Oneshot (GemMut) [Not funny]

415 17 10
                                    

"Kau tahu, ini semua sangat sulit. Tapi kau tetap memaksakan untuk melakukan hal bodoh seperti itu. Dasar! Kau payah!"
Kata Muthia melihat Gemma berdiri di hadapannya dengan keadaan babak belur, disertai darah segar yang masih terus keluar dari mulutnya.

"Untuk melindungi orang yang sangat ku cintai, itu akan terasa mudah, benar benar mudah." Kata Gemma yang kemudian tertawa kecil.

"Kalau kau mencintaiku, kenapa kau malakukan ini? Walaupun itu terasa mudah sekalipun?" Tanya Muthia, dengan mata yang sudah tergenang oleh air mata.

"Karena, orang yang sedang membangun cinta, rela mengorbankan apa pun, untuk orang yang ia cintai." Balas Gemma, sambil tersenyum hangat pada Muthia.

     Tak mampu lagi membendung air matanya, tangisan Muthia pecah, air mata begitu deras keluar dari kelopak matanya yang indah.

"BODOH!!! KAU BODOH!!! Kau tahu? aku bisa mengurus mereka sendirian. Jadi kau tak usah menolongku." Kata Muthia lirih.

"Dan membiarkanmu terluka? Kau tahu? Itu akan membuatku merasa bersalah seumur hidup. Lagian aku ini laki laki, dan laki laki harus melindungi perempuan, lagipula aku juga lebih kuat darimu." Kata Gemma dengan menatap Muthia sendu.

"Sekuat kuatnya dirimu, jika kau melakukan satu saja kesalahan. Kau tidak akan ada di dunia ini lagi." Kata Muthia yang di balas senyuman oleh Gemma.

"Kau bisa tenang sekarang, aku mengalahkan mereka, kau bisa melihat mereka tergeletak tidak berdaya sekarang." Gemma menunjuk preman preman yang baru saja ia hajar, dan itu juga penyebab wajahnya babak belur.

"Tapi itu membuatmu terluka parah seperti ini." Muthia sedikit merentangkan tangannya dan menghadapkannya pada Gemma, dengan air mata yang masih terus mengalir dari matanya.

"Dan itu juga menyelamatkanmu dari bahaya." Gemma tersenyum hangat pada Muthia, sebelum akhirnya terjatuh.

     Muthia langsung menangkap tubuh Gemma sebelum jatuh terhempas keras ketanah. Muthia memegang pipi Gemma yang perlahan mendingin.

     Malam menjelang, rintik hujan mulai turun dari langit, dan perlahan menjadi deras. Menambahkan suasana sedih. Air mata Muthia bersembunyi di balik tetesan air hujan. Darah Gemma juga tersapu akibat hujan.

"Gem bangun Gem!" Suara Muthia terdengar bergetar, tangannya terus saja menggoncangkan tubuh Gemma yang tidak bergerak sama sekali, serta sesekali menepuk nepuk pipi Gemma.

"Gemma--hiks jangan tinggalin aku Gem! Hiks Gemma, tolong bangun Gemma!! Plis Gem jawab gua hiks! GEMMAAAAA!!!" Muthia berteriak sekeras yang ia bisa, hingga suaranya terdengar serak.

Tap...tap...

"Nona! Apa yang kau lakukan disini? Dan te-temanmu kenapa?" Seorang pria yang berumur sekitar 20 tahunan datang, berjalan lalu berdiri di belakang Muthia sambil menutupi Muthia dan Gemma dengan sebuah payung.

"Tu-tuan! Tolong teman saya! Kumohon! Tolong dia!" Kata Muthia dengan air mata yang sudah mulai terlihat jelas, karena tubuhnya di tutupi payung.

"Baiklah! Dengan senang hati, aku akan menolong temanmu, ikuti aku!" Pria itu memberikan payungnya pada Muthia, kemudian berjongkok, dan memapah Gemma agar tidak jatuh,  dan memberi isyarat pada Muthia, untuk mengikutinya.

     Muthia mengangguk, kakinya melangkah mengikuti pria tersebut, dengan tangannya yang berusaha memayungi mereka bertiga. Hingga sampailah mereka di samping sebuah mobil sedan berwarna hitam.

"Nona, tolong buka pintunya!" Muthia hanya mengangguk, kemudian membukakan pintu mobil itu. Lalu pria tadi memasukan Gemma kedalam, dan juga menyuruh Muthia masuk kedalam mobil tersebut.

YTMC FUN STORY '<'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang