"Haii bro... Gimana kabar kalian."Yanuar menyapa kawan-kawannya yang lagi asyik adu panco di dalam kelas.
"Baik bro.. Bentar aku kalahin dulu nih sih Ipul."
Jawab Priyo dengan wajah merah padam mengerahkan segala kekuatannya. Padahal mustahil menang dari Ipul, karena tangan miliknya dikenal paling kuat diantara kami.
"Gubrak..."
Terdengar suara tangan Priyo beradu dengan meja.
"Nah kan kalah, kamu sih maksain diri."
Ucap Ipul mengomentari kekalahan Priyo.
"Persetan kamu.. Hufth"
Priyo mengeluh dengan berusaha atur napasnya supaya tidak ngos-ngosan.
Yanuar yang setelah menyapa mereka tadi, menghisap rokoknya sambil menghampiri mereka.
"Hahaha, kalian ini ada-ada saja.. Oh ya, nanti pulang sekolah, aku mau main ke SMU XX, kalian mau ikut?"
Ajak Yanuar kepada 2 temannya itu. Dan lansung di jawab oleh Ipul,
"Sory bro.. Gue nggak ikutan dulu.. Nanti di suruh emak nganter kondangan."
Priyo lansung tertawa dan berkata,
"Hahaha, dasar anak emak kau.. "
Dengan nada tegas Yanuar bertanya sekali lagi kepada Priyo,
"Kalau kamu sendiri gimana? Ikut atau gak? Jangan cuma tertawain orang terus."
Lalu Priyo menjawab dengan nada yang datar, karena sebetulnya dia juga anak mama. Dan itu juga yang tau cuma 2 temannya tersebut.
"Aku juga nggak bisa sob, nanti harus bantuin belanja."
"Bah.. Ternyata kau juga anak mama, hahaha."
Balas Ipul sambil menertawakannya.
"Okelah, aku nanti berangkat sendiri, siapa tau dapat yang cantik buat pacar, wkwka."
Ucap Yanuar, sambil membuang putung rokoknya di lantai, lalu menginjaknya sampai mati. Dan selang waktu 15 menit kemudian, kegiatan belajar mengajar di mulai.
Seperti biasa, Yanuar selalu tidur di kelas sampai jam pulang sekolah tiba.
*********************************
"Woy, bangun..."
Ipul berusaha bangunkan Yanuar, karena sudah waktunya pulang dan kelas sudah sepi.
"Hmmm, iya.."
Yanuar mencoba membuka mata dan mengumpulkan tenaganya.
"Katanya kamu mau ke SMU XX? Ini sudah jam pulang sekolah lho."
Priyo mencoba mengingatkan, kalau sekolah tersebut tentunya juga sudah jam pulang.
"Tenang, hari ini ada ekstrakulikuler mereka itu."
Jawab Yanuar lagi dengan tenang. Dan mulai beranjak dari tempat duduknya menuju keluar kelas, di ikuti oleh 2 temannya tersebut.
****************************
Mereka pun berpisah di jalan depan sekolah untuk melakukan kegiatan masing-masing.
Setelah itu Yanuar menuju ke SMU XX dengan segera, tampilan apa adanya, tapi tetap cool. Walaupun kesana dengan naik angkot sih. Hahaha.
Lalu sampainya disana, Yanuar di sambut oleh Reno, temannya di sekolah tersebut. Karena itu Yanuar bisa keluar masuk di sana dengan santai.
"Ayo masuk Yan" ajak Reno.
"Oke.." jawab Yanuar.
Mereka berdua pun mulai masuk kedalam, disana banyak pemandangan siswa siswi melakukan aneka ragam kegiatan ekstrakulikuler.
Di saat hendak naik ke lantai 2, ada seorang cewek lari turun tanpa sadar menabrak Yanuar yang tiba-tiba muncul dari samping tangga.
"Gedebuk.."
Mereka berdua pun jatuh kelantai dengan posisi Yanuar tertindih tubuh cewek tersebut.
"Waduh, kalian nggak apa-apa?"
Reno bertanya sambil membantu mereka berdua duduk di tangga.
Tiba-tiba dari atas muncul 4 orang laki-laki dengan pakaian preman dan nampaknya bukan murid di situ.
"Mau kemana kau jalang!"
Teriak sosok paling depan dengan postur gemuk, lebih besar daripada Yanuar. Dan cewek yang disebut jalang tadi memeluk erat lengan Yanuar, sambil menyembunyikan wajahnya.
"Busyet besar banget teteknya" pikir Yanuar.
"To..to..long..aku mau di per..kosa mereka..hiks.. hiks.. hiks..."
Cewek tersebut meminta tolong disertai tangisan yang membuyarkan pikiran mesum Yanuar.
"Sudah tenang saja, biar aku yang urus"
Yanuar berusaha menenangkan cewek tersebut, dan lanjutkan berbicara kepada Reno sambil menyeringai senang.
"Ren, kamu bawa dia ke ruang satpam dan minta bantuan. Biar disini aku yang urus, tapi misal ada properti yang aku rusak, tolong di pertanggung jawabkan ya."
"Mmm. Gimana ya.. Ya sudah deh aku ngikut kata kamu saja."
Jawab Reno sambil gemetaran, takut dikeroyok duluan.
Dengan kode kerlipan mata dari Yanuar, mereka berdua mulai berlari menuju satpam.
"Woy mau kemana kalian"
Teriak orang di sebelah kanan si gemuk, sambil melompati beberapa tangga sampai ke bawah. Dan belum tiba tepat di hadapan Yanuar.
"Prakk..."
Tubuh pria tersebut sudah disambut tendangan oleh Yanuar, dan tepat di ulu hatinya yang membuat pria itu lansung berguling-guling di lantai.
"Plakk.. Plakk.. "
Yanuar menambahkan 2 tendangan ke arah wajah dan kepala pria tersebut, dan akhirnya pingsan.
"Ergghh kurang ajar kamu"
Turun lagi 1 orang dengan santai membawa balok kayu menghampiri Yanuar. Dan masih berjarak 2 meter Yanuar mengambil ancang-ancang lalu berlari kearah pria tersebut dan memutar kakinya menyapu lantai
"Gubrak.."
Pria tersebut tumbang jatuh tersungkur dilantai, tanpa membuang waktu, Yanuar lansung menginjak tangan yang memegang balok tadi hingga terlepas dan menendang balok tersebut ke arah mukanya.
"Kreekk..kreekk.. Plakk"
Alhasil pria tersebut pingsan juga. Lalu turunlah sekarang 2 orang lansung, si jangkung dan si gemuk.
Belum sempat mereka menyerang Yanuar, terdengar suara peluit dan satpam pun hampir tiba. Dan mereka berdua memutuskan untuk lari melarikan diri sambil teriak mengancam,
"Awas kamu.. Ketemu aku bunuh!"
Akhirnya satpam sampai bersama beberapa puluh siswa dan lansung meringkus 2 orang yang pingsan tadi, lalu 2 satpam lagi di bantu siswa mencoba menyusuri ke arah si jangkung dan si gemuk melarikan diri untuk memastikan situasi aman.
(Hahaha, ini ceritanya dewasa tapi kalem ya gaess, biar seru.. 😉😉 yok support again)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nafsu Preman Sekolah
RomanceHahahai, jumpa lagi dengan author nakal.. 😌😌 Dan untuk saat ini author mengambil kisah nyata dari tahun '90an ya. Soalnya kalau preman sekolah jaman sekarang cuma hoby narkoba dan berantem saja. Beda sama dulu. Yupz, nggak usah lama-lama, mari per...