A Freind's Love

568 56 0
                                    

Seperti biasa setelah selesai kuliah, Xiao Zhan berdiri di Halte, menunggu Bus datang untuk membawanya pulng ke rumah.

Tempat itu mulai ramai karena banyak Mahasiswa dan Siswi yang ikut nunggu di tempat yang sama dengannya.

Rintik hujan mulai mengguyur Bumi, orang-orang berlarian mencari tempat untuk berteduh, beda dengan Xiao Zhan yang masih setia di tempatnya. Ia hanya mengangkat tasnya untuk melindungi kepalanya yang terkena hujan.

Tidak lama kemudian mobil berwarna hitam berhenti di depan Xiao Zhan, lalu keluarlah seseorang dari dalam mobil tersebut. Siapa lagi kalo bukan Wang Yibo.

Pria tinggi itu menghampiri Xiao Zhan. Ia tetap pada pendiriannya dan mencoba terus menahan sikapnya, bahwa saat ini ia masih marah pada Xiao Zhan walaupun dalam hati rasanya ingin memeluk Xiao Zhan dikedinginan ini akibat hujan.

"Ambil ini!" Wang Yibo memberikan payung kepada Xiao Zhan, setelah dia menerimanya Wang Yibo pun kembali berjalan menuju mobil hitam miliknya.

Namun, Xiao Zhan mengikuti langkah kaki Wang Yibo dan memayungi Wang Yibo dari arah belakang, Jelas saja membuat Wang Yibo mendongakan kepalanya ke atas sebab kepalanya tidak merasakan tetesan air membasahi rambutnya.

Pria tampan nan tinggi itu membalikan tubuhnya hingga berhadapan dengan pemilik tubuh ramping yaitu Xiao Zhan.

Manik keduanya saling bertemu, membuat jatung berbedar dan perasaan yang tidak dapat dijelaskan. Suasana menjadi hening ketika kehangatan cinta menyentuh hati keduanya.

Wang Yibo tidak tahu bahwa Xiao Zhan juga memiliki rasa yang sama terhadapnya, tetapi karena sebuah alasan bahwa seorang pria tidak bisa jatuh cinta kepada pria juga, membuat Xiao Zhan sering sekali berada di Club malam untuk menikmati keprawanan seorang wanita demi melupakan tentang perasaannya terhadap Wang Yibo.

Setelah keheningan itu berakhir, segeralah Xiao Zhan mengantar Wang Yibo hingga ia masuk ke dalam mobilnya, bukan mengantar saja melainkan Xiao Zhan ikut masuk ke dalam mobil Wang Yibo, hingga membuat Wang Yibo menatap Xiao Zhan heran.

"Cepat keluar dari mobilku!" usir Wang Yibo.

"Hmm ... hujan semakin deras kemungkinan bus akan telat datang. Apa kau tega membiarkanku kehujanan?"

"Aku tidak peduli."

"Hmm, Yibo ... pleas antar aku pulang. Lagian arah jalan pulang kita sama," gumam Xiao Zhan mencoba meluluhkan hati Wang Yibo agar ia dapat tumpangan gratis.

"Aku sudah memberimu payung, pakai saja itu."

"Hmmm, Yibo," lirih Xiao Zhan yang tiba-tiba memegang tangan Wang Yibo. Sehingga membuat jantung Wang Yibo serasa akan copot, dan keringat yang mulai membasahi dahi akibat sentuhan tangan Xiao Zhan padanya.

"Ya, baiklah."

Akhirnya Wang Yibo mengantar Xiao Zhan pulang ke rumahnya. Ia mulai menarik gas dan menjalankan mobil hitamnya.

"Yibo, apa kau masih marah padaku? Maafkan aku karena memukul wajahmu malam itu."

"Lupakan saja."

"Yibo apa kau tahu? Aku menyesal karena melakukan itu."

"Hmm."

"Aku menghubungi orang tuamu karena ponselmu tidak bisa aku hubungi. Kau ke mana saja malam itu? Apa kau marah padaku karena merasa cemburu?"

Mendengar kata cemburu, membuat Wang Yibo terkejut hingga membanting stir lalu ngerem mendadak dan membuat mobil itu berhenti tanpa aba-aba, lalu mengakibatkan Xiao Zhan yang kepalanya terbentur kaca mobil.

"Apa kau mau kita mati sia-sia, Yibo?" ujar Xiao Zhan. Ia merasa kesakitan akibat benturan di kepalanya, meskipun tidak berdarah, tetapi cukup membuat pusing kepala.

"Kau bilang apa tadi?" tanya Wang Yibo.

"Aku bilang, apa kau mau kita mati sia-sia?"

"Bukan itu. Sebelumnya," ujar Wang Yibo.

"Apa?"

"Ya, sudah lupakan saja." Wang Yibo menatap Xiao Zhan malas. Ia kembali melajukan kendaraannya. Namun, kali ini dengan kecepatan tinggi.

"Dasar aneh!"

Kedua tangan Xiao Zhan berpegangan erat pada setiap sisi jok mobil, karena laju kendaraan yang sangat menguji adrenalinnya. Ia tidak bisa bertanya kepada Wang Yibo kenapa ia mengendarai mobil dengan ugal-ugalan, karena Xiao Zhan hanya fokus pada dirinya dan ketakutannya.

Sesampainya di tempat, Wang Yibo menekan rem dengan cepat hingga akhirnya tibalah di rumah milik Xiao Zhan.

Pria berbandan ramping itu keluar dari mobil dalam keadaan sempoyongan karena kepalanya serasa di penuhi burung yang sedang terbang memutar.

"Apa kau mabuk perjalanan, Xiao Zhan?" tanya Wang Yibo yang merasa bahagia melihat Xiao Zhan tampak seperti orang sakit.

"Kau benar-benar keterlaluan!"

"Hahaha!"

Xiao Zhan berjalan memasuki rumahnya, tetapi terhenti langkahnya saat Wang Yibo mengatakan sesuatu padanya.

"Tunggu! Apa kau tidak ingin mengatakan sesuatu? Misalnya, terima kasih."

"Tidak."

Wang Yibo terus tersenyum hingga akhirnya ia pergi meninggalkan Xiao Zhan yang sudah masuk ke dalam rumahnya.

Bersambung.

A Friend's Love ( WangXian ) BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang