aku mati-matian menghindari Tsukasa-kun sampai kami berlarian ke seluruh penjuru sekolah.

" Hosh hosh... Dia sudah menghilang "

Daripada kembali ke kelas diriku lebih memilih untuk mencari tempat bersembunyi dari laki-laki bersurai merah itu, dan satu-satunya tempat yang terpikirkan adalah...

Toilet ♀

Sampai kapan aku harus duduk diam di sini? Mulai keluar pertanyaan yang membuatku resah, keluar dan ditemukan oleh Tsukasa-kun atau diam dan menunggu jam pulang? Sejak hanya ada 1 siswi di sekolah ini, mereka tidak membuat toilet perempuan terlalu luas dan suasana di toilet ini mulai membuat ku tidak nyaman.

" Tes tes "

" Kepada seluruh murid Yumenosaki hari ini guru-guru akan rapat dadakan maka dari itu para murid dapat pulang cepat, terimakasih "

Pengumuman yang tepat waktu! Tanpa pikir panjang pun akhirnya aku berjalan keluar dari toilet yang agak horor itu tanpa menyadari bahwa kakiku berjalan ke arah Garden Terrace.

Saat aku hendak makan, laki-laki itu muncul bagai kilat sial harusnya aku makan di luar sekolah saja-- ah tidak-- lebih baik jika aku makan di rumah saja, tapi sudah terlambat!

" APA ONEE-SAMA TAU SEBERAPA CEMASNYA AKU!? "

" Yamaap "

Aku masih merasa agak kesal dengan kejadian sore kemarin, tapi jika dilihat baik-baik muka Tsukasa-kun sangat merah dan bajunya basah terbanjiri dengan keringat. Apa... Dia terus mencari ku sepanjang waktu...? Ini tidak membuatku senang sama sekali, dia terlihat sangat lelah bahkan terlalu lelah.

Aku berdiri dan berjalan perlahan menjauhi Tsukasa-kun, berharap dia akan menghentikan ku, tapi kenyataannya berkata tidak, justru dia duduk sambil memesan makanan.

Mungkin dia sudah muak pada ku? Wajar saja, semuanya sangat wajar, harusnya tadi aku tidak menghpipiku, nya! Sekarang aku menyesalinya.

Tanpa disadari aku berada di belakang sekolah, tempat di mana posisi matahari terbenam berpadu dengan warna laut terlihat sangat indah, tapi bukan ini yang aku ingin lihat... Sinar mataharinya persis seperti sinar matahari kemarin. Aku mengingat kejadian itu lagi.

Sesuatu yang hangat menyentuh pipiku, sudah pasti air mata kesedihan. Aku tidak peduli lagi akan terdengar oleh siapa pun, aku menangis terisak-isak di sana. Aku tidak tau alasanku menangis, biasanya aku tidak akan peduli pada hal semacam ini, tapi kali ini rasanya berbeda...

Sampai laki-laki kembali dengan memelukku dari belakang, pelukannya terasa hangat dan anehnya aku menangis lebih kencang dari sebelumnya, kali ini dengan berada di pelukan laki-laki bermarga Suou itu.

Isakan ku terhenti setelah beberapa saat, ku akui ini agak memalukan, tapi aku sudah terlanjur lagipula jika melihat ku menangis adalah Tsukasa-kun aku tidak apa-apa.

" Apakah sudah lega, Onee-sama? Perlu aku gendong sampai Garden Terrace? "

Aku melepaskan pelukan itu, menyadari bahwa dia telah melihatku menangis rasanya memalukan, jika bisa aku ingin masuk ke lubang dan mengubur diriku sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Error ♛ Suou Tsukasa ♕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang