1

1.3K 100 1
                                    

Hanbin memasuki lift dengan wajah yang masam. Dia terus menerus mendengus kesal karena seorang bocah egois yang mengacau di grup chat mereka tadi siang. Dia sudah cukup kesal karena itu sampai tidak ingin pulang ke dorm mereka dan menginap di studio miliknya. Tapi Jinhwan sang tetua selalu menerornya dengan mengancamnya untuk tidak usah kembali ke dorm selamanya jika dia tidak pulang.

Hanbin melangkah keluar ketika pintu lift terbuka di lantai tujuannya. Dia berjalan lalu berhenti disebuah pintu. Dia menghela napasnya pelan sebelum membuka pintu itu. Ketika dirinya mulai tenang diapun membuka pintu dan terkejut seketika karena seseorang berada dibelakang pintu dengan tatapan yang tak jau beda darinya tapi segera memasang wajah yang datar.

Hanbin menggelengkan kepalanya dan menghela napasnya dengan kasar lalu menatap orang yang ada didepannya.

"apa kau sudah puas bersenang senang? Junhoe ya?"

Orang yang didepannya ternyata adalah Junhoe. Junhoe yang mendengar pertanyaan konyol dari orang yang dihadapannya hanya menyeringai dengan tatapan merendahkan.

"yah untuk hari ini, mungkin sampai disini saja. Dan siapkan lagi mentalmu untuk besok, Hanbin hyung" jawabnya dengan nada yang menyebalkan lalu dia berjalan keluar pintu dan saat melewati Hanbin, Junhoe berbisik padanya.

"aku tidak akan berhenti sampai kau menyerah"

Setelah itu Junhoe benar benar meninggalkan dorm lantai atas dan menghilang dibalik lift. Mendengar bisikan Junhoe itu sukses membuat Hanbin mengepalkan tangannya sampai kuku kuku jarinya melukai telapak tangannya sendiri.

'sialan kau!'
.
.
Pagi hari saatnya para member sarapan, hari ini jadwalnya sarapan di dorm lantai bawah. Jadi semua member sedang berkumpul di dorm lantai bawah. ada Bobby, Chan dan Donghyuk yang sedang sibuk main game dilantai ruang tv, ada Hanbin yang sibuk memainkan ponsel disofa sambil berbaring, ada Jinhwan dan Yunhyeong yang sibuk memasak dan terakhir maknae raksasa di dorm lantai bawah itu alian Junhoe kini masih sibuk menutup matanya dengan kumpulan air busuk yang keluar dari mulutnya.

Donghyuk bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah dapur saat mencium aroma masakan yang sudah matang, itu artinya kini saatnya dia melakukan tugasnya, yaitu menata meja makan.

"apa Junhoe sudah bangun?" tanya Jinhwan. Donghyuk menggeleng sambil membawa beberapa piring dan berjalan kearah meja makan.

Jinhwan melepas celemeknya dan berjalan kearah ruang tv. Dia melihat Bobby yang tertawa bodoh karena terus menerus menang dari Chanu lalu dia melihat Hanbin yang sedang memainkan ponselnya.

'hm ini sebuah kesempatan' batin Jinhwan sambil tersenyum licik.

"yak! Hanbin ah bangunkan bayi raksasa itu. Lakukan segala cara yang kau bisa" perintah Jinhwan. Hanbin yang mendengar perintah dari Jinhwan langsung menatapnya datar.

"kau bangunkan saja sendiri bayimu itu"

"yak! Kau kan sedang menganggur, aku sedang sibuk kau tidak lihat?"

Hanbin menatap Jinhwan dari atas sampai bawah dengan tatapan datar.

"aku hanya melihat seorang namja tua yang berdiri didepanku tanpa melakukan apapun" ujarnya santai. Jinhwan dibuat kesal karena perkataan Hanbin, kalau ini dunia anime mungkin ada empat sudut yang berkedut di kepala Jinhwan saat ini.

Belum sempat Jinhwan mengeluarkan sumpah serapahnya sebuah suara tiba tiba muncul.

"woahh makanannnnn"

Jinhwan melirik orang yang baru saja bersuara itu dengan tajam. "yak! Koo Junhoe apa kau akan selalu bangun siang eoh?!" omel Jinhwan, tapi Junhoe tidak mendengarkannya sama sekali malah melirik Hanbin dengan sinis yang kebetulan Hanbin juga sedang meliriknya dengan datar.

"apa yang kau lihat eoh?! Biayi?!" ujar Junhoe.

Hanbin mengalihkan pandangannya dan kembali menyibukkan diri dengan ponselnya, malas untuk meladeni si bocah raksasa itu.

'hhahh sudah dimulai' batinnya.
.
.
.
Hanbin sudah berkali kali menghentikan latihan karena seorang bocah egois yang selalu saja berbuat masalah dan bermain di waktu yang tidak tepat.

"kau! Sebaiknya menyingkir dan tidak usah latihan serta tampil untuk acara aaa nanti! Kau selalu saja egois! Apa kau tidaj memikirkan kami yang lelah karena harus berulang kali kami mengulang latihan karena kesalahan konyolmu itu?!" omel Hanbin. Junhoe menyengir bodoh, tapi bagi Hanbin itu adalah sebuah tanda bahwa dia sedang menantang Hanbin.

"maaf..  Mau bagaimana lagi? Aku kan tidak bisa menahan buang air kecil. Lagipula kakiku sedang cidera kau tau kan?" jawab Junhoe dengan nada yang dibuat buat untuk terlihat memelas. Member lain menghela napas pelan, tapi tidak dengan Hanbin. Dia berjalan kearah Junhoe lalu menendang kaki Junhoe yang katanya cidera dengan keras, bukannya jatuh dan berteriak kesakitan, Junhoe malah tetap berdiri kokoh dengan tatapan terkejut.

"kau sebut ini cidera huh?"

"kau! Kau leader yang kejam! Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku? Kau.. Haahh" ujar Junhoe. Belum selesai dia mengumpat taoi dia menghembuskan napas kasar lalu berjalan kearah pintu keluar ruangan dan membukanya lalu menutup pintunya dengan keras.

"hhahh anak itu. Apa dia terlambat puber?" ujar Yunhyeong yang dihadiahi tatapan seakan 'apa kau baru saja menanyakan hal konyol huh' dari para member lain. Tapi tidak dengan Hanbin, dia kembali mengepalkan tangannya dengan kuat sehingga lukanya yang tertutup perban kini mulai mengeluarkan warna merah menandakan kalau telapak tangannya kembali terluka.

'dia benar benar tidak bisa dikendalikan'

Selfish and Cruel couple !END! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang