Jongin selalu tersenyum dalam setiap mimpinya
Namun selalu terbangun dengan air mata di pipinya,,,
,,,
,,,
Jongin berdiri di atas altar, dengan kemeja putih, jas hitam, sepatu hitam, rambut tertata rapi, dan tak lupa senyum menawan ia sunggingkan di bibir ranumnya. Bagaimana tidak, malam ini adalah malam paling berbahagia baginya. Setelah 5 tahun menjalin kasih dengan pria yang di cintai nya, ia dan kekasih nya akan melangsungkan pernikahan pada malam ini.
Pria nya ada disana, membelakangi jongin. Bahkan jongin masih melihat kesempurnaan pada kekasihnya walau hanya tampak dari belakang. Tubuh mungil nya, rambut hitam legamnya, dan kulit seputih susu nya begitu indah.
Jongin berjalan menghampiri pria nya dan memanggil lembut namanya "Kyungsoo~ya".
Prianya berbalik, menatap lurus mata jongin dengan pandangan yang meneduhkan dan senyum kebahagiaan yang tersampir di bibir berbentuk hati itu. Jongin menghentikan langkahnya, ia terpana. Aneh, ini bukanlah pertemuan pertamanya dengan pria mungil itu. Ini bukan pertama kali nya jongin melihat paras indah bak titisan malaikat. Ini bukan pertama kali nya jongin melihat perpaduan sempurna dari sorot mata teduh namun penuh penegasan, mata bulat besar yang indah, bibir semerah cherry, dan pipi chuby yang menggemaskan. Namun ia masih selalu terpana melihatnya, memuja ciptaan tuhan yang maha sempurna.
Pria nya berjalan perlahan menghampiri jongin. Memberikan ciuman hangat bagai mentari di musim dingin, perlahan, sangat lembut, manis, dan penuh makna. Ia menjauhkan wajahnya dari jongin, melepaskan ciuman itu dengan nggan. Menatap dalam pada manik hitam kecoklatan milik jongin. Namun kini tidak ada senyum yang sersaji di bibir kyungsoo. Sorot matanya lembut cenderung melemah dengan keseriusan yang tersirat di dalamnya.
Tidak lama. Jongin hanya mampu memperhatikan ekspresi pria nya yang seperti itu dalam beberapa detik. Karna setelahnya, pujaan hatinya tersebut langsung memeluk erat tubuh jongin. Menenggelamkan wajahnya pada dada bidang jongin. Mencari kehangatan dalam dekapan pria yang di cintainya. Pelukan itu begitu erat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Hening, tentran, dan damai. Tidak ada percakapan ataupun suara yang tercipta. Pelukan itu kosong, hampa, namun sangat memberi perasaan haru yang mendalam. Hingga tangan yang melingkar erat di tubuh jongin perlahan mengendur dan kyungsoo melepas pelukannya pada jongin.
Keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Berbicara melalui hati, menampakkan kebahagiaan melalui senyuman, dan melontarkan ribuan kalimat pujaan dalam otak. Hingga hening retak, di pecah oleh suara lembut kyungsoo "Jongin..... Berjanjilah padaku untuk selalu tersenyum".
Jongin mengernyit tanpa melunturkan senyumannya dan mengiyakan permintaan pria pujaan nya "Tentu. Aku akan selalu tersenyum untukmu".
Mata kyungsoo berkaca-kaca, namun senyumnya tidak pernah ia pudarkan. "Apapun yang terjadi di detik berikutnya, tetaplah tersenyum untukku. Aku hanya ingin senyumanmu yang selalu aku kenang". Jongin mengangguk penuh khawatir. Ia tidak mengerti maksud dari perkataan pria nya. "Sekarang, berikan aku sebuah senyuman terindah. Dan aku mohon tetap pertahankan senyuman itu sampai akhir". Jongin tidak menjawabnya dengan suara maupun tidakan. Rasa khawatirnya kini menggebu. Namun ia berusaha tersenyum sesuai permintaan sang kekasih. Telapak tangan kanan kyungsoo menyentuh lembut pipi kiri jongin. Dirinya pupus secara perlahan hingga menghilang bersama hembusan angin malam dengan kalimat akhir yang terucap "Kyungsoo mencintai jongin. Sangat". Bahkan senyum kedua anak adam tersebut masih tetap tersemat hingga tinggal jongin yang tersisa di atas altar.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 KaiSoo ONe sHoOt 88
FanfictionKumpulan ff KaiSoo BoysLove ----------------------------------- ^Tidak menerima bentuk plagiatisme apapun. Mohon untuk menghargai hasil karya seseorang^ Cerita murni hasil pemilik akun @DropOut$00 Jika ada kesamaan dalam bentuk apapun dengan karya...