1

43 3 1
                                    


Pagi ini cukup cerah, hingga cahaya masuk menembus jendela, dan jam weker yang sudah lama berbunyi menunggu sang empunya bangun. Namun tidak, gadis yang berada di atas tempat tidurnya itu masih terlelap dalam tidurnya yang nyaman. Sampai akhirnya....

"BIANNN, BANGUNN. INI UDAH JAM BERAPA." Teriak sang mama, vanda. Sambil menepuk-nepuk paha Bian.

"Iya maa, iyaaa. Lima menit, ck!." Jawab Bian belum sepenuhnya bangun.

"LIMA MENIT, LIMA MENIT APAAN, LIHAT INI UDAH JAM SETENGAH TUJUH." Ucap Vanda sambil menunjuk jam weker milik Bian di nakas coklat.

Bian yang mendengar ucapan vanda langsung terlonjak kaget.

"Mama, napa gak bangunin Bian sih!?" Marah Bian pada Vanda lalu bergegas menuju kamar mandi.

"Lah, dari tadi mama teriak teriak ngapain kamu pikir!?" Balas Vanda kesal, lalu Vanda kembali turun ke bawah untuk menyiapkan berkas yang akan ia bawa di tempat kerjanya.

Setelah semuanya siap, Vanda dan Bian langsung menaiki mobilnya, lalu melajukannya keluar dari gerbang rumah.

Saat di dalam mobil Bian bergerak gelisah karna jalanan sangat macet, sedangkan jam menunjukan pukul 6:45, dan jam masuk sekolah Bian adalah pukul 7:00.

"Ma, cepetan dikit bisa gak sih?" Ucap Bian sambil bergerak gelisah.

"Cepet, cepet gimana? Lihat tuh, macet" Jawab Vanda pada Bian.

"Ah, yaudah deh, Bian lari aja. Udah deket sama sekolah lagian" Ucap Bian mencium tangan Vanda lalu keluar dari mobilnya bergegas lari menuju ke sekolah.

"Bian..." Panggil Vanda namun diacuhkan oleh Bian yang sudah berlari keluar mobil. Vanda hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mendengus pasrah.

***

"Huh huh huh huh huh" Nafas bian terengah-engah setelah sampai dikelasnya, akibat ia lari dari jalanan menuju sekolah. Namun tak sia sia ia berlari, karna hasilnya ia tak terlambat masuk sekolah,  walaupun waktunya sangat mepet.

"Yaampun, lu ngapain bi? Pagi pagi gini udah banjir keringet" Tanya Key pada Bian.

"Lari" Jawab Bian masih terengah-engah.

"Ngapain? Emang dari mana larinya?" Tanya Key lagi sambil mengernyitkan dahi.

"Gak usah huh.. banyak huh.. tanya huh.. gak penting huh.." Jawab Bian terengah-engah.

Key hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban, lalu mengulurkan botol minumnya untuk Bian.

Tanpa basa basi Bian megambil botol minum milik Key dan meneguk habis isinya.

"Aahhh.., seger. Nih, makasih, Key." Ucap bian pada Key, lalu mengembalikan botol minum milik key.

"Di habisin dong?" Balas Key melongo.

Bian hanya meringis pada Key. Sedangkan Key hanya bisa mendengus pasrah.

***

Bian berjalan menuju kelas, karna saat pelajaran tadi dia ijin ke toilet.

Saat ia berjalan menuju kelas ia melihat sosok Aldi yang tengah duduk di pinggir taman sekolah dan sedang membaca.

Tanpa pikir panjang Bian menghampiri Aldi untuk sekedar basa basi, mungkin?

"Wahh baca apaan nih?" Ucap Bian menyahut buku Aldi.

"Woy!! Balikin buku gue!!" Bentak Aldi dengan wajahnya yang datar.

"Dih, galak banget jadi orang, alusan dikit napa ngomongnya" Ucap Bian pada Aldi.

Aldi mendengus dan merubah raut wajahnya menjadi lebih kalem.

"Biann.. Balikin buku gue, ya" Ucap Aldi manis sambil tersenyum.

Bian melongo cukup lama menatap Aldi yang seperti itu.

"Najiss, sok imut lu, Al!" Ucap Bian kesal lalu melempar buku Aldi pada muka Aldi.

"Woy!!, cewe, lu mintanya apa sih!?" Ujar Aldi kesal.

Bian hanya memajukan bibir bawahnya sambil mengangkat kedua bahunya.

Aldi yang melihatnya tak habis fikir, apa semua perempuan di dunia ini seperti Bian?

"Lu, tuh ya..." Belum sempat Aldi menyelesaikan kata katanya, tapi Bian sudah berlari meninggalkan Aldi menuju Kelas.

Aldi sangat geram melihat tingkah Bian yang sangat kekanak kanakan menurut Aldi, dan sangat menjengkelkan.

Setelah Bian sampai di kelas, ia langsung duduk di sebelah Key.

"Kok lu lama banget sih ke toiletnya?" Tanya Key sedikit berbisik, karna masih berlangsungnya pelajaran.

"Iya, soalnya gue tadi pas balik dari toilet iseng bangunin singa yg masih bobok nyenyak" Jawab bian pada Key.

"Aneh aneh aja lu" Ucap Key sambil menggelengkan kepala.

FIDUCIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang