2

291 31 0
                                    

••Π••

Disebuah pasar

"nde nyonya semoga lekas sembuh"  ucap seoranga gadis cantik kepada wanita paruh baya itu yang baru keluar di sebuah toko peramu obat.

"ah sinb-ya aku sangat yakin akan cepat sembuh dengan batuan ramuan buatan mu itu " jawab nyonya tersebut.

"ah jangan berlebihan nyonya aku hanya peramu obat biasa " jawab gadis yang di panggil sinb itu.

"aku tidak berlebihan aku sudah menjadi pelanggan setia mu dan aku merasakan perubahanya "

"ah trimakasih nyonya kalau begitu "  ucap sinb pasrah

"kalau begitu aku pergi dulu shin bi ya sampai jumpa  " pamit nyonya itu

"nde sampai jumpa" balas shin bi

Sinb pun kembali masuk kedalam tokonya itu.

"aah  tidak rempah-rempah nya sudah terlalu banyak yang habis" gumam shin bi sambil melelihat tempat persedian  ramaun obat nya.

"yak dimana lagi  bocah tengik itu? tidak mungkinkan aku sendirian mencari rempah2  dihutan" kesal shin bi

"noona sebaik nya kau harus mengurangi kebiasan mengumpat mu itu" ujar seorang laki-laki yang lebih muda 3 tahun dari shin bi itu yang baru menghampiri shin bi.

"yak bagaimana bisa aku  tak mengumpat kalau aku punya adik seperti mu hyunjin"
Kesal sinb kepada sosok tersebut.

"terserah lah-- Tapi jangan  salahkan aku jika nanti kau menjadi perawan tua, karna tidak ada pria yang mau padamu dengan sifat mu itu" ucap hyunjin dingin.

"enak saja, memangnya kau tak tau noona mu ini sangat cantik dan banyak yang suka. kalau mau pun banyak laki-laki yang mengantri, memang nya kau tidak ada hah" jawab sinb tak terima

"cih,  kepecayaan diri mu terlalu tinggi buktinya sampai sekarang kau masih sendiri. hah, mana yang katanya mengantri itu? " hyunjin terus mengolok ngolok kakaknya  itu.

"ah sudah lah, kau ini ada... saja cara untuk mengolok-ngolok ku. lebih baik kau antar aku kehutan untuk mencari rempah-rempah " pasrah sinb

"tidak mau, minta saja pada laki-laki yang mengatri katamu tadi" jawab hyunjin ketus sambi mendudukan diri pada kursi didalam toko

"bagaimana kalau noona mu ini kenapa-kenapa dihutan" jawab sinb sedih

"aku tak peduli" jawab hyunjin ketus

"kau lupa dengan janji mu hyunjinna jangan buat mere..... " jawab sinb dengan nada lemah yang langsung di potong oleh hyunjin

"ais, sudah jangang lanjutkan perkatan mu ayo! kau ingin ku antarkan kehutankan" potong hyunjin kesal. tak ingin mendengar perkataan sinb ia langsung berlalu keluar sembari mebawa peralatan untuk mencari rempah-rempah.

Sinb pun tersenyum melihat adik satu-satu nya itu yang selalu lemah dengan perkataanya.

"tunggu aku hyunjin-ie !" teriak sinb

"cepat lah jangan sampai kita terlalu sore dihutan! " sahut hyunjin sambil memutar bolamatanya

Mereka berdua pun pergi memasuki hutan yang tak terlalu jauh dari pasar kerajaan joseon. Ya, mereka memang tinggal di pasar joseon menjadi pembuat ramuan herbal ternama disana mereka adalah anak dari tabib kepercayaan istana  son sokang jun, son shin bi dan son hyun jin. Mereka hanya tinggal berdua karna ayah mereka harus mengabdi di istana ibu mereka telah meninggal 2 tahun yang lalu.

Istana joseon

Disebuah ruangan megah yang terlampau hening.

"ada apa anda memanggil hamba yang mulia? " tanya seseorang yang baru memasuki ruangan tersebut

"apakah seperti itu cara seorang anak berbicara pada orang tua kandungnya sendiri? " tegas seorang pria paruh baya yang masih gagah diumurnya yang sudah tidak muda lagi.

"hm, hamba pun tak tau apakah anda yang di depan saya ini masih abhamama  yang saya kenal dulu atau bukan "  jawabnya malas tapi tak menghilangkan kesan menidasnya.

"yak! jeon jung kook jaga sikap mu itu kau boleh membenci ku tapi kau harus tetap menjaga tugasmu sebagai putra mahkota kerajaan ini" amarah raja sek jong tak tertahankan lagi pada anak satu satu nya itu.

"ye, aku tak akan pernah mengecewakan rakyat ku dan menyakiti orang yang tak bersalah" jawab jung kook sedikit menyigung

"hah, terserah kau saja. sekarang kau pergi bersama pengawal mu untuk menghadiri pertemuan para mentri di kepemerintahan partai barat" tegas raja sek jong.

"kenapa harus kesana? hamba terlalu muak dengan orang-orang itu" jawab jungkook

"jangan banyak bertanya. ini demi mayarakat joseon agar perekonomian mereka meningkat" jelas raja sekjong

"anda selalu saja beralasan seperti itu" sahut jungkook

"cepat kerjakan saja" tegas raja sekjong

"ye " jawab jungkook seraya membungkukan meberi hormat dan berlalu pergi.

Didalam raja sekjong hanya memijat kedua pelipisnya karna terlalu pusing memikirkan anak satu2 nya itu.

___________

"yak hyunjin kenapa kau diam saja! " kata shin bi

"kau tadikan hanya minta di antar sajakan sekarang aku sudah mengantar mu" jawab hyunjin

"setidak nya bantu aku mebawa semua ini" kata sinb sambil menyodorkan jijingan penuh tanaman herbal.

"tidak bawa saja sendiri " jawab hyunjin

"kau ini tolong lah bantu aku tangan ku sudah pegal lihat tangan ku sudah memerah " jawab sinb lemah sambil melihatkan tangan nya yang memerah

"ais! sini, " jawab hyunjin sambil merebut jinjingan yang tadi di pegang sinb

"gomawo hyunjin" kata sinb sambil meperlihat kan senyumnya

Sinb pun bergegas mencari lagi  remapah sampai dilihatnya setangkai mawar merah yang tumbuh di antara semak.

"wah sudah lama sekali aku tak melihat mawar seindah ini " kata sinb

Tapi suara langkah kuda menghentikan apayang akan dilakukan oleh sinb.

"hey apa yang sedang kau lakukan sampai sejauh ini " kata seseorang yang berada di atas kuda

"maaf saya tadi hanya ingin mecari tanaman herbal" jawab sinb.

"kau hampir saja melalui perbatasan" tambah seorang yang baru menghampiri dengan kudanya.

"jeo.. " gumam yoongi terpotong. "suttt" potong jungkook

"ah itu, aku tidak tau aku minta maaf " jawab sinb sambil menunduk tanpa melihat orang yang sedang di ajak bicara sekarang

"hmm baik lah kalau begitu  kami pergi dulu " jawab jung kook sambil memacu kuda nya kembali se-saat melihat bunga mawar  yang akan di petik shin bi tadi

"noona!  Apa yang kau lakukan di sini? Oh iya, siapa meraka tadi ? " teriak hyunjin sambil menghampiri sinb yang sedang menunduk

"ah itu tadi aku ingin memetik bunga itu tapi aku di kejutkan oleh mereka katanya aku hampir melewati perbatasan" jelas sinb

"yak kau ini selalu saja bisa membuat masalah memang nya kau tak ingat dengan jalan...  yak! mengapa kau meninggalkan ku--" kata hyunjin lalu mengejar sinb.

••Π••
























the Emperor king of the rosse thornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang