Chapt #2

11 1 0
                                    


Kyora membuka matanya perlahan, sadar ada sesuatu yang menyentuh kepalanya lembut.


"Kyo ... bangunlah, sudah pagi ...."


"Eh ... " lenguh Kyora


Kyora mencoba membuka matanya yang berat, dia tau suara ini. Pelan2 Kyora membalikkan tubuhnya kearah suara, ternyata Jepang mampu membuatnya tidur nyenyak juga.


"Selamat pagi sayang ....."


"Ibu ....??"


Dengan cepat Kyora langsung memeluk tubuh wanita dihadapan nya. Rasa rindu akan sosok itu seakan meledak2.


"Aku rindu Ibu ......" sambungnya


"Lalu apa kau tidak rindu padaku ??"


Satu suara muncul dari balik pintu kamar, sontak membuat Kyora melepaskan pelukan nya dan langsung menoleh kearah sumber suara satunya.


"Ayah !" teriaknya


"Hai Princess ....." ucap Ayahnya sambil membuka kedua tangannya


Kyora langsung bangkit dari kasur, berlari menuju sang Ayah, kemudian melompat kedalam pelukannya. Kyora memeluk sang Ayah layaknya koala diatas pohon.


"Uggghhh, kau sudah berat ya ...."


"Mmm ! Tentu saja ! Aku tumbuh dengan baik, yah ....."


"Baiklah kalau begitu, mandilah Kyo ..... Ibu dan Ayah tunggu dibawah, kita akan sarapan bersama ......"


"Mmm ! Baik bu ....." jawab Kyora semangat


Kyora langsung masuk ke kamar mandi, dia benar2 ingin segera turun. Ini sarapan pertamanya kembali dengan orang tuanya setelah hampir satu tahun berpisah.


Setelah selesai mandi, Kyora bergegas turun ke bawah, tapi langkahnya terhenti saat melihat ketas meja makan. Susunan alat makan yang masing2 berjumlah 4 set, ditambah lagi dengan mangkuk sup yang sudah terisi, juga berjumlah 4 buah.


"Bu, kenapa piringnya banyak sekali ??"


"Ah, apa Ibu belum memberitahumu ??"


Kyora menggeleng pelan, wajahnya terlihat bingung.


"Kakakmu Key akan sarapan dengan kita. Ibu mu menelfonnya tadi malam ...." sahut Ayahnya


"Key ?? Kakak ??" Kyora mengernyitkan dahinya


"Iya, dia bilang tadi sebentar lagi sampai ...." jawab Ibunya kembali


Belum sempat hilang rasa bingung Kyora, gadis itu sudah dikejutkan dengan suara besar yang menggema di seluruh rumah.


"Bu .... aku sudah sampai, maaf aku terlambat ....."


Suara bariton yang berat menarik atensinya, membuat Kyora langsung menoleh. Seorang pria dengan tinggi sekitar 178cm, mata elang yang tajam, hidung mancung, rahang yang tegas, dan senyum kotak yang sedikit tidak asing bagi Kyora. Rambutnya yang hitam lebat dan sedikit ikal menutupi dahinya hingga hampir ke alis mata. Berjalan kearah gadis itu dengan tatapan datar, namun terselip segaris senyum kecil di bibirnya. Membuat Kyora sedikit mengernyit untuk berfikir, mencoba mengingat raut wajah itu.


"Jadi ini dia anak perempuan Ayah yang ditunggu2 itu ?? Kau kelihatan tumbuh dengan baik ya ?? Benarkan ?? Mmm ??" ucapnya mencoba ramah


RuinedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang