Part-2 Hari pertama

9 0 0
                                    


Bunga berjalan ke kamar mandi dengan mata yang lemas dan badan yang lemas
20 menit kemudian
“Kak! Aku sudah beres mandi nih” sambil mwngenakan pakaian sekolah
“Ya! Aku sudah menyiapkan sarapannya”
“iya makasih kak”
“sama-sama”
Bunga pun berangkat sekolah dan kakaknya Bunga sudah duluan berangkat kerja
“udah lama nih aku gak keluar rumah, kangen sama udara di pagi hari hahaha” sambil menggaruk tengku yang tidak gatal
Tiba-tiba ada pria misterius yang sedang berlari karena terlambat
“AWAS!!!” sambil berteriak dan membuat orang orang sekitar terheran heran
Dan pria tersebut menabrak Bunga
“Aduh, kenapa kau ini kok menabrak aku!” sambil berteriak dan malah membuat mereka jadi perhatian banyak orang
“Maaf, karena aku sudah terlambat jadinya aku tidak sengaja menabrakmu” sambil menggosok gosok rambut
“Hah terlambat! Lihat pukul berapa sekarang” sambil memperlihatkan jam tangannya
“Pukul 6.30? lah sekarang sudah pukul 7.30” pria itu pun kaget sekaligus terheran-heran
“Apa kau salah lihat jam, sekarang ini masih pukul 6.30!” sambil marah-marah
“Sepertinya jam miliku sudah rusak hahaha, lebih baik kita jangan terlalu berisik” sambil menarik tangan Bunga untuk pindah tempat
"EHH LU MAU NGAPAIN DASAR LAKI LAKI IDUNG BELANG!!!” Bunga pun menarik kuping pria itu
“SAKIT WOY SAKIT!!!!, apa-apaan lu ini kok tiba tiba narik kuping gua lu kira ini adonan kue” berusaha melepaskan tangan Bunga dari kuping
“Baiklah hari ini kumaafkan” sambil cemberut
“Makasih deh [mak lampir]”  ucapnya dalam hati
“Oh iya siapa nama lu?” sambil mengalurkan tangan
“Apakah aku setampan itu sampai-sampai kamu menanyakan namaku?” sambil tertawa dengan bangga
“lu mau gua cubit lagi hah!” mengancam dengan tangannya layaknya itu seperti capit kepiting
“tidak mau itu sakit, o iya nama gua Andi, siapa nama lu?”
“namaku Bunga, senang bertemu dengan lu idung belang”
“ehh enak aja lu sebut gua idung belang dasar mak lampir,Oh iya kita sudah sampai di sekolah,gua duluan ya”
"Oh iya lu bener, gua  juga duluan ya" sambil menahan amarah karena dipanggil mak lampir
"Dah mak lampir" sambil berlari meninggalkan Bunga
"Ehh dasar tuh bocah satu untung gua baik, ehh jadi gua satu sekolah sama tuh anak apes banget dah gua" sambil menepuk jidat
Dan mereka pun berpisah
Bersambung, apakah ini yang namanya jodoh pada satu sekolah :v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perasaan yang terpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang