Disclaimer:
Naruto: Masashi Kishimoto
RWBY: Mounty Oum(mokad)/Rooster teethWarning: typo, ooc, dll
Hentakan sepatu bergema keras pada koridor Beacon Academy, suara yang berasal dari langkah kaki Glynda Goodwitch, seorang wanita dewasa cantik dengan ciri tinggi sekitar 190cm , rambut pirang cerah bergelombang dan mata emerald zamrud indah nan tajam yang bertengger kacamata frameless kecil menambah kesan tegas pada diri. Ia mengenakan kemeja putih sederhana dengan garis leher keyhole, rok pensil hitam melingkar di pinggang nya mencapai tepat bawah dada dengan tiga kancing tembaga kusam, kaki serta paha tertutupi oleh legging hitam juga sepatu hak tinggi, dan jubah hitam pendek dengan bagian ungu yang memiliki pola robekan dan bolong seperti bekas anak panah atau lemparan bola api.
Saat ini dia tengah patroli malam menyusuri setiap lorong untuk memastikan tidak ada siswa yang keluyuran ataupun berbuat sesuatu yang aneh-aneh.
"Seharusnya aku tidak melakukan ini, jika saja Ozpin mau mendengar usulan untuk memasang CCTV di sini. Tidak menolak dengan alasan biaya dan pelanggaran privasi siswa " Runtuk Glynda kesal karena harus terus-menerus patroli malam demi memastikan semua baik-baik saja.
"Alasan yang sangat bodoh, seperti aku akan menyuruhnya memasang CCTV itu di kamar mandi saja…” Wanita itu menghela napas ringan, “…Aneh dia mampu memasang ratusan cctv di Emerald Forest." tambahnya yang merasa heran dengan keanehan dari Headmaster Of Beacon Academy yang kini menjabat. Ia memang menghormati Ozpin sebagai seorang Headmaster dan juga Hunters senior namun kadang jalan pikiranya sulit untuk dipahami.
Merasa tidak ada guna mengeluh tentang atasannya, Glynda kembali melanjutkan tugas patrol. Lalu perhatiannya teralih oleh suara tangis yang terdengar dari ruang kelas sebelah. Ia pikir itu adalah ulah murid iseng yang ingin menjahili murid lain, jadi ia memutuskan untuk masuk ke dalam ruang kelas yang tengah mengeluarkan suara tangis untuk menangkap dan, mungkin menghukum murid tersebut. Tidak, dia akan menghukum murid tersebut. Aneh, ia tak menemukan seorang pun di kelas dan suara tadi tidak terdengar lagi, merasa tak ada guna berlama-lama di sini ia memutar badan hendak pergi dari sana, tapi langkahnya terhenti saat melihat keranjang mencurigakan berwarna Orange di samping satu-satunya pintu kelas. Glynda merasa ada yang tidak wajar dengan keranjang tersebut, pasalnya jam terakhir pelajaran hari ini adalah Fighting Class yang gurunya adalah ia sendiri dan seingatnya tak ada murid yang membawa keranjang seperti ini dalam kelasnya, terlebih lagi warna terang yang dimana tidak mungkin tidak dia perhatikan. Jadi, ia mendekati keranjang itu untuk memeriksanya... namun,
"OH MY GOD!". Glynda terkejut dengan isi keranjang tersebut. "B-bagaimana bisa ada bayi di sini". Tambahnya ketika ia melihat bayi berambut pirang kuning, seperti matahari yang dia asumsikan sebagai Faunus. Melihat bayi tersebut memiliki tiga guratan menyerupai kumis di setiap pipi, well itu menurutnya.
" Ini gawat, aku harus melapor pada Ozpin", kata Glynda bergegas keluar dari kelas untuk melapor hingga akhirnya berhenti ditengah lorong mengingat bayi itu dia tinggal dikelas. Ah, betapa malam ini ‘pasti’ akan panjang, batinnya sebelum kembali berlari ke kelas untuk mengambil bayi itu.
Mungkin dia akan menyiapkan beberapa cangkir kopi seperti yang biasa dilakukan Ozpin.
.
In Naruto mindscape
"Menarik. Tubuhmu kembali mengecil seperti saat baru lahir, Naruto,". Ucap rubah raksasa berekor sembilan dengan nada mengejek, seringai lebar seperti maniak terlukis diwajah. Tatapan yang dapat membunuh dia arahkan pada pria berambut kuning—untuk beberapa orang mungkin, tapi tidak untuk Naruto yang mengetahui seberapa lembut rubah berekor Sembilan.
"Jangan ingatkan aku lagi," Balas naruto sambil cemberut mengingat fakta bahwa saat ia tak berdaya karena menjadi seorang bayi.
Ya. Uzumaki Naruto; Anak dari ramalan, penyelamat dunia, pahlawan Konoha, jinchūriki ekor Sembilan, reinkarnasi Ashura, dan yadda…yandda…yadda. Daftarnya masih dapat berlanjut hingga besok. Kini, dia seorang bayi—bayi! Mahluk yang tidak dapat jalan dua kaki, mahluk yang merayap, yang bahkan tidak bisa mengurus perihal membersihkan pantat sendiri setelah buang air. Kenapa dia menyutujui kesepakatan bersama Sage Of Six Path. Oh ya! Karena kakek tersebut tidak pernah menyinggung tentang bayi.
"Ngomong-ngomong. Kemana dia akan membawa kita, Kurama?" Rubah berekor sembilan mengangkat kedua bahu tidak tahu menahu akan dibawah kemana.
“ Mungk…, tidak jadi” Perkataan tidak selesai Kurama membuat perempatan di jidat Naruto. Menjelaskan sesuatu kepada Naruto yang dia kenal sendiri seberapa tebal kepalanya untuk mencerna suatu informasi. Dia, Kurama, tidak memiliki tenaga dan kesabaran yang cukup. Tapi mungkin dia akan mengatakan beberapa hal, daripada membuat inangnya kesal dan kembali memasang segel. Dia tahu seberapa mengesalkannya para Uzumaki. "Entahlah gaki aku sendiri tidak tahu tapi aku tidak merasakan niat jahat darinya, lagian aku sangat heran denganmu, kenapa jika melawan mayat hidup kau sangat berani tapi sangat takut dengan hantu?," Tanya Kurama mengingat Naruto yang menangis karena mengira suara langkah perempuan yang kini membawanya adalah hantu.
tanpa di sadari mereka telah berada di sebuah ruangan yang lumayan luas dan mewah, sangat mewah. Perhatian Naruto tertuju pada pria berambut perak dengan mata coklat yang menggunakan kaca mata hitam bulat serta mengenakan syal hijau di leher, jika di perhatikan dengan seksama pria ini mengingatkan dia dengan salah satu gurunya yang bernama Hatake kakashi.
‘ …Semoga saja tidak memiki sifat mesum sepertinya’.
.
Real World
Dalam ruangan kepala sekolah kini berdiri dua orang berbeda gender dan surai. Satu adalah wanita cantik berambut pirang dan satu lagi adalah seorang pria berambut perak kini tengah memegang cangkir berisi cairan hitam, kopi.
Ozpin. Nama pria berambut perak, tengah menatap asisten yang membawa bayi pada dekapan, menurut pengakuan Glynda. ia menemukan bayi ini di kelas saat melakukan patroli.
" Jadi, kamu menemukan anak itu...” Ozpin menunjuk bayi yang masih di Glynda. “… Dalam kelas tanpa petunjuk siapa yang meninggalkannya,?" Lanjut Ozpin.
" ya, aku tidak sengaja menemukan anak ini berada di ruang kelas dan kita sama sekali tidak memiliki petunjuk apapun tentang siapa yang meletakan bayi malang ini disana". Jawab Glynda.
hal ini membuat Ozpin bingung. Walaupun academy kekurangan CCTV namun sebagai salah satu dari empat huntsman academy di Renmants, sistem keamanan di Beacons termasuk yang paling canggih dan mutakhir karena semua teknologi berasal dari Atlas.
Tapi masalah itu bisa dikesampingkan untuk nanti. Lebih penting apa yang harus di lakukan kepada anak tersebut.
"Glynda…” Ozpin memijit tulang hidungnya, “ …kita tak bisa berbuat apapun untuk menemukan orang yang bertanggung jawab dalam kasus ini, kita tidak tahu siapa orang tua dari anak ini. jadi satu-satunya pilihan kita adalah menyerahkan anak ini pada pihak panti asuhan". Kata Ozpin berat hati mendengar suara yang keluar dari mulut sendiri.
"Apa kau gila Ozy?!, kita tak bisa menyerahkannya pada panti asuhan, kita tak tahu nasib apa yang akan dialami oleh anak ini". balas asisten Ozpin.
Dia tahu apa yang biasa terjadi pada Faunus. Diskriminasi, perbudakan, dan pembunuhan adalah sedikit dari sekian banyak perlakuan buruk yang biasa diterima Faunus. Walaupun diskriminasi Faunus di Vale termasuk rendah jika di banding dengan Atlas. Tetap saja sering terjadi diskriminasi dan sangat miris melihat kejadian ini.
"aku tahu Glynda, tapi ada hukum yang berlaku di kerajaan ini. Kita tak bisa me-".
"Aku akan mengadopsi bayi ini!, dengan begitu dia tak akan dibawa ke panti asuhan". Glynda tegas, dengan setiap nada makin tinggi pada setiap kata. Sembari memeluk erat bayi naruto dalam dekapan.
Dia tak tahu mengapa ingin melakukan hal ini. Namun, ada sesuatu yang muncul saat dia memandangi bayi Naruto. Seolah olah tak ingin berpisah dengannya.
Glynda kembali teringat pada alasan mengapa ia pensiun dini dari tugas seorang Huntress padahal karirnya terbilang sangat cerah. Bermula saat ia ditugaskan untuk membasmi satu kawan Grimm jenis Beowolve. Dalam misi yang terbilang mudah, dengan mudah memusnahkan hampir semua Beowolves bersama beberapa orang yang yang ditugaskan bersama. Namun saat ia berhadapan dengan Alpha Beowolves yang merupakan Elders Grimm dirinya sudah banyak kehabisan tenaga dan Aura.
walaupun pada akhirnya mereka sanggup mengalahkan lawan mereka, tapi ia menerima luka serius pada tubuh yang membuat dirinya tak bisa memiliki keturunan. semenjak itu ia berhenti menjadi seorang Huntress dan memilih untuk menjadi seorang guru dengan harapan bisa membimbing generasi baru hunter layaknya seorang ibu... walaupun ia seorang guru yang killer
Namun, saat melihat bayi Naruto ia merasakan sesuatu yang berbeda, ia tak tahu perasaan apa itu. Namun rasanya begitu hangat dan begitu sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Ozpin yang mendengar pernyataan Glynda hanya diam dan sedikit tersenyum kecil, bahkan tak disadari oleh asistenya. Ia tahu alasan mengapa Glynda mau mengadopsi bayi kecil itu, karena alasan sama pula yang menjadikan Glynda seorang profesor di Academy ini.
Ozpin menyeruput kopinya dan berkata "Baiklah jika itu keinginanmu Glynda. Besok aku akan memberimu cuti untuk mengurus berkas untuk adopsi dan mengatur jadwal mengajarmu agar kau bisa membagi antara pekerjaan serta mengurus bayi".
"terima kasih Oz, aku sangat menghargainya". Sembari menatap pada bayi yang baru saja menjadi anaknya sambil tersenyum saat melihat wajah Naruto.
Glynda melihat kertas yang melingkari tangan mungil, ia mengambil kertas itu dan ternyata ada sebuah tulisan yang mungkin adalah nama bagi bayi ini yang bertuliskan 'Naruto'
"Naruto?, sepertinya ibu kandungmu cukup peduli karena masih memberikan nama padamu. baiklah pusaran kecilku, mulai sekarang aku adalah ibumu" ucap Glynda sembari tersenyum lembut pada bayi Naruto.
"Baiklah Ozpin aku permisi dulu aku harus membawanya ke tempatku". Pamit Glynda berbalik meninggalkan ruangan Head Master dan masuk dalam Lift.
sementara Ozpin yang telah sendirian didalam ruanganya untuk beberapa saat masih diam melamun, ini sebenarnya bukan tanpa alasan.
"ada yang aneh dengan bayi itu. Tak hanya kemunculanya yang misterius, tapi aku dapat merasakan sesuatu yang cukup kuat berasal dari dia.”
Ozpin adalah seorang Veteran Huntsman berpengalaman, diatas rata-rata malah. Jadi insting nya jarang mengkhianati dia, tapi ia tak tahu apa itu sebenarnya. Ia merasa anak itu akan menjadi aset yang sangat berharga untuk menghadapi 'The Queen'.
Tapi kini biarkanlah waktu yang akan menjawab semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Faker
AdventureIa hanyalah seorang yang tewas setelah menyegel kaguya. Namun bukanya terkirim ke akhirat, dia malah di berikan sebuah kesepakatan untuk menangani masalah yang lebih rumit dan sudah pasti akan mengubah hidupnya.