"Ahh de-"
kini jisung berada di atas tubuhnya, minho mengusap surai adiknya yang jatuh tepat di wajah
Sejak jisung mencium feromon minho tanpa sengaja, jisung tidak henti mengendus-endus tengkuk yang lebih tua darinya itu
Dan parahnya lagi lidah dan gigi jisung ikut bermain
"Mmng—"
Minho meringis karena gigitan kecil jisung pada pundaknya
"Hei, liat kakak sini.."
Minho tarik wajah sang adik agar menghentikan gerakannya. jisung menatap minho Dengan sorot yang tidak fokus. Layaknya orang mabuk
"Kak.."
Saliva jisung turun basahi dagu, lanjut turun basahi lehernya yang jenjang
'Sial .. Pemandangan macam apa ini?'
Minho diuji
DRTTTT--
Minho menggulingkan tubuh sang adik dari atas tubuhnya lalu mengambil ponsel nya yang berbunyi nyaring
Ayah is calling
minho berdecih namun tetap mengangkat nya, kaki nya melangkah menuju balkon
'Minho? Nak pulang lah kembali'
"Bukan kah minho sudah bilang, jika ayah sudah—"
'Ya! Ayah sudah menyadarinya. ayah salah, ayah akan meminta maaf pada jisung jadi pulang lah'
Minho menoleh ke belakang di mana adiknya —jisung sudah memejamkan mata rapat dengan deru nafas yang kembali normal
'Cepat sekali anak itu tertidur?' pikir minho
"Baiklah besok minho dan jisung akan pulang"
'Baiklah, jaga adik mu di sana ya nak maafkan ayah'
"Hm"
'Ayah tutup, selamat malam'
PIK
minho melempar ponselnya ke sofa lalu ikut merebahkan dirinya di samping jisung
Manik tajam nya menatap pakaian jisung yang berantakan, kancing tidur nya terbuka membuat minho dapat melihat jelas dada polos jisung yang bergerak naik turun memompa oksigen
KAMU SEDANG MEMBACA
[11] Sin || Minsung
Fanfiction"sejak awal kelahirannya memang sudah menjadi kesalahan" kecintaanya pada si manis jisung tidak pernah bisa di gantikan oleh apapun di dunia ini . minho memilih menetapkan satu hidupnya pada jisung tidak perduli jika cintanya adalah sebuah kesalaha...