5. Pesta

3.3K 326 48
                                    




Tepat setelah keluarganya melambai tangan dan keluar dari gerbang besar kompeks perumahannya, jeon segera meraih ponsel dikantong dan memberi instruksi untuk bala-balanya segera masuk kegerbang kompleks. Senang rasanya menatap deretan mobil mulai beriringan masuk, sangking senangnya kaki jeon bahkan berjingkat-jingkat bahagia.

Jeon adalah pangeran pesta, si bocah yang kalau dirumah selalu berpenampilan polos nan lugu ini akan berubah drastis saat diluar kandang, apalagi kalau masuk diskotik. Semua jenis alkohol yang mampu ia beli sudah pernah dicicip, semua jenis musik sudah ia goyangkan di dance floor. Oke, yang masalah musik hanya dilebih-lebihkan saja, jeon tak semaniak itu pada goyangan. Duduk dipojokan dengan segelas alkohol yang terus terisi saja sudah cukup oke kok. Goyangan yang dimaksud jeon hanya sebatas goyangan kepala, bagaimana bisa bergoyang heboh didance floor, dulu jeon selalu diawasi sarah kalau pergi dugem. Sekedar info, jeon dan sarah berpacaran cukup lama, dua tahun, selama dua tahun itu ia baru terjun menjadi maniak pesta, jadi sarah yang selalu mengawasinya dengan ketat.

Tuh kan, jeon jadi ingat sarah lagi.

Namun semua hingar-binggar pesta yang ia rasakan, kini hanya bisa ia lihat dari kejauhan. Semua karena papanya memergoki belang dari bocah polos jeon. Sebenarnya sang papa sih tak masalah, tapi apesnya sang mama memergoki saat sang papa sedang menasehati. Berakhirlah jeon dipingit dari dunia malam dan pesta, sudah 5 bulan lamanya ia dipinggit, akhirnya malam ini ia akan merasakannya kembali.

"Wohooo, tuan rumah menyambut" seru jaehan sebagai perwakilan tamu.

Jeon tersenyum ramah, mambungkuk sekilas berperan menjadi pemilik rumah yang baik, lalu setelahnya bertos ria menyambut sobat-sobat dugemnya.

"Masuk dulu gih, lo jadi perwakilan yang punya rumah, gue mau hubungi rose dulu"

Jahean mengacungkan jempolnya, lalu berbisik lirih.

"Kolam renang boleh dijamah kan?"

Kini jeon yang mengacungkan jempol. Sontak jaehan berseru semangat sembari masuk kerumah istana jeon. Kalau kolam renang boleh dijamah, berarti jaehan akan berenang bersama tamu-tamu wanita, pasti seru ini....

Jeon menatap punggung jaehan yang tampak bahagia, kenapa rasanya ia seperti ibu yang ikut bahagia saat anaknya bahagia ya? Menggeleng pelan jeon masih menempelkan ponselnya ditelinga.

"Hallo?"

"Eh, hallo, udah dimana?"

"Aduh maaf jeon, aku agak telat, kayaknya lambat-lambatnya 30 menit lagi baru bisa otw, gimana?"

Walau agak kecewa karena tak bisa cepat-cepat melihat wajah rose, namun jeon tatap akan sabar. Rose mau datang saja sudah sangat luar biasa, tentu tak akan ia siakan momen ini.

"Nggak masalah, nanti kalau udah deket kabarin aja, biar aku sambut"

Nah kan, jeon pake aku kamu, namanya juga sedang kasmaran, logat-logatnya harus disesuaikan dong.

"Yaudah nanti aku kabarin ya, aku lanjut bentar"

"Oke, kutunggu, bye..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝕋𝕒𝕟𝕥𝕖, 𝕀 𝕃𝕠𝕧𝕖 𝕐𝕠𝕦! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang