Kapten Basket

502 33 13
                                    

_Sebuah kebersamaan akan lebih berharga dari pada uang. Karena uang dapat di cari tapi, kebersamaan tidak dapat di ulang kembali_
-Amora Tifany kanaya.

Happy Reading💐

Suara teriakan dan tepukan tangan seakan menambah kericuhan di lapangan sekolah SMA ANDHALA PRATAMA. Para siswi bertambah histeris ketika melihat kapten Basket yang memiliki paras wajah yang menawan itu berlutut dengan tangan yang membawa boneka dan bunga. Cowok itu tersenyum sambil berbicara dengan lantang.

"AMORA! GUE SUKA SAMA LO, GUE BUKAN COWOK YANG ROMANTIS, GUE BUKAN COWOK YANG BAIK.. DO YOU WANT TO BE MY GIRLFRIEND, GUE HARAP LO AMBIL BUNGA SAMA BONEKA INI KALO LO TERIMA GUE DAN TINGALIN AJA GUE KALO LO TOLAK GUE. TAPI PLEASE TERIMA GUE" semua siswa yang melihat kejadian itu langsung berteriak histeris seperti kemasukan setan.

TERIMA!

TERIMA!

TERIMA!

Amora Tiffany Kanaya hanya menatap remeh cowok di hadapannya cewek itu bukan merasa senang atau pun bahagia tapi dia merasa jijik dan ingin tertawa dengan keras.

Perlahan kaki jenjang gadis itu melangkah mendekat ke arah cowok yang sedang berlutut di hadapannya. Dia menunduk dan mencengkeram dagu cowok itu sampai mendongak menatap mata tajamnya.

"Bara-Bara Lo itu udah populer, banyak fans kenapa lo nembak gue di tengah lapangan kek gini biar apa? Tambah tenar? Biar fans lo tambah banyak?. Hello semua udah kenal gue kali! dan semua udah tau kalo gue itu JIJIK SAMA YANG NAMANYA ALAY LO TAU ALAY KAN? Lo itu cuma buang waktu gue tau gak! MALU MALUIN ANJING!" ucap Amora dan menghempaskan cengkeramanya ke samping dengan kasar dan kuat sampai tubuh Bara ikut terjatuh ke samping.

Semua orang menatap tak percaya dengan ucapan Amora, Lapangan yang tadinya sangat berisik langsung senyap.

Bara menatap Amora tak percaya dan menundukkan kepalanya. "Gue cuma ngungkapin perasaan gue Mora apakah itu salah?"

"Lo gak salah sih yang salah itu perasaan lo ke gue, jangan pernah berharap sama gue karna itu percuma!"

"Apa gue kurang ganteng, kurang kaya makanya lo tolak gue" Bara menegakkan tubuhnya.

Amora menghela nafas sambil melangkah menjauh dari bara, dan diikuti oleh teman teman nya.

"Goblok emang gue cewek apaan? Lo kira gue gak bisa beli apa yang gue pengen? Dan lo pikir gue miskin? Gue bukan cewek kaya gitu men! Kalo pun gue itu gila sama uang pasti uangnya si Devan sama Revan udah habis gue kuras"

"Tapi please terima gue, gue cinta banget sama lo Mor" kata bara lagi.

Amora membalikkan badannya dan berjalan mendekat ke arah trman teman cowoknya. "Lo salah cari cewek, Gue Bukan Orang Murahan Yang Bakal Percaya Sama Omongan Lo Dan Langsung nerima Lo Karna Gue Tau Mana Yang Fake Sama Yang Asli" lapangan menjadi ricuh kembali saat tubuh Amora menghilang.

⚫⚫⚫⚫

"Kenapa lo gak tampar aja mukanya si bara Mor? Gue enek liat muka dia yang sok Ganteng itu" Andre mengerutu sambil mencomot pisang goreng milik Amora. Cewek itu hanya menatap datar cowok yang tanpa dosa memakan semua pisang goreng miliknya.

"Goblok jatah gue jangan ikut lo embat! Dasar rakus lo!" Dika menarik piring yang berisi 3 pisang goreng dan memakannya.

Amora menjitak kepala Dika dengan keras. "Jatah-jatah mata lo satu! Liat noh si Devan anteng anteng aja padahal dia yang beli. Lah lo tingal makan aja banyak acara"

"Yaelah Mor gue kan cuma mempertahankan yang seharusnya punya gue. Gue gak ikhlas kalo My pisang goreng di embat tuh kadal" Tawa di warung belakang sekolah membahana ketika mendengar ucapan Dika yang absurd.

"Anjir My pisang? Hahaha gila gila si Andre kagak bakal doyan pisang lo ogeb" Zevan tertawa terbahak bahak.

"Ya jelas lah Andre kan punya sendiri ngapain makan pisang lo? Yang ada kalian perang pisang!" ucap Bastian sambil memiting kepala Dika.

Dika refleks berteriak. "HOY KELAPA HOY! SAKIT OON YAELAHH PUTUS! PUTUS! LEPAS GOBLOK KEPALA GUE CUMA SATU YAELAH BA BAS TEGA"

Tawa kembali membahana ketika melihat wajah Dika yang memerah karena pintingan Batian. Amora hanya bisa tertawa dengan keras ketika melihat kelakuan teman temannya yang sunguh diluar nalar.

"Anjir jijik gue" Bastian langsung melepaskan pintingannya dan mengusap usap tangan nya.

"Eh Rev jam berapa?" tanya Amora dengan tangan yang masih sibuk membenarkan tali sepatunya.

Revan melirik jam di tanganya. "Jam setengah 11 emang kenapa Mor? "

Ya benar Amora sedang membolos dengan teman temannya setelah kejadian Bara menembak nya di lapangan.

"Mau balik ke sekolah. Gue denger nanti ada murid baru jadi gue mau kasih sedikit hadiah selamat datang ikut gak?" Amora bangkit dari duduk nya dan dengan santai melengang pergi dari warung dengan jari yang terselip rokok yang menyala.

Dengan cepat Revan bangkit dari duduknya lalu mengejar Amora. "Gue ikut" teriak Revan.

Devan, Andre, Dika, Zevan dan Bastian langsung menoleh ke arah Amora dan Revan yang sedang berjalan ke arah pagar belakang sekolah.

Tanpa babibu mereka langsung mengikutinya karena tidak biasanya Amora kembali ke sekolah jika tidak ada sesuatu yang menarik.

Abis...
Semoga kalian sukaa💙
Lanjut?

Vote+komen wajib!
See you_^

The Danger GrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang