Hangatnya pagi tak di sambut oleh mentari
Mentari bersembunyi di balik awan kelabu
Jingga pun terlalu malu untuk menghadap
Hanya abu yang tersisa
Bersama rintik yang di teteskannyaRintik pagi terlalu syahdu untuk di lewatkan
Menikmati gemercik air bersama secangkir kopi
Atau bergulung dalam selimut
Nikmati suara rintik yang merdu
Bertemu atap rumah
Bertemu tanah yang basahAku tak ingin adalagi mendung di wajah
Apalagi jika rintik menyapa
Sudah cukup rintik yang kau teteskan
Mata sudah lelah menurunkannya
Namun bukannya habis malah semakin deras
Pipi sudah terlalu basah
Hidungpun semakin memerah
Tak ada lengan yang menampung air mata
Maka diamlah, berhenti menetesAku tak tau betapa sakit yang kau pendam
Sampai rintik tak berhenti menemani pagimu
Yang ku tau kau tak bisa berhenti begitu saja bila satu tetes sudah menetesBait satu and bait dua ttg rintik sebenarnya
Bait tiga and empat rintik palsu yang menyapa seseorang yg ku coba rasakan sakitnya dan gagal
Kurang penghayatan and terkesan asal tulis
Emang dasarnya menulis tanpa makna yg bisa di pahami 🙄Salam hangat dari setitik debu yang kesepian ini,menikmati pagi di temani secangkir teh tanpa ada teman lain yg menemani kecuali kipas yg mengajak jalan-jalan,tanpa bisa ku turuti.
Salam rindu untuk rembulan yg ku rindukan
Berharapkan pertemuan nyata tanpa mau berusaha
Karna jarak dan waktu yang membentang bagai samudraMuafy Ar 😘