PROLOG

473 27 10
                                    

Hallo!... bagaimana kabarmu hari ini? Sudahkah kalian bahagia pada hari ini? Atau kalian masih dilanda resah, gundah dan gelisah?

Kalau begitu, mari kita berteman agar bisa saling berbagi kisah. Kisah ku dan juga kisah mu. Siapa tahu kita bisa saling memberi solusi daripada saling menghujat.

Sesungguhnya aku juga sedang merasa tidak baik-baik saja. Apalagi ketika dia hadir membawa segala rasa yang ada.

Rasa suka yang menggebu, rasa benci yang mendominasi dan juga rasa rindu yang telah menyatu dalam kalbu.

Hidupku yang awalnya damai, santai dan jauh dari masalah tiba-tiba berubah begitu saja sejak kehadirannya.

Segala masalah yang ada seakan tak mau berhenti untuk menggangguku barang sejenak saja.

Masa-masa SMA yang seharusnya ku lalui dengan damai namun berubah begitu saja menjadi tak terkendali.

Awalnya aku tak pernah perduli dengan dia namun entah apa yang menyebabkan dia tiba-tiba saja mendekatiku seperti itu.

Menurutku semua itu janggal, sepertinya pertemuanku dengannya sudah di rencanakan. Namun sejauh apapun aku mencari kebenaannya selalu harapan kosong yang aku temukan.

Mungkin aku yang terlalu berlebihan menghadapi masalah ini, namun keadaan ini selalu menggangguku.

Aku tak bisa hanya diam saja jika diperlakukan semena-mena oleh pemuda itu.

Pemuda yang menurutku tak mempunyai tata krama sama sekali, pemuda yang selalu melakukan apapun yang dia mau tanpa menghiraukan apa akibatnya bagi banyak orang.

Pemuda itu selalu berlaku seenaknya, entah yang dilakukan itu termasuk perbuatan yang buruk ataupun baik. Namun, sejauh aku mengenal pemuda itu, selalu keburukan yang aku temukan. Aku belum pernah melihat pemuda itu melakukan sebuah kebaikan.

Mungkin pemuda itu juga pernah melakukan sebuah kebaikan namun aku tak melihatnya. Lagipula aku tak perduli dengan apa yang dilakukannya selama itu tidak berkaitan denganku.

Namun angan hanyalah tetap sebagai angan saja. Pemuda itu selalu merecoki apapun yang aku lakukan.

Dan karena tingkahnya itu, banyak dari penggemarnya yang tak segan-segan menggangguku.

Ya, pemuda itu adalah Most Wanted di sekolah ini. Satu geng dia adalah yang paling ditakuti oleh banyak siswa laki-laki, namun bagi siswa perempuan geng mereka adalah perkumpulan pria tampan.

Sudahlah, tak usah lagi membahas pemuda itu. Karena lebih banyak buruk dari pada baiknya. Aku saja lelah jika harus menceritakan tentang dia.

Saking asik nya aku membicarakan tentang pemuda itu, aku sampai lupa belum memperkenalkan namaku kepada kalian.

Namaku adalah Adeeva Aloysius Rawnie. Kalian bisa memanggilu Adeeva, Deeva, ataupun Eva. Teman-temanku lebih sering memanggilku dengan Deeva. Aku membebaskan mereka mau memanggilku seperti apa asalkan itu masih namaku.

Aku adalah anak tunggal. Kedua orang tuaku juga masih lengkap. Ayahku seorang pengusaha properti dan juga pemilik salah satu agensi yang berada di Korea Selatan.

Sekarang aku sedang berada di Jerman. Kota kelahiran Ayahku, dan ibuku sendiri adalah orang Korea Selatan.

Ayahku bernama Aiden Jazztin Rawnie, meskipun ayahku seorang warga kebangsaan Jerman namun wajahnya seperti orang Korea. Sedangkan ibuku bernama Min Hana.

Dulunya Ibu ku adalah seorang model, namun setelah bertemu dengan ayahku, ibuku sudah tidak lagi menjadi model. Ia menjadi Ibu rumah tangga.

Sebenarnya aku sangat kesepian karena tidak mempunyai seorang saudara. Setiap aku meminta kepada ayah dan ibu pasti mereka akan bilang belum saatnya mereka di beri kepercayaan untuk menimang anak sekali lagi.

CANDRAMAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang