GUNADHYA (EMPAT BELAS)

1.6K 69 1
                                    

Jika kamu tanya kapan aku berhenti. Jawabannya saat Tuhan memanggilku untuk kembali.

Sheera Anviella

Seperti perkataan Sheera kemarin. Sheera hari ini akan menemui Guna untuk meminta maaf. Karena hari ini hari libur, terpaksa Sheera harus menemui Guna di bascame Algar. Untung saja Sheera bertanya pada Kristal, jadi Sheera mengetahui alamat bascame mereka.

Sheera hari ini memakai hoodie kuning kebesaran, rambut yang biasa ia urai kali ini dia kuncir satu, tak lupa bandana yang selalu menghiasi kepalanya. Wajahnya hanya dia poleh bedak baby, serta sedikit liptint di bibirnya.

"Ah, pacar Guna makin cantik," pujinya saat melihat pantulannya di depan cermin.

Sheera meraih tas selempangnya, tak lupa membawa ponsel kesayangannya. Sesampainya di ruang tamu Sheera sama sekali tak menemui Darra atau pun Renata. Mungkin sedang tidur pikirnya.

Dengan terpaksa Sheera menggunakan taksi untuk menemui Guna. Karena sopir rumahnya sedang cuti kerja.

Sheera tersenyum menatap pemandangan lewat jendela mobil. Rasanya waktu berlalu begitu cepat, walau begitu tetap tidak ada yang berubah di kehidupannya. Keluarganya masih sama, bahkan hatinya saat ini masih untuk Guna.

Tangan mungilnya menyentuh kaca jendela, "hari indah banget," gumannya sambil tersenyum tipis.

Sheera menegakkan tubuhnya, saat melihat bangunan yang terdapat banyak kendaraan di depannya. Sheera sangat yakin jika inilah bascame yang Kristal maksud. Setelah membayar taksi, Sheera langsung turun dan menatap bangunan di depannya ini. Lumayan besar, serta banyak coretan di depannya.

"Aduh, ramai banget." Sheera meremas tas yang ia pakai. Mau bagaimana pun Sheera tetap malu jika harus bertemu dengan teman-teman Guna.

"Eh, Sheera." Sheera memutar tubuhnya. Menggaruk tengkuknya yang tak gatal saat melihat seorang cowok berwajah galak menghampirinya.

"Cari Guna?" Sheera mengangguk pelan.

"Ayo masuk." Miko menggenggam tangan Sheera. Menarik Sheera agar mengikuti langkahnya.

"Miko, kalau Guna marah gimana?" Miko menggeleng yakin.

"Guna! Ada cewek elo!" Yang awalnya sedang sibuk dengan urusan masing-masing langsung menatap ke arah Sheera. Sheera yang ditatap seperti itu hanya tersenyum tipis.

"Yuhu, ayang Beb!"Giang merangkul Sheera, membuat Sheera semakin tak nyaman.

"Gian enggak sopan lo." Rafisqi menarik Gian hingga menjauh dari Sheera. Membuat Sheera bernapas lega karena hal itu.

"Ngapain lo?" Guna yang sedari tadi diam akhirnya bersuara. Gadis dengan bandana itu menggigit bibir bawahnya, bingung harus berkata apa.

"Kalau mau jadi patung mending pulang aja." Semua mata berlarih kepada seorang cowok yang sedari tadi diam bermain game. Sheera semakin meremas tasnya, meruntuki dirinya yang bodoh karena beraninya menemui Guna di bascame Algar.

"Guna, boleh ngomong sebentar?" cicit Sheera.

"Tinggal ngomong." Laskar menepuk bahu Guna. Agar Guna tak terus-terusan berkata kasar kepada Sheera. Mau bagaimana pun Sheera juga perempuan.

"Sebentar aja," pinta Sheera.

Guna berdecak kesal. Namun, tetap mengikuti langkah Sheera. Sheera bernapas lega, akhirnya Guna mau bicara dengannya.

"Kenapa?" Guna memasukkan tangannya ke saku hoodie hitam yang ia pakai. Entah kenapa memakai hoodie membuat Sheera semakin terpana dengan cowok di depannya ini.

Gunadhya (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang