Lelaki dengan kamera menggantung di leher disudut taman sedari tadi kalau diperhatikan selalu saja mengarahkan kameranya ke segala sisi taman lalu berakhir tersenyum.
Seolah kebahagiaan yang ia miliki sudah terwujud dan memuaskan sekali, merasa sangat berkebalikan dengan gadis bernama Cath yang sedang duduk di bangku taman dengan mata sembab dan foto seorang pria di tangannya.Cath baru saja merasa jadi gadis paling bodoh sedunia, karena baru saja dicampakkan oleh pria yang ia labeli sebagai pacar secara sepihak.
Saat kamera milik Jeon berusaha membidik sasarannya berupa pohon cabai merah yang tengah berbuah. Jeon sedikit terpana akan gadis yang berada tak jauh dari bidikannya, gadis dengan kulit seputih susu dengan dress tanpa lengan berwarna merah. Terdengar konyol tapi pikirannya mendadak di penuhi fantasi seperti "Apa mungkin dia adalah peri pemilik pohon cabai ?"
Ya memang terdengar aneh pun lebih-lebih gila, terserahlah intinya fantasi dalam kepalanya membuatnya bertanya-tanya dan akhirnya mendekati peri itu. Dengan jalan kelewat pelan dengan sesekali membidik ke lain arah, termasuk si gadis yang sudah ia anggap peri dan hal itu membuatnya tertawa pelan dengan gemas. Saat ia berada di depan sang gadis dengan tenang ia bertanya.
"Kau tau arah menuju sebuah kafe ataupun hal lain yang menarik di sekitar sini?" Cath menatap malas pun sendu, bagaimana bisa jika ia terlihat mengerikan begini ditanyai oleh orang asing, rasanya benar-benar tidak ada yang mengerti dengan dirinya. Lupakan meluapkan emosi gila di taman pada pukul 8 malam ini.
Cath menatapnya malas, "Pardon? "
Sejujurnya Cath ingin pergi saja langsung tanpa menjawab, tapi saat melihat netra sang lelaki barusan ia tiba-tiba merasa aneh seperti ada yang berbisik, tunggu Cath.. Tunggu.."Apa kau bisa menunjukkan arah ke tempat yang menarik di sekitar sini?" ulangnya dengan kata-kata teramat kaku itu. Bahkan lelaki ini tidak berbasa-basi terlebih dulu atau merasa aneh bertanya to the point padanya.
Ia mencoba mengatasi pikiran-pikoran yang menjelma menjadi ketakutannya. Seperti apa jangan-jangan lelaki ini adalah kriminal, penjahat kelamin, atau bahkan sedang menjalankan aksi penculikan baru.
"Kurasa kau perlu melihat ke jembatan yang ada di dekat sini, Tuan." ujarnya akhirnya menjawab agar lelaki ini setidaknya jika memiliki niat baik ia bisa mengucap terimakasih dan pergi untuk melihat sendiri sebab jarak yang tidak jauh.
Namun, lelaki bernama Jeon yang belum memperkenalkan diri ini menggeleng dan terkekeh pelan seolah apa yang diucap Cath sebagai jawaban atas pertanyaannya merupakan sebuah kreasi lucu yang dinamakan candaan barangkali.
"Aku tau ini mungkin terasa aneh, sekedar info saja. Jika kau sedari tadi terusik dengan kehadiranku disini. Itu sebab aku tidak tau dengan area sini. " ucapnya dengaln ekspresi seolah tak percaya dengan Cath. Cath jadi terpikir tiba-tiba apa lelaki ini bisa membaca pikirannya, ya ?
Dengan sok polosnya Cath menjawab "Lalu?"
"Lalu?" ujar lelaki itu juga
Cath hanya mengernyitkan matanya sebagai respon aneh sebab sang lelaki barusan mengucap hal yang sama.
"Kau.. Bukan orang sini ya?" tanya Cath
"Nck.. -lelaki itu mendecakkan lidah, menghirup nafas kelewat terdengar suaranya lalu melanjutkan -Humm. Aku bukan penetap disini, hanya sesekali berkunjung. Dan aku cukup buruk untuk memahami denah dan juga mengingat jalan. " penjelasannya kali ini terlihat dan terdengar meyakinkan, maksudnya masuk akal sehat dan logis. Cath mengangguk.
"Kau tidak keberatan untuk menuntunku ke suatu tempat atau mungkin jalan yang akan menuju sebuah tempat?"
Cath lagi-lagi mrngernyit,namun usai kernyitan itu Cath terkekeh. Entah kenapa, pertanyaan berbelit itu seolah meninggalkan kesan berbeda. Tadinya to the point sekali.
"Oke, lagipula aku memang memiliki tempat kosong di tempat yang menarik. Sesuai yang kau mau, tempat menarik." ujar Cath
Lelaki itu tersenyum "Silahkan, kau bisa duluan. Aku mengikutimu dari belakang, nona"
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH
Hallo..
Ini aku mencoba buat sebuah cerita lagi, cuman pendek-pendek aja. Dan kayanya ini bukan sebuah cerita keseluruhan. Kaya mungkin satu chapter bakal tamat saat itu juga atau bakal aku jadiin paling banyak maunya cuma 3 chapter.Karena aku cukup sadar, buat namatin sebuah cerita yang secara keseluruhan dalam chapter banyak itu sulit. Jadi aku mencoba hal yang kurasa bisa aku selesaikan.
So..
Untuk chapter pertama ini. Dan seterusnya tokoh yang aku bikin namanya adalah Jeon dan Cath, dimana nanti cerita mereka bakal beda-beda.
? Hope you enjoy it!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon & Cath
General Fictioncerita pendek dengan tokoh bernama Jeon dan Cath. Semoga terhibur..