Pagiku terbentang di angkasa semu
Rok seragamku sewarna langit yang abu-abu
Kayuhan sepedaku menciptakan irama semu
Aku pun larut dalam gumpalan debuJalanan terkekang oleh arus waktu
Alis-alis berkerut
Kulit-kulit berkeriput
Sahut-menyahut klakson menanti lampu hijau
Tak lupa suara knalpot yang berteriak parauWarna pagiku adalah warna rok seragamku
Abu-abu dan semu
Masa depan tak tentu
Sembilan jam dikali seminggu berlalu menjadi piluTuban, 28 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi Semu
PoetryKesedihan ibarat racun yang dapat membunuhmu secara tiba-tiba Namun kesedihan dapat disembuhkan lewat suatu transaksi bernama "berbagi" Maka di sini aku bagikan kesedihanku padamu Doakan kesembuhanku