Felix dan Adeeva pulang terlebih dahulu. Melihat kondisi Adeeva yang tidak memungkinkan untuk disana lebih lama lagi membuat Felix segera mengajak Adeeva pulang.
Disana tinggal Delvin dan Agatha yang masih berdiam diri. Seketika kegugupan melanda Delvin, padahal sewaktu ia berjalan ke arah Felix, ia tidak gugup sama sekali. Kenapa disaat ia sudah berdua dengan Agatha malah kegugupan melanda dirinya.
Delvin terus melirik ke arah Agatha. Sedangkan Agatha juga hanya mampu terdiam karena dia tidak mengenal pemuda sisampingnya itu, yang Agatha tahu hanya pemuda itu adalah sahabat dari Felix.
Mata Agatha memandang kesana kemari tapi tidak ke arah Delvin. Saat mata Agatha tidak sengaja menatap ke arah Delvin, ternyata Delvin juga sedang memandang ke arahnya. Mereka otomatis mengalihkan tatapan mereka agar tidak bersibobok lagi. Suasananya seketika absurd.
Delvin yang biasanya berisik berubah menjadi pendiam di depan Agatha. Delvin yang biasanya suka merayu para gadis seketika tidak bisa berkata apa-apa di hadapan Agatha. Kata-kata manis yang biasanya Delvin keluarkan untuk merayu perempuan kini entah lenyap kemana.
Tak ingin berlama-lama dalam kecanggungan ini, akhirnya Delvin berdehem dan mencoba mengajak Agatha berbicara agar tidak terlalu canggung.
"Mau pulang sekarang?" tanya Delvin dengan nada lembut namun masih terdapat kegugupan di dalamnya. Dalam hati Delvin memaki dirinya sendiri, kenapa disaat seperti ini kegugupan malah melandanya.
Agatha yang mendengar itu segera melihat ke arah Delvin kemudian mengangguk. Akhirnya mereka berjalan ke arah motor Delvin berada. Mereka memang berjalan beriringan, tapi mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing.
Saat sampai di motor Delvin, Delvin segera memberikan helm kepada Agatha. Beruntung Delvin tadi membawa dua buah helm. Agatha menerima helm pemberian Delvin kemudian memakainya.
Agatha segera memakai helm pemberian Delvin, tapi sayangnya helm itu tidak mau terpasang. Agatha kesusahan mengaitkan helm itu. Melihat itu, Delvin segera membantu Agatha memasang helm itu. Setelah helm itu terpasang dengan sempurna, Delvin dan Agatha tidak sengaja saling tatap. Bagaimana tidak, jarak mereka sangat dekat.
Sampai beberapa detik terbuang karena keterdiaman mereka. Akhirnya mereka memalingkan wajah masing-masing. Muka Agatha sudah memerah akibat ulah Delvin barusan. Delvin juga jadi kikuk sendiri setelah sadar dari apa yang dilakukannya barusan.
"Emm... Kita pergi sekarang ya" ucap Delvin pelan.
"Iya" jawab Agatha malu-malu. Agatha kemudian naik ke jok belakang motor Delvin. Motor Delvin tidak jauh beda dengan motor Felix, sama-sama tinggi. Jika Agatha tidak pegangan, mungkin dia bisa jatuh kapan saja.
Jika dengan Felix gadis itu bisa bebas pegangan dimana saja. Namun kali ini dia bersama dengan Delvin, Agatha bingung harus pegangan dimana.
Delvin yang melihat kebingungan Agatha dari kaca spion langsung berujar "Pegang pundak aja Tha, kalau mau peluk juga boleh". Sepertinya diri Delvin yang sebenarnya sudah kembali, tidak tahu hilang kemana kepribadian itu tadi.
Agatha yang mendengar ucapan Delvin semakin dibuat malu. Akhirnya ia memegang pundak Delvin.
Mereka berkendara dengan santai. Delvin juga mengajak Agatha untuk berbicara. Delvin selalu mencari topik agar Agatha mau menjawab pertanyaannya. Siapa tahu setelah pulang dari sini keduanya bisa semakin dekat.
"Agatha, kalau boleh tahu, kamu ada hubungan apa sama Felix?" tanya Delvin sambil matanya fokus ke jalanan.
"Felix? Gerald maksudnya?" tanya Agatha memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRAMAWA
Ficção Adolescente"Bawel, berisik!!" Geraldio Felix Clovis "Dasar, cowok gak punya rasa tanggung jawab!" Adeeva Aloysius Rawnie ****** "Tanggal update tidak di tentukan. Kalau lagi bahagia bisa update setiap hari bahkan sehari dua kali. Kalau sampai lama gak update b...