Dalam setiap romansa dan rasa yang kau tumpahkan dalam setiap pertemuan kita. Sederhana, tapi aku suka.
6 Februari 2010
Hari ini adalah ulang tahun ku. Kebanyakan anak - anak seusia ku ,kalau mereka ulang tahun pasti mereka meminta dibeli in main atau benda yang mereka suka. Tapi tidak untuk ku ulang tahun aku selalu meminta Bunda buat memberikan coklat untukku sebagai hadiah ulang tahun ku.
Tok tok tok
Seperti anak - anak yang biasanya merayakan ulang tahun sebelum acara di mulai mereka bersiap - siap. Tapi tidak untuk ku bukannya aku tidak ber siap - siap aku hanya berpenampilan sederhana tidak layak nya anak seusia ku yang memakai kostum yang menurut mereka akan membuat mereka bahagia di hari ulang tahun mereka.
Krek pintu Kamar ku terbuka. Ternyata orang membuka pintu tersebut adalah Bunda ku yang aku sayang
" Alda udah siap sayang? " kata Bunda dengan nada yang lembut dan sedikit senyuman . Aku pun menoleh ke arah Bunda
Aku pun mengangguk sambil berkata " iya Bunda, Alda udah siap dari tadi"
" kalo udah siap ayo, sayang turun tamu udah berdatangan" ucap Bunda dengan penuh semangat. Aku pun mengangguk .
Kalian tahu? Setiap jam 00.00 sebelum usia ku bertambah aku selalu berdoa kepada tuhan .
Kenapa? Karna aku ingin setiap aku ulang tahun tuhan harus memberikan hadiah yang paling indah yang pernah aku miliki.Setiap acara ulang tahun anak - anak pada umumnya merasa bahagia, senang. Tapi entah apa ulang tahun ku kali ini aku merasa ada yang kurang .
Kalian tahu kenapa? Ya, aku merayakan ulang tahun ku berbeda pada anak umumnya. Mereka merayakan ulang tahun mereka dengan kue, pinnyata. Aku pun begitu tapi yang kurang Adalah seorang Sahabat.
Setiap aku ulang tahun Bunda selalu mengundang teman - teman rekan bisnis begitu juga dengan Papa. Kalian pasti berpikir kenapa aku merasa ada yang kurang pasti teman - teman Bunda dan Papa mereka membawa anak - anak yang seusia dengan ku. Tapi mereka tidak mau berteman dengan ku, jangan berteman bertegur sapa dengan ku saja tidak!
Setelah acara pemotongan kue dan sebagai nya, aku pun diam - diam keluar rumah untuk ya KABUR karna aku bosan. Tempat kali ini untuk aku kabur yaitu sebuah danau ya... Mungkin cukup jauh dari rumah.
Aku pun duduk di bawah pohon yang cukup besar yang ada di sekitar danau tersebut. Aku menghelang napas dengan berata.
" kapan Tuhan akan memberikan aku hadiah itu? " ucap ku dengan lantang.
Tak lama kemudian aku pun mendengar ada seseorang yang sedang memainkan sebuah gitar kecil yang biasanya disebut dengan opolele.
Dengan rasa penasaran yang begitu amat yah... Lumanyan penasaran, aku pun dengan nyali yang begitu lumanyan berani menglangkah ke sumber suara tersebut.
Bintang kecil di langit yang biru amat banyak
Menghias angkasa aku ingin terbang dan menari
Jauh tinggi ke tem------" sejak kapan kamu berada di sana! " ujarnya dengan nada tegas.
" Em----anu aku... Tadi anu" aku gelisah
" anu paan sih yang jelas kalo orang nanya itu di jawab yang benar bukan anu - anu ... "
" iya - iya nggak lama kok aku dengar kamu nyanyi tadi aku penasaran aja ada orang yang nyanyi di sini " jawab ku kikuk
" emang nya nggak boleh nyanyi di sini atau ada aturan nya 'di larang nyanyi di sini "
"bu-bukan nya nggak boleh cuma baru kali ini aja aku dengar ada orang nyanyi di sini " Ujar ku
dengan senyum yang menyakinkan. Orang tersebut pun membalas senyum palsu ku." oh gitu... Hm, kalo gitu perkenalan nama ku Alrescha Nero Ardiaz kamu bisa panggil aku Nero "Kata Nero sambil mengulurkan tangan nya ke aku. Aku pun menyambut uluran tangan Nero.
" eh... Iya Nama Ku Alda Alexandra Fredella kamu bisa panggil aku Alda aja" ucap ku sambil tersenyum manis. Nero pun membalas senyuman ku.
"ehm boleh nggak kalo aku manggil kamu dengan panggilan Cha? " tanyaku. Nero terkekeh mendengar ucapan dari ku.
"Cha? Kamu kira aku ini anak perempuan apa " aku Menunduk malu. Nero berhenti menertawakan ku.
" ehm... Aku suka ya walaupun itu identik dengan panggilan untuk perempuan " aku mendongak wajah ku. Menatap tak percaya. Nero tersenyum menatap ku
" So? Mulai sekarang panggilan itu adalah panggilan kesayangan Alda ke Cha " lanjut nya dengan seukiran senyuman yang begitu manis.
Kalian tahu? Sejak hari itu aku dan iqbal sangat dekat bahkan baru kali ini aku merasakan begini rasa memliki seorang sahabat. Dan iqbal adalah sahabat ku yang pertama dan aku ingin iqbal adalab sahabat hidup ku suatu saat nanti :).
Namun sampai akhirnya tuhan memberikan hadiah yang selama ini aku minta. Aku kira tuhan akan membiarkan aku dan iqbal menjadi seorang sahabat, nyata tidak dalam perjalanan pulang ke rumah iqbal dan keluarga mengalami kecelakaan. Awalnya aku tidak percaya akan hal itu sampai aku, melihat sendiri Tante Sasa dan Om Farhan meninggal di tempat kejadian .
Jujur saat ini aku tidak menginginkan hadiah ini! Bukan ini hadiah yang aku ingin dari 'mu. Aku hanya menginginkan hadiah yang selama ini aku tunggu bukan nya hadiah yang malah menbuat ku menderita.
Tangis ku pecah saat melihat jasad orang yang selama ini aku sayang dan orang ini adalah orang yang sudah mengenalkan aku artinya sebuah rasa kata orang hal yang paling berarti yaitu cinta.
Jujur sejak hari itu aku tidak ingin lagi mengenal tuk kedua kali nya bahkan untuk berjumpa yang namanya cinta.
- To Be Continue -
Vote and comment ♡
Revisi
28.4.2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Inikah Hadiah Yang Kau Berikan Untukku, Tuhan?
Teen FictionT A H A P R E V I S I ! [ UNPUBLISH SEMENTARA ] The Best Rank [ 30/05/2020 #2 in Nero ] [28/06/2021 #2 in bercerita] ----------------------------------------------- " Hai Cha. Apa kabar? Aku rindu Cha, apa kau masih ingat mimpi yang...