Part of your life

19 0 0
                                    

"Kamu dimana?"

"aku masih di sekolah sayang"

"ini sudah malam, tidak kah kamu ingat bahwa aku menunggu mu pulang? jangan terlalu mencampuri urusan murid mu mu"

"mereka itu harus mendapatkan perhatian extra bin, aku tidak mau mereka selalu menjadi orang yang tidak berguna kedepannya. lagipula ini sudah tanggung jawab ku, sebentar lagi aku akan pulang. aku rindu padamu, setelah pulang aku akan memberi mu hadiah"

"baiklah, aku menunggu mu. aku juga rindu padamu, sangat"

"tunggu aku kembali bin, aku mencintaimu"

percakapan di telepon antar dua orang yang berjauhan itu akhirnya tertutup sebelah pihak. changbin mengamati keluar jendela dengan raut khawatir yang tercetak jelas di wajahnya. jam sudah menunjukan pukul 10.00 malam yang artinya 2 jam lalu seharusnya istrinya sudah duduk manis dirumah menunggu nya pulang dari kantor dengan senyuman teduh yang selalu disukai chan.

istrinya itu memang memiliki hati yang lembut juga aura yang baik, bahkan juga pribadi yang mengutamakan tanggungjawab bersama daripada ego nya. itulah salah satu dari berjuta alasan kenapa Changbin sangat mencintai istrinya. Changbin bahkan pernah bilang ke istrinya untuk sekali saja bersifat bahwa seorang guru tidak harus ikut campur masalah muridnya, tapi jawaban yang sama selalu ia dapatkan setelahnya, "mereka itu harus mendapatkan perhatian extra chan, aku tidak mau mereka selalu menjadi orang yang tidak berguna kedepannya" selalu seperti itu.

entah kenapa firasat Changbin malam ini sangat buruk, ia menepis semua pemikiran negatif yang muncul. langit tiba tiba bergumuruh hebat, menandakan sebentar lagi awan hitam akan menumpahkan air kedaratan. Hingga hitungan detik setelahnya hujan benar benar terjadi diluar sana, tanpa berfikir panjang lagi Changbin langsung meraih jacket dan kunci mobilnya, ia berniat untuk menyusul istrinya saja kesekolah. Kasihan jika istrinya harus menaiki taxi atau bus untuk pulang ditengah badai hujan seperti ini.

Mobil yang dikendarai Changbin melaju dijalanan licin akibat hujan, sebisa mungkin ia mengendarainya hati hati, mengingat ia harus segera bertemu istrinya dengan keadaan yang baik baik saja. 

setelah menempuh sekitar tiga puluh menit perjalanan Changbin tiba disekolah tempat istrinya mengajar, sebelum keluar tidak lupa Changbin mengambil payung yang berada di kursi belakang agar nanti hujan tidak membuat istri dan dirinya basah. 

Susana sekolah sangat gelap, seperti menandakan tidak ada satupun nyawa yang masih ada didalamnya, Changbin melangkahkan kakinya masuk kepekarangan sekolah sambil mencoba menelpon istrinya, untuk mengabarkan bahwa dia berada disekolah sekarang. Empat kali panggilan, tetapi masih sama saja, hanya suara operator yang menyahut diseberang sana. Sekarang firasat Changbin bertambah buruk, ia mencoba berkeliing sekolah mencari istrinya karena sebelumnya ia tidak menjumpai istrinya dikantor guru yang sudah dipastikan Changbin bahwa ruangan guru disekolah ini sudah gelap gulita menandakan istrinya itu sudah tidak berada disitu. 

"Kau dimana sayang"

Changbin mengitari taman belakang sekolah, langkahnya terhenti. didepan sana ia melihat bayang bayang seseorang, ia mendekatinya dan menemukan seseorang telah berjongkok dengan kondisi sedikit mengenaskan, baju basah kuyup dan tak lupa rambut nya yang tidak tertata rapi, akibat karena terkena guyuran air hujan.

Changbin mendekatinya, memastikan apa yang dilihatnya benar-benar orang atau bukan. Semakin dekat dirinya kepada seseorang itu, jantungnya seperti berhenti berdetak.

"Kenapa kau bisa disini?"

°°°°

Tiga bulan yang lalu istrinya beteriak kegirangan di dalam kamar mereka. Changbin yang baru saja keluar kamar mandi itu heran kenapa istrinya bisa sesenang itu.

Rains [Changbin x OC] OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang