1; Acara

28 2 2
                                    

Ia mengikat satu rambut nya yang mulai berantakan dan lepek itu kemudian merapihkan buku bukunya yang berserakan.

"La, bareng ngga?" Tanya seorang lelaki bertubuh tinggi , kulitnya putih bahkan bibirnya lebih merah daripada bibir Alla sendiri. Namanya Angga Dwitama

"Anterin gua ke sency ya tapi" ucap allana masih sibuk merapihkan tasnya.

"Sokin , mau ngapain lo? belanja mulu kayanya" ucap Angga sembari duduk di depan Alla.

Tidak ada jawaban dari Alla , perempuan itu sekarang sibuk merapihkan penampilannya sembari mentouch up beberapa make up.

"Ra gua duluan ya , ayo ngga" ucap Alla sembari menarik tangan Angga.

Angga menatapnya diam lalu mulai berlari karena ditarik oleh alla.

Sudah banyak yang mengetahui tentang kedekatan Alla dan Angga. Banyak yang mengira bahwa Angga dan Alla sudah resmi berpacaran.

Angga yang selalu menepis berita itu dan berkata bahwa dirinya dan Alla hanya sebatas teman yang dekat sejak awal masuk.

Berbeda dengan Angga , Alla terlihat santai dan cuek merespon berita berita tentang dirinya dan angga. Walaupun banyak yang menatapnya tidak suka karna mengira Alla menyia- nyiakan Angga.

Angga memasangkan helm yang selalu ia bawa karena Alla selalu bareng dengannya untuk pulang membuat beberapa orang tersenyum dan menganggap itu hal yang gemas.

Tapi Alla sendiri malah bersikap biasa saja , baginya hal ini wajar.

"Lo mau gua tungguin atau gua tinggal?" Tanya Angga dibalik helm fullfacenya.

"Tinggal aja , gua lama" ucap Alla sembari mememgang pundak Angga untuk naik ke motornya yang tinggi itu.

——

Malam ini langit terasa bersih tidak segelap biasanya mendukung Alla dengan dress hitamnya dilengkapi dengan rambut nya yang ditata serapih mungkin menambahkan kesan cantik pada diri Alla.

Ia terus memperbaiki tampilannya , bagaimanapun ini bukan acara sekolah , bukan acara dengan teman temannya yang ia bisa pede dengan bagaimanapun tampilannya.

Ini acara formal , acara papahnya dan teman teman papahnya. Ia bukan dari keluarga biasa sudah pasti teman teman papahnya banyak yang lebih dari keluarganya.

"dek, heels gua ngga ada yang cocok gimana nih? Aduh lagian sih mendadak banget" ucap seorang wanita bertubuh lumayan tinggi , berumur kisaran dua puluh tahun.

Alla melirik Ellena sang kakaknya yang sedang sibuk mencari heels di lemari sepatu alla.

"Gua pinjem yang ini ya" ucapnya sambil menunjukan heels yang lumayan tinggi berwarna hitam elegan itu.

"Inget! Taruh lagi di lemari , ditempat semula. Gua ngga mau barang gua berserakan ,oke?" Ucap Alla

Ellena memutar bola matanya "iya bawel lo" ucapnya kemudian berlari dan menutup pintu kamar Alla asal.

"Rusak deh pintu kamar gua" ucap Alla sembari memakai heelsnya.

Seolah seperti acara kerajaan , gedung mewah yang didesain dengan semewah dan seelegan mungkin itu membuat acara ini nampak sangat mewah.

Ditambah lagi yang datang bukan orang biasa , banyak dari mereka yang pengusaha besar dari negara negara besar.

"Alla! Oh my God , how long have we not met? You look so pretty" ucap gadis berwajah campuran dengan bola matanya berwarna biru.

Alla tersenyum ramah "i think mmm two years? Or more?"

"I don't care about it , i just Amazed with you. Why you look so pretty?" Ucapnya lagi lagi memuji penampilan Alla.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

D I R G A L ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang