Chapter 3

31 4 37
                                    

Suka?

Hei Ian!!"
"Kau? Disini?" tanya Ian.
"Yap. Hanya untuk mengisi waktu luang. Di apartemen sangat membosankan"
"Oh"
"Oh? Lalu, apa tujuan mu kesini? Dan..." Reza melirik ke arah gadis yang saat ini berdiri dibelakang Ian, lalu berbisik "..siapa dia?" 
"Aku suka seni. Dan dia, pacar ku" Ian kemudian menggandeng tangan Yura
"Ra, dia Reza. Teman kampus ku,"
Yura tersenyum ke arah Reza
"Hai, aku Yura"
"Wah wah, tak disangka kau punya pacar ya" kekeh Reza
"Apa maksud mu hah?"
"Hehehe bercanda bang" Reza menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal "Ra bilang ke pacar mu ini, jangan terlambat masuk kuliah. Baru pertama masuk, sudah telat"
"Baru sekali" singkat Ian
Yura menonyor kepala Ian "aduh, sakit Ra" Ian memegangi kepalanya
"Kau ini, kapan mau berubah hm? Belum puas sering kena hukuman waktu SMK gara-gara kamu sering terlambat?"
"Belum"
"Kau-"
"Tunggu-tunggu, waktu SMK? Apa kalian ini dulu satu sekolah?" selidik Reza
"Iya. Tapi beda jurusan"
"Lalu? Kalian pacaran sejak SMK?"
"Pintar" jawab Ian
Reza bertepuk tangan "Wah wah, bisa selama itu ya kalian pacaran? Apa rahasia nya? Kasih tahu aku"
"Apa pentingnya untuk mu? Lagi pula, apa kau pernah punya pacar?" ejek Ian.
"Hei kau bercanda? Walaupun penampilan ku seperti berandal, aku punya banyak mantan kau tahu?"
"Apa kau punya pacar sekarang?" Yura menginterogasi pria itu.
"Tidak"
Yura dan Ian pun tertawa mendengar jawaban pria itu.
"Kau bilang punya banyak mantan? Pacar saja kau tidak punya" ejek Ian
"Tega kau bang" Reza merespon dengan lesu
Yura dan Ian semakin ingin menggoda pria itu.
"Sudah cukup, aku lelah" Yura memegangi perutnya yang sakit karena tertawa
"Karena itu, kasih tahu aku bagaimana bisa kalian mempertahankan hubungan yang cukup lama" Reza memohon kepada Ian
"Kepercayaan" jawab Ian
"Dan, cinta tentunya" tambah Yura
"Tentu saja cinta. Kalau aku tidak mencintai nya, mengapa aku mau jadi pacarnya?" sergah Reza
"Apa kau yakin kau mencintainya? Atau kau menyukainya?" tanya Yura
Ian merangkul pundak Yura, dan menariknya untuk lebih dekat dengannya.
"Cinta dan suka beda, kau tahu? Cinta itu ketika kau benar-benar mencintai seseorang dari hati dan dengan hati, tidak memandang fisik dan menerima semua kekurangan yang dimiliki nya. Sedangkan suka, itu artinya kau mencintai seseorang hanya karena fisiknya" jelas Ian
"Kau pintar dalam hal begini rupanya" respon Reza
"Enak saja"
"Mau sampai kapan ngobrol nya?" sela Yura "Ian, katanya kau mau menonton pertunjukan Gallery ART nya. Kurasa itu sudah mau mulai" Yura berjinjit kearah sekumpulan orang yang berdiri memenuhi sekeliling area pertunjukan.
"Apa iya?"
"Itu lihatlah"
"Ya sudah, ayo" Ian pun menggandeng tangan Yura, "duluan Za"
"Oke"
Yura mengangguk ke arah Reza dan tersenyum, "duluan.."
Reza hanya merespon dengan senyuman dan melambaikan tangan kepada mereka

"Yura" batin Reza.

"Aahhh, sudah jam segini, lebih baik aku kembali ke apartemen saja"  Reza berjalan menuju pintu keluar. Sesekali ia menengok kebelakang, sembari tersenyum miring.





.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hoaammm maaf baru update hehehe :3
Aku sibuk eaa 😂
Saking sibuk nya ampe lupa klo aku bkin cerita di wattpad (╥_╥) maapkeun.
Nikmati ya gaes, maap klo ada tipo2 nya :( masih noob.
Komen makanya, kasih kritik & saran 😉😂

Mine (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang