Karena kita rasa foto di sekolah cukup kita lanjut ke lapangan basket milik papa gue. Lapangannya sih umum,jadi siapa aja boleh masuk dengan gratis.
Karena lapangan basket lewat rumah Bella,jadi kita ganti baju di rumah Bella.
Dan lanjut ke lapangan basket. Ditengah jalan,kita semua haus. Untung ada warung. Kita semua beli,tapi Windy hanya duduk di bale warung itu."Win,ga jajan?"tanya Raka
"Ga pengen aja hehe"
"Udah lah Win jangan boong,lo pasti haus kan?"tanya Raka lagi
"Win sini,pilih mau yang mana?"tawar gue ke Windy
"Ga usah Sya"
Kita semua tau kalau Windy ga dikasih uang saku lagi sama orang tua nya. Kita ga pikirin Windy mau jajan atau engga,yang penting kita beliin dia. Kita cuma bisa bantu dengan hal kecil,tapi percayalah Black Fire mempunyai solidaritas yang tinggi.
Perjalanan pun dilanjut...dan sekumpulan genk SHIFAROLIH itu mucul dihadapan kita.
"Mao kemana lo semua?"tanya Shinta sambil mem-parkirkan sepeda nya di warung Bu Jaelani.
"Bukan urusan lo!!"cetus Rio
"Heh!lo nantangin kita?"seru Galih seakan-akan genk kita memancing amarah mereka."Lah ayo,siapa lo?"sambung Raka.
Perkelahian anak laki-laki genk gue dan genk mereka terjadi
Hanya cewek genk Black Fire yang melerai sedangkan mereka?malah mendukung perkelahian ini.Tiba-tiba 1 genk lagi muncul dihadapan kita. 'BOY'S UP'! Penampilan para bad boy's itu membuat perkelahian antar genk gue dan mereka terhenti.
"Ngapain lo semua?"tanya Brayn dengan tusuk lidi di sudut mulut nya "GUA HARAP LO SEMUA PERGI DARI SINI!!BUAT APAAN SIH BERANTEM?KALO MAO BERANTEM LAWAN GENK GUE!SOK PAHLAWAN BANGET!"tegas Brayn sampai urat-urat disekitar dahi nya terlihat.
"Emang lo siapa hah?"tanya Rony dengan maju menghampiri Brayn.
Bella,Winy,dan Fani cuma bisa pegang pundak gue sebagai alat pelindung.
Genk SHIFAROLIH bertengkar dan melawan BOYSUP.
"Sya!mending lo sama temen-temen lo pergi deh. Cepetan!"ujar Brayn yang sedang menahan badan Galih.
Semua genk Black Fire lari menuju lapangan basket."Lo kenal dia?"tanya Raka
"Iya"
"Dimana?"
"Disekolah. Gue juga kenal dia pas lagi kesel ama dia"."Kesel?"
"Udah lah ga penting"ujar gue membuat alis Raka naik satu pertanda dia bingung.•••••••••••••••••••••πππ•••••••••••••••••
Foto-foto udah,tinggal makan deh. Biasanya abis ada kegiatan di lapangan basket genk gue selalu makan Bakso di depan lapangan itu. Kita udah tau Windy itu suka banget yang namanya bakso. Kita juga tau dia ga bisa beli bakso.
"Nih"kata Rio sambil menjulurkan mangkok yang berisi bakso."Bu-at gue?"tanya Windy dengan ragu.
"Win Win santai aja lagi sama kita. Kita tuh gabakal biarin lo kelaperan kali"kta Fani.
Baru mau suap bakso nya kita fokus ke pembeli bakso...
"Bang 8 Porsi ya"
'BRAYN?'kata hati gue"Sya,itu yang tadi berantem kan"tanya Fani...
Brayn ga sendiri melainkan seluruh anak BoysUp... Yang gue tau sih jumlah anggota dia 10,mungkin sebagian ga ikut.
Brayn dan temen2 nya duduk di samping meja gue...
KAMU SEDANG MEMBACA
love in middle school
Teen Fictionmenceritakan geng murid di sebuah sekolah,serta kisah cinta yang rumit. Kenyataan yang di terima juga kian pahit.