Now playing :
Breathe - Lee Hi
"Saat seeorang menghela napas dengan begitu berat, bagaimana aku tahu atau mengerti artinya?"
Setiap orang, setidaknya pernah satu kali dalam hidupnya merasakan benar benar ingin mati.
Tapi,pernah kah kamu bayangkan bagaimana rasanya ketika momen itu benar benar tiba?
Kematianmu.
Iya, pernahkah kamu bayangkan bagaimana rasanya ketika kematian mu ada di depan matamu?
Angin sore berhembus tepat di depan mataku. Membelai wajahku,menyapu air mata yang mengalir di pipiku.
Angin ini mungkin akan jadi angin terakhirku.
Hari ini,aku akan mati.
Tidak,lebih tepatnya memaksa untuk mati.
Aku berdiri di pinggir jembatan mapo yang membentang diatas sungai yang katanya melambangkan kehidupan dan cinta, Sungai Han.
Dapat kudengar dengan jelas arusnya yang deras dibawah sana. Aku bergidik. Arus yang akan mengantar ku pada nafas terakhir.
Air mata jatuh dipipi ku.
Tahu tidak??
Selama ini,aku benci hidupku.
Aku benci takdirku,aku benci terlahir sebagai aku."Kau ini tidak berguna sama sekali. Menyusahkan saja!!"
"Eh, dia broken home ya?? Ibunya jalang?? -eh bukan, ayahnya yang suka main dimana mana,hahahaha!!!"
"Han Ae Ra !! Tidak bisakah kau melakukan sesuatu dengan benar!?"
"Itu Aera, aku tidak mau dekat dekat dengannya, keluarganya bermasalah."
"Aera!! Kenapa pulang kerumah!? Kau sudah tidak mau makan ya!?, Kerja sana!!"
"Oh Han Ae Ra?? Pantas saja, dia kan memang bermasalah. Tidak berguna pula."
"Aera!! Sadarlah kau tidak diterima di keluarga ini!! Orang tua mu sudah merusak reputasi keluarga Han!!"
"Anak haram !! Mati saja sana !!!"
Selama ini aku hidup dalam keinginan untuk mati. Tidak ada yang berharga dariku.
Semua orang menolak kehadiran ku,bahkan kedua orang tuaku juga.
Tunggu,apa? Orang Tua?
Haha,aku ingin tertawa mendengarnya. Mereka hanya orang yang terikat paksa denganku oleh hubungan darah.
Mana ada orang tua yang tidak mau memberi makan anaknya? Menyuruhnya kerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup, padahal mereka berdua punya saham besar yang mengalirkan uang.
Aku juga tidak punya teman. Aku lupa bagaimana rasanya mengobrol dengan seseorang. Entahlah,mungkin aku memang tidak pernah?
Status 'anak haram' itu terus saja menghantui ku. Membuat semua orang membenciku.
Dunia ini benar benar kejam padaku. Aku ingin pergi dari sini,
Iya. Aku sangat ingin mati.
Lagipula tidak akan ada yang merasa kehilangan kan,kalau aku benar benar pergi??
Byuuurrrr.....!!!!
Tapi detik ini, ketika kematian ada didepan mataku, rasanya sedikit berbeda.
Tiba tiba saja semua memori berputar dikepalaku,17 tahun kehidupan yang menyakitkan itu berputar cepat seperti sebuah film didepan mataku.
Tahukah kamu bagaimana rasanya ketika kematian benar benar ada didepan matamu???
Aku mulai bertanya tanya bagaimana bisa aku bertahan sampai sejauh ini.
Dingin sekali,air ini memeluk seluruh tubuhku teralu erat.
Aku jadi bertanya tanya,
apa aku memang tidak punya kebahagiaan sama sekali??
Sial, sepertinya aku jatuh terlalu dalam. Cahaya matahari mulai hilang dari pandanganku.
Apa aku benar-benar tidak punya sesuatu untuk ditinggalkan??
Oh, Sepertinya aku mulai kehabisan nafas. Paru paruku terasa sesak.
Percayalah, ada sebesit keraguan dalam hatiku.
Benarkah aku memang ingin mati??
Selama ini aku benar benar ingin mati. Tapi disaat seperti ini,kenapa malah keraguan yang muncul??
Sepertinya udara di dadaku sudah habis. Jelas sakali air ini mulai masuk ke pernafasan ku. Sesak.....dingin......
Sial. Kenapa aku tidak bahagia!?
Padahal sebentar lagi aku pergi meninggalkan semua penderitaan itu??
Haha. Aku sudah tidak tahan. Pandanganku mulai mengabur.
Sebentar lagi aku akan mati.Sial. Semuanya semakin jelas,
Apa aku masih ingin hidup?
Aku memang tidak punya apa apa,tapi fakta bahwa aku masih bertahan sejauh ini, pasti ada sesuatu yang menahanku.
Aku tidak tahu apa, tapi yang jelas,....
Ok, kesadaran ku mulai hilang.
Selamat tinggal dunia....Iya, aku ingin hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Wind || Kang Taehyun
Fanficbagaimana rasanya ketika kamu tahu bahwa momen ini adalah nafas terakhir mu? "Jadi,kau boleh melompat ke sungai itu kapanpun kau mau, sisanya percayakan saja pada ku. Aku akan selalu menyelamatkan mu, tak peduli sebanyak apapun kau mencoba." _______...